Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta

Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta

Demang adalah kaki tangan Belanda yang menindas petani Betawi

Penjajahan Belanda dimulai pada tanggal 30 Mei 1619 ketika mereka berhasil menaklukkan penguasa Jayakerta dengan mudah. Sejak itu penjajahan di Jakarta dimulai yang kemudian meluas hingga seluruh Indonesia.

Kehidupan rakyat, khususnya para petani, sangat menderita di zaman penjajahan itu. Rakyat dikenakan pelbagai pajeg, pajak, dan cukai, cuke, atas hasil keringatnya di sawah dan ladang. Akhirnya perlawanan rakyat Jakarta tak dapat dibendung lagi. Timbullah pemberontakan petani di Jakarta dan sekitarnya.

Sebenarnya pemberontakan petani abad XIX dan awal abad XX berlangsung di seluruh Jawa. Belanda sangat kewalahan menghadapi perlawanan petani yang tertindas.

Pemberontakan Petani Tambun 1869

Pemberontak Tambun sedang menjalani hukum gantung pada tahun 1870


Rama, kelahiran Ratu Jaya Depok, mengaku dirinya Pangeran Ali Basah. Pengakuan ini sangat mungkin benar. Karena di Ratu Jaya Depok terdapat makam Ratu Kiranawati, istri Prabu Surawisesa, Pajajaran (1521-1535).

Sepeninggal suaminya, Ratu Kiranawati hijrah ke Depok. Kampung di mana ia bermukim diberi nama Ratu Jaya. Pengakuan Rama bahwa ia seorang pangeran benar adanya, dan ini berarti ia keturunan Ratu Kiranawati.

Rama mengajarkan ilmu bela diri, dan sangat mungkin ia juga seorang guru kebatinan. Pengaruh Rama menyebar mulai dari Bogor, Parung, Batavia, Cibarusa, Tambun, Tegal Waru, dan Depok sendiri. Murid-muridnya banyak. Mereka adalah petani.

Rama mengajarkan bahwa tanah yang berbatas antara kali Sadane (barat) dan kali Tarum (timur) adalah "tanah kita". Karena itu kita harus rebut dari tangan Tuan Tanah Belanda. Konsep geografi yang diutarakan Rama sebenarnya wilayah Nusa Kalapa (nama wilayah Jakarta dulu berdasarkan peta Pangeran Panembong abad XVI). Pengetahuan ini mustahil dimengerti Rama jikalau ia bukan keturunan Ratu Kiranawati. Informasi ini merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya hingga Rama. Rama yang tergugat untuk merebut kembali tanah nenek moyangnya dulu. Rama menganjurkan pengikutnya untuk berontak melawan Belanda.

Motivasi pemberontakan yang dipimpin Rama terencana dengan jelas, yaitu membebaskan tanah warisan leluhur dari penguasaan Belanda. Mungkin tidak ada pemberontakan-pemberontakan petani yang motivasinya sejelas Rama.

Sasaran pemberontakan adalah kantor Assisten Residen Meester Cornelis di Tambun. Adapun kantor Residen sendiri terletak di depan Stasion KA Jatinegara. Wilayah Tambun dan sejumlah wilayah lain yang diclaim Rama, termasuk residensi Meester Cornelis.

Pilihan Rama tepat, karena penjagaan di kantor Residen lebih ketat daripada di Tambun. Di samping itu pengikut Rama lebih banyak di Tambun dan sekitarnya daripada di Jatinegara.

Pada bulan Maret 1869 Rama merayakan pesta perkawinan putrinya. Tamu-tamunya datang dari segala pelosok. Pada kesempatan itu Rama mengumumkan bahwa pada tanggal dua bulan haji (Zulhijjah) akan terjadi gerhana matahari. Itu bertepatan dengan tanggal 3 April 1869. "Pada malem gerhana kita kudu serang Belanda, lantaran ia kagak ngeliat".

Dengan 300 orang pengikutnya Rama menyerang kantor Asisten Residen Meester Cornelis di Tambun tanggal 3 April 1869. Asisten Residen dan 7 orang pegawai dan pengawal tewas seketika.
Rama dan pembantu terdekatnya menghilang. Pada tanggal 17 Juni 1869 Rama dengan 23 orang pengikutnya tertangkap. Rama dan dua orang pengikutnya dieksekusi di tempat. Sedangkan yang 21 orang diproses di landraad Meester Cornelis, pengadilan Jatinegara.

Semua petani pemberontak yang 21 orang itu dijatuhi hukuman mati gantung kepala. Pada bulan Agustus 1869 eksekusi dilaksanakan di lapangan militer Jatinegara, sekarang lapangan Jenderal Urip Sumohardjo.

Proses pelaksanaan eksekusi dilakukan bergelombang dan disaksikan khalayak ramai. Gelombang pertama, 9 orang digantung. Yang belum digantung sebanyak 12 orang ikut menyaksikan penggantungan itu dengan kaki dan tangan dirantai.

Tiba-tiba seusai pelaksanaan penggantungan yang 9 orang, kepala algojo mengumumkan bahwa yang 12 orang urung digantung. Residen dengan berkuda datang ke lapangan eksekusi menyatakan 12 orang yang tersisa itu dikenakan hukuman kerja paksa selama 15 tahun.

Ini menimbulkan teka-teki. Kemungkinan besar, ketika proses eksekusi sedang dilaksanakan datang pemberitahuan melalui telegraaf dari Kerajaan Belanda bahwa hukuman mati itu harus dibatalkan. Tetapi sudah terlanjur dilaksanakan pada 9 orang.

Pada saat itu di Belanda mulai muncul benih-benih emansipasi, yaitu tuntutan agar pemerintah kolonial Belanda menyamakan (emansipasi) perlakuan antara rakyat jajahan dengan rakyat Belanda. Tuntutan ini pengaruh dari Prancis yang pernah menjajah Belanda.

Tetapi tuntutan ini kalah pengaruhnya dengan semangat kolonialisme Kerajaan Belanda dan pegawai-pegawainya di tanah jajahan. Dalam menghadapi pemberontakan mereka bersikap membunuh pelakunya di tempat, tanpa harus dibawa ke landraad. Ini dilakukannya dalam menghadapi pemberontakan Condet tahun 1916, Kalin Bapa Kayah tahun 1924, dan sebelumnya pemberontakan tunggal si Pitung tahun 1894.

Mereka yang terpengaruh pada gagasan emansipasi hanya sekelompok kecil intelektual seperti Snouck Hurgronye.

Pemberontakan petani Tambun 1869 mematahkan mitos bahwa rakyat kecil itu bersikap nrimo, menerima apa saja perlakuan terhadap dirinya walau seburuk apa pun. Ternyata mitos itu tidak benar. Pada saatnya rakyat kecil berbicara dengan bahasanya sendiri.

Pemberontakan Petani Ciomas 20 Mei 1886


Ini adalah pemberontakan yang terjadi di luar wilayah budaya Betawi tetapi sangat erat dengan Betawi karena pemberontakan ini kelak mengilhami pemberontakan petani berikutnya termasuk di Jakarta.
Sampai dengan tahun 1915 sekitar 1.2 juta hektar tanah perkebunan/ persawahan dijual Pemerintah Hindia Belanda kepada pihak swasta. Tanah itu berstatus tanah partikulir yang pemiliknya bangsa Belanda, Eropa, dan Cina.

Petani adalah buruh tani. Mereka menerima upah per hari 12,5 cent bekerja di kebun atau di sawah. Setiap 5 pikul produksi yang dihasilkan seorang petani, petani itu menerima 1 pikul. Bagi hasil ini dinamakan cuke, dari mana berasal kata cukai. Penghasilan per tahun petani masih lagi dikenakan pajeg, dari mana berasal kata pajak. Di samping itu petani setiap bulannya selama lima hari dinyatakan bekerja kompenian, artinya tanpa upah.

Untuk pengaturan cuke, kompenian, dan pemungutan pajeg, Tuan Tanah memelihara demang dan pencalang yang dipersenjatai tombak. Demang dan para pencalang sebagai pembantunya bertingkah laku kejam terhadap para petani.

Ini derita para petani yang bekerja di Tanah Partikulir, termasuk petani Ciomas, di kaki Gunung Salak, Bogor, di tanah milik Tuan de Sturler. Kekejaman kakitangan Tuan Tanah seringkali dilindungi oleh birokrasi Pemerintah Hindia Belanda, terutama Camat. Camat berkolaborasi dengan Demang dan Pencalang memeras kaum tani, dan menyiksa mereka bilamana perlu.
Daerah Ciomas yang dingin itu tiba-tiba pada bulan Februari 1886 memanas. Camat Ciomas Haji Abdurrahim terbunuh. Apan, tersangka pembunuh, dan sejumlah petani lainnya yang terlibat, melarikan diri ke Pasir Paok. Mereka menolak menyerahkan diri.

Sebulan sebelum terbunuhnya Camat Haji Abdurrahim, Idris, seorang tokoh petani kelahiran Ciomas, diberitakan menghilang. Ia bergerak di sekitar Gunung Salak dan berpindah-pindah tempat. Bahkan diketahui Idris pernah berada di Sukabumi dan Tjiampea.

Tidak terdapat catatan yang cukup tentang bagaimana Idris mengorganisasikan perlawanan petani Ciomas terhadap Tuan Tanah. Juga tidak terdapat laporan bahwa Idris berguru pada ahli spiritual, atau Idris menjalankan tarekat. Gerakan Idris sangat rahasia sehingga tak tercium oleh spion-spion Belanda.
Pemberontakan petani Ciomas 1886 hampir berdekatan waktunya dengan pemberontakan berikutnya di Cilegon 1888. Secara teori sangat mungkin pemberontakan Ciomas dan Cilegon didalangi oleh otak yang sama.

Pemberontakan-pemberontakan petani, termasuk di Ciomas, ternyata bukan disulut oleh penderitaan akibat penindasan oleh kakitangan Tuan Tanah dan birokrasi Pemerintah Hindia Belanda belaka, tetapi ada idealisme di balik itu.

Idris mencari peluang yang bagus untuk membantai kakitangan Tuan Tanah. Peluang itu diperolehnya. Idris mendapat informasi bahwa pada malam Jumat tanggal 20 Mei 1886 pegawai dan kakitangan Tuan Tanah Partikulir Ciomas akan melakukan upacara sedekah bumi bertempat di rumah istirahat Tuan Tanah di Gadog. Upacara ini untuk berterima kasih kepada Yang Kuasa karena hasil panenan berhasil bagus. Biasanya dalam upacara sedekah bumi dilakukan makan besar. Seluruh pengunjung dijamu makan yang enak-enak, dan tak ketinggalan hiburan. Biasanya dalam acara menikmati hiburan itu tuan rumah menyediakan minuman keras.

Pada malam Kemis tanggal 19 Mei 1886 Idris dan pengikutnya merebut dan menduduki kawasan selatan Ciomas. Idris tidak melebarkan kawasan pendudukannya. Tempat ini sekedar batu loncatan saja baginya untuk menyerbu rumah Tuan Tanah di Gadog.

Benarlah pada malam Jumat 20 Mei 1886 Idris dan sejumlah pengikutnya menyerbu pesta pora yang tengah berlangsung di rumah istirahat Tuan Tanah di Gadog. Tidak kurang dari 41 kakitangan Tuan Tanah tewas seketika, dan 70 orang luka-luka. Arena pesta dibanjiri darah. Musik dan penari bubar, dan lari menyelamatkan diri masing-masing. Pengikut-pengikut Idris berteriak-teriak, "Patahkan batang leher Tuan Tanah", seraya memburu korban-korbannya. Tetapi sasaran utama yang dicarinya Tuan Tanah de Sturler, dan keluarganya, tidak tampak. Mereka berhasil menyelamatkan diri.

Seperti halnya Apan, Idris pun menghilang dari Ciomas. Sangat mungkin Idris dan Apan bergabung dengan Haji Wasit, Cilegon, yang tengah mempersiapkan pemberontakan petani tahun 1888.

Pemberontakan Condet 1916

Berdasarkan naskah Carlos Parahiyangan, diketahui bahwa kerajaan Pajajaran yang berpusat di Pakuan, Bogor, di masa Prabu Siliwangi (1482-1521) memiliki tentara reguler sebanyak 100.000 orang. Penduduk Pakuan sendiri hanya 50.000 orang. Hampir sama dengan jumlah penduduk Nusa Kalapa (Jakarta).

Bagaimanakah Prabu Siliwangi membiayai tentaranya yang sebanyak itu? Dari hasil pertanian. Kerajaan menyediakan areal tanah garapan. Kepemilikan tanah hanya pada kerajaan. Tidak ada hak milik pribadi. Kerajaan menyediakan infrastruktur, prasarana, seperti parlgl (irigasi) dan pencetakan sawah.
Penggarapan tanah Raja dengan prinsip bagi hasil. Setiap empat gedeng padi, ikat, petani mengambil satu gedeng. Jika perolehan petani berlebih, maka padinya itu dapat dijual pada kerajaan. Prinsip yang sama juga dikenakan pada lada. Untuk setiap empat bahar lada, petani mendapat satu bahar. Prinsip bagi hasil 4-1 juga diberlakukan dalam pengolahan gabah menjadi beras.

Seluruh hasil tanah dan kebun, yang menjadi milik Raja, dikumpulkan di Warung Borong (yang berfungsi semacam Bulog). Saudagar-saudagar lada dan beras, yang datang dari mancanegara pergi ke Warung Borong untuk mendapatkan komoditas pertanian.

Ketika datang penjajahan Belanda (1619) untuk kurun waktu satu abad lamanya status tanah mengalami transisi. Dalam masa itu tanah merupakan "milik penggarap", karena kerajaan-kerajaan sudah tidak berdaulat lagi. Pada permulaan abad XVIII, Belanda mengeluarkan peraturan tentang tanah Partikulir. Dengan peraturan ini secara diam-diam Belanda menganggap bahwa tanah bekas milik kerajaan itu tanah mereka. Ordonansi Tanah Partikulir, peraturan kepemilikan tanah, berisi hak memiliki tanah bagi pengusaha asing dan lokal dengan luas tak terbatas asal membayar sejumlah uang.

Ordonansi Tanah Partikulir telah menyulut perlawanan para petani di seluruh Tanah Jawa. Tidak terkecuali di Batavia, Jakarta, dan sekitarnya. Perlawanan itu bermula pada pertengahan abad XIX seiring dengan meluasnya tanah yang dibebaskan oleh tuan-tuan tanah. Tuan tanah mengenakan peraturan seenaknya kepada para petani. Petani itu sendiri merasa tanah yang digarapnya adalah miliknya sejak berakhirnya masa kerajaan.

Lady Rollinson adalah perempuan bangsawan Inggrisyang memiliki tanah yang amat luas di Cililitan Besar, Jakarta Timur. Condet, Tanjung Barat, dan Tanjung Timur termasuk Cililitan Besar. Lady Rollinson memiliki tanah Cililitan Besar sejak tahun 1915. Ia amat kaya. Ia memiliki rumah gedung di Tanjung Barat. Rumah ini terbakar pada tahun 1980-an. Sejak itu, rumah yang tergolong peninggalan sejarah itu tidak pernah dipugar lagi dan dibiarkan menjadi puing-puing.
Di rumah inilah, yang oleh orang Betawi disebut gedong, Lady Rollinson setiap malam Minggu menjamu tamu-tamunya dengan pesta pora. Sementara itu petani Condet dan sekitarnya hidup kian menderita. Sewa tanah garapan makin ditingkatkan. Para demang sebagai pengutip sewa dan pajeg berlaku amat kejam kepada petani.

Muncullah tokoh lokal yang bernama Haji Entong Gendut. Tong Gendut, begitu ia biasa dipanggil, mengumpulkan pengikut-pengikutnya. Tong Gendut menjelaskan bahwa tanah ini milik leluhur, kenapa kita harus membayar sewa kepada orang Inggris.

Pada suatu malam Minggu di tahun 1916 Tong Gendut dengan sejumlah pengikutnya mengepung rumah Lady Rollinson yang sedang berpesta pora. Di depan rumah Lady Rollinson itu Tong Gendut berseru bahwa orang-orang yang sedang berpesta itu yang menjadi sebab kesengsaraan hidup orang Condet. Tong Gendut memerintahkan pengikutnya menyerbu pesta sambil berseru, "Sabilullah gua kagak takut". Pesta bubar.

Keesokan harinya polisi opasyang tidak bersenjataapi, dengan kekuatan 12 orang mengepung rumah Tong Gendut. Tong Gendut sudah menyiapkan perlawanan. Karena kepungan polisi itu sudah diperhitungkannya. Perlawanan pun terjadi. Tong Gendut dan pengikutnya mengamuk. Empat orang polisi tewas ditebas batang lehernya dengan golok Betawi.

Keesokan harinya di pagi hari serdadu Belanda dengan kekuatan satu kompi mengurung daerah Condet dan sekitarnya. Rumah Tong Gendut terkepung. Dengan golok yang masih berlumur darah Tong Gendut keluar rumah. Satu regu serdadu yang mendekatinya diterjang sambil berseru, "Sabilullah gua kagak takut". Golok Tong Gendut mengayun di udara, disambut puluhan butir peluru yang menyalak dari laras senapan, Tong Gendut rebah dalam perlawanan.
DAFTAR ISI
  1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
  2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
  3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
  4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
  5. Kata - Kata Motivasi Belajar
  6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
  7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
  8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
  9. Alat Pencernaan Pada Manusia
  10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
  11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
  12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
  13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
  14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
  15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
  16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
  17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
  18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
  19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
  21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
  22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
  23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
  25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
  26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
  27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
  28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
  29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
  30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
  31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
  32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
  33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
  34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
  35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
  37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
  39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
  40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
  41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
  42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
  43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
  44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
  45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
  46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
  49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
  51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
  53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
  56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
  57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
  58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
  59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
  60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
  61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
  62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
  63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
  64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
  65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
  66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
  67. Gaya Remaja Yang Sehat
  68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
  69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
  70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
  71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
  72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
  73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
  74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
  75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
  76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
  77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
  78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
  79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
  80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
  81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
  82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
  83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
  84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
  85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
  86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
  87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
  88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
  89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
  90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
  91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  92. Museum Wayang Di Jakarta
  93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
  94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  95. Museum Nasional dan Museum Daerah
  96. Arti dan Kegunaan Museum
  97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
  99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
  101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
  107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
  108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
  109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  110. Sistem Ekskresi Manusia
  111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
  115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
  116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
  117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
  118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
  119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
  120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
  121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
  123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
  124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
  125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
  126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
  127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
  128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
  129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
  131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
  132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
  133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
  134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
  135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
  136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
  137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
  138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
  139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
  140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
  141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
  142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
  144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
  145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
  146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
  147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
  148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
  150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
  151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
  152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
  153. Humor Betawi
  154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
  155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
  156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
  157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
  158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
  159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
  160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
  161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
  162. Motivasi Penyemangat Belajar
  163. Memahami Pengertian Seni Rupa
  164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
  165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
  166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
  167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
  168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
  169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
  170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik