Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi, Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa

Asal Nama Betawi 

Nama Betawi berasal dari jenis tanaman akasia betawi. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah Bekasi, khususnya di kampung Taruma Jaya. Di daerah lain di Indonesia tanaman ini tumbuh di daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Di Kapuas Hulu Tanaman ini disebut bekawi. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai tinggi empat meter. Daunnya disebut ketepeng. Daun ketepeng berkhasiat untuk pengobatan penyakit kulit. Selain itu kegunaan pohon betawi adalah pada akar umbinya. Akar umbi dapat dijadikan gagang senjata tajam seperti pisau, keris, dan golok.

Tanah di mana tumbuh tanaman betawi kemudian disebut tanah Betawi. Orang-orang yang berasal dari tanah atau perkampungan Betawi menyebut dirinya sebagai orang Betawi. Sebutan ini kemudian meluas tidak terbatas di daerah Bekasi saja.

Nama-nama tanah atau perkampungan, biasa diambil dari nama tanaman yang banyak tumbuh di tempat tersebut. Berikut ini beberapa nama tanaman yang kemudian dijadikan nama kampung.

Gambar diatas adalah tanaman yang dinamakan makasar atau macassarae. Dari nama tanaman ini muncul nama perkampungan Makasar di Jakarta Timur.

Orang Betawi
Orang Betawi adalah Melayu atau Malayo. Orang Betawi adalah Melayu yang bermukin di Jawa bagian Barat. Menurut para pakar bahasa seperti Prof. Nothofer dan Frankfurt University, perpindahan orang Melayu ke Jawa bagian Barat setidaknya terjadi pada abad XX sebelum Masehi.

Pada umumnya orang Betawi memilih bermukim di daerah yang berdekatan dengan laut. Orang-orang Betawi tersebar di pesisir utara Jawa bagian barat mulai dari sebelah barat timur Tanjung Pakis, atau Ujung Karawang, hingga ke barat Tanjung Kelapa, nama lama di daerah Sungat Tirem, Jakarta Utara, Tanjung Priok, Tanjung Burung, dan Tanjung Kait di Tangerang.
Nama-nama kampung dengan predikat Melayu pun dapat ditemukan seperti Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kampung Melayu, Teluk Naga, Tangerang, Kampung Melayu, Batu Jaya, Karawang, Tana Melayu, Plumpang, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Lagu Daerah Mande-Mande

Mande-mande ana kona e mande
Walo rasa bagaimana beta pulang kawin dengan se

Malayo Malayo Malayo
Malayo tinggal dari tanjung - tanjung yo - tanjung yo
Malayo tinggal dari tanjung - tanjung-tanjung yo

Sau reka-reka gaba-gaba ampat buah
Kalo nyong saying beta mari dekat - dekat - dekat jua

Malayo Malayo Malayo
Malayo tinggal dari tanjung - tanjung yo - tanjung yo
Malayo tinggal dari tanjung - tanjung - tanjung yo

Wilayah Budaya Masyarakat Betawi

Wilayah budaya berbeda dengan wilayah administrasi. Wilayah budaya suatu suku bangsa adalah wilayah di mana berdiam mereka yang berkebudayaan suku bangsa yang bersangkutan. setidaknya berbahasa daerah suku tersebut. Sedangkan wilayah administrasi adalah wilayah pemerintahan daerah, dapat pemerintahan daerah provinsi, dapat juga pemerintahan kabupaten atau kota. Wilayah budaya tidak selalu sama dengan wilayah provinsi.

Batas wilayah budaya Betawi di sebelah barat adalah daerah aliran sungai Cisandane, di sebelah timur adalah daerah aliran sungai Citarum dan Cilamaya, di sebelah selatan adalah Cibinong, Cileungsi, sedangkan di sebelah utara adalah Kepulauan Seribu.

Gambaran Kampung-kampung Betawi Zaman Dulu 


Kesibukan pelabuhan Kelapa, yang kemudian disebut Sunda Kelapa pada abad XV M.

Kesibukan pelabuhan Kelapa, yang kemudian disebut Sunda Kelapa pada abad XV M.

Kampung Papanggo, Sunter, Jakarta, utara Abad XVIII, danam dan bersahaja

Kampung Papanggo, Sunter, Jakarta, utara Abad XVIII, danam dan bersahaja

Kampung Jati Baru, Tanah Abang, abad XIX

Kampung Jati Baru, Tanah Abang, abad XIX

Ini tipe rumah Betawi yang lain lagi. Kecuali atap, semua terbuat dari jati. Tapi beranda diberi langkan supaya asri. Lokasi di Babelan, Bekasi.

Ini tipe rumah Betawi yang lain lagi. Kecuali atap, semua terbuat dari jati. Tapi beranda diberi langkan supaya asri. Lokasi di Babelan, Bekasi.

Ini tipe mesjid Betawi, atapnya bertingkat.

Ini tipe mesjid Betawi, atapnya bertingkat.

Perkampungan Jakarta di Kampung Rorotan, Jakarta Timur, 2011.
Perkampungan Jakarta di Kampung Rorotan, Jakarta Timur, 2011.

Pada zaman batu orang-orang Betawi diketahui telah berdiam di daerah Jakarta dan sekitarnya. Terbukti dengan ditemukannya kapak batu yang tersebar di daerah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Mereka bercocok tanam dan menangkap ikan.

Zaman batu berlaku setidaknya hingga 3000 tahun yang lalu, yaitu abad X SM. Tidak diketahui mereka berdatangan dari mana, tetapi kalau kita melihat peta bahasa Melayu di Jawa bagian barat, maka di daerah aliran Sungai Cilamaya, penduduk menggunakan bahasa Melayu, di samping bahasa Sunda dan Jawa.

Di daerah Karawang terdapat beberapa nama tempat yang bercirikan Melayu seperti Tana Timbul, Sungai Brantas, dan Sungai Buntu. Di samping itu di tiga buah kecamatan Karawang yaitu Kecamatan Batu Jaya, Telaga Jaya, dan Pakis Jaya, penduduk berbahasa Melayu dan mengaku dirinya sebagai orang Betawi.

Di daerah Batu Jaya dan Pakis Jaya terdapat peninggalan purbakala berupa 24 buah situs yang oleh penduduk disebutu unur. Unur berasal dari bahasa Polynesia yang berarti subjek yang mempunyai pengaruh yang kuat.
Situs Batu Jaya, yang meliputi juga Kecamatan Telaga Jaya Luas arealnya 5,5 km.

Situs ini terdapat di Kecamatan Batu Jaya, Karawang. Penduduk menyebutnya Unur Jiwa.

Situs ini terdapat di Kecamatan Batu Jaya, Karawang. Penduduk menyebutnya Unur Jiwa. Luas bangunan 19 x 19 meter. Dari materi yang dipergunakan yaitu batu bata, diperkirakan Unur Jiwa dibangun pada abad II SM.

Telapak kaki dalam posisi hendak ngahiyang, mengangkasa. Ditemukan di Batu Jaya, Karawang.
Telapak kaki dalam posisi hendak ngahiyang, mengangkasa. Ditemukan di Batu Jaya, Karawang.
Susunan batu pada Unur Jiwa dengan ornament, ragam hias, crawl,
Susunan batu pada Unur Jiwa dengan ornament, ragam hias, crawl, crawl (lingkaran putih) yang merupakan ciri khas peradaban Asia Barat dan Egypt yang mengandung makna enerji. Arah garis crawl dari kanan bergerak ke kiri.
Pada gambar kiri crawl di atas batu putih. Ini juga di temukan di Batu Jaya, Karawang. Crawl kemudian hari berkembang menjadi huruf waw dalam aksara Arab.
Pada gambar kiri crawl di atas batu putih. Ini juga di temukan di Batu Jaya, Karawang. Crawl kemudian hari berkembang menjadi huruf waw dalam aksara Arab.

Dari bukti-bukti kebudayaan yang telah dikemukakan, ternyatalah bahwa manusia dan kebudayaan Betawi telah lama berada di daerah Jawa bagian barat. Orang Betawi adalah Melayu yang bermukim di daerah Jawa bagian barat. Tidak diketahui sejak kapan mereka beradaa di kawasan ini, dan sejak kapan pula mereka memulai penyebut dirinya orang Betawi.


Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa

Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa

Daerah pemukiman orang Betawi berdasarkan peta Panembong yang dibuat di masa Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran (1482-1521) disebut Nusa Kelapa. Mula-mula ketika pelabuhan didirikan pada abad XII bernama Pelabuhab Kelapa, atau labuhan kelapa. Kemudian pelabuhan ini lebih dikenal sebagai Pelabuhan Sunda Kelapa.
Nama Sunda Kelapa baru dikenal pada awal abad VII. Nama ini berasal dari pelayar-pelayar Portugis. Disebut Sunda Kelapa karena pelabuhan ini milik Kerajaan Sunda Pajajaran.

Pelabuhan Sunda Kelapa disukai para pelayar karena berada di dalam teluk. Lagi pula kedalaman lautnya di pesisir tidak terlalu rendah, sehingga memadai untuk kapal merapat.

Hal lain yang disukai para pelayar dari Pelabuhan Kelapa adalah di pelabuhan ini banyak dijual air tawar yang bersih dan berguna untuk bekal dalam pelayaran. Di sekitar pelabuhan terdapat dua sumber air bersih, yaitu sumur Mandi Rancan, yang terletak di Jalan Kakap, dan pancoran air di Pancoran, Kota.

Penduduk berjualan bejana yang terbuat dari tembikar, beras, dan lada kepada pelayar. Sedangkan pelayar berjualan pakaian dan bahan pakaian. Ada juga pelayar yang berjualan keramik.
Karena ramainya Pelabuhan Sunda Kalapa, penduduk Betawi banyak yang berpindah dari daerah sebelah timur yaitu Bekasi dan Karawang ke barat mendekati pelabuhan. Menurut naskah Portugis de Quoto tahun 1531 tercatat di daerah Pasar Ikan bermukim penduduk Betawi yang menghuni 3000 rumah yang bagus buatannya.

Sampai dengan akhir abad XVII topografi daerah sekitar Pelabuhan Sunda Kalapa sangat bagus. Ada pegunungan yang disebut Gunung Biru yang di kaki gunungnya tumbuh pohon jati ulin, yang dalam bahasa Latin disebut Tectona grandis.

Mata pencaharian yang paling banyak mendatangkan uang bagi penduduk adalah menjadi penerjemah. Jual beli antara penduduk dan pelayar, dan di antara sesama pelayar memerlukan jasa penerjemah.Pelayar datang dari pelbagai negara, bahkan ada yang datang dari tempat yang jauh seperti Arab.

Pelabuhan Sunda Kalapa sekarang telah bergeser dari tempatnya semula di Pasar Ikan berpindah ke arah timur di dekat Jalan Lodan. Fungsinya pun telah berubah, tidak lagi sebagai pelabuhan Internasional, atau pelabuhan samudera, tetapi menjadi pelabuhan pelayaran pantai saja, atau pelayaran antar pulau-pulau di Indonesia.

Daerah sekitar Pelabuhan Sunda kalapa tetap mempunyai daya tarik. Pelabuhan Sunda Kalapa sekarang banyak daya tariknya. Para wisatawan tertarik akan pelbagai macam kapal-kapal atau perahu-perahu, yang datang dari pelbagai daerah.

Museum Bahari yang terletak di Pasar ikan juga menarik untuk dikunjungi. Karena terdapat kapal-kapal yang merupakan peninggalan sejarah bahari.

Di samping itu ada Menara Syahbandar yang merupakan saksi kejayaan Pelabuhan Sunda Kalapa.

Sejarah perkembangan kota Jakarta dimulai dari Pelabuhan Sunda Kalapa. Kemudian ketika kedatangan penjajah Belanda, kota Jakarta diluaskan ke arah selatan. Di zaman kekuasaan Jayakarta tak ada perkembangan kota, melainkan pihak Jayakarta mendirikan bangunan darurat berupa istana dan mesjid dengan dikelilingi temboktanah di tepi timur Kali Besar. Selama kekuasaan Jayakarta (1527-1619) tidak ada satu pun bangunan peninggalan Jayakarta. Sedangkan istana darurat yang mereka dirikan dihancurkan Belanda pada tanggal 30 Mei 1619.

Bangunan peninggalan Belanda yang masih utuh antara lain sebagaimana terlihat dalam gambar-gambar berikut.
Stasion Kereta Api Tanjung Priok, tahun 1920
Stasion Kereta Api Tanjung Priok, tahun 1920

Balai Kota Jakarta
Balai Kota Jakarta

Stasion Kereta Api Kota 1940
Stasion Kereta Api Kota 1940

Kehidupan Perekonomian Masyarakat Betawi

Kali Tanah Abang pada abad XIX
Kali Tanah Abang pada abad XIX

Bumi Jakarta sebagai wilayah budaya Betawi berbatas sungai, baikdi timur maupun di barat, yaitu sungai Citarum dan Cisadane. Di antara kedua sungai itu mengalir 11 kali, yaitu Kali Angke, Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Ciliwung atau Kali Besar, Kali Sunter, Sungai Tirem, Kali Bekasi.

Di samping kali masih terdapat lagi sejumlah anak-anak sungai dan kanal-kanal yang dibuat Belanda sebagai penyalur banjir. Sehingga Jakarta dapat dikatakan sebagai kota air.

Dengan jalan air orang-orang Betawi melakukan perhubungan. Mereka yang hidup di daerah pesisir berhubungan melalui Laut Jawa. Perahu atau prau, menjadi alat pengangkutan yang amat penting.

Ada beberapa jenis prau antara lain prau layar satu. Prau layar satu dipergunakan di laut. Untuk angkutan sungai dipergunakan prau tanpa layar. Untuk menyeberangi sungai orang-orang Betawi menggunakan rakit, atau getek, atau eretan. Getek terbuat dari bambu, sedangkan eretan terbuat dari kayu.

Prau layar satu dipergunakan untuk menangkap ikan, di samping sebagai angkutan. Sekarang nelayan menggunakan prau motor.

Prau Layar 1
Prau Layar 1
Prau Layar Satu khas Betawi
Prau Layar Satu khas Betawi. Dengan prau seperti ini orang Betawi bukan orang laut, mereka hanya melakukan pelayaran pantai.

Di samping sebagai nelayan, dengan air orang Betawi juga dapat mencari nafkah dengan bekerja dalam jasa angkutan air.
Air memberi keberkahan lain kepada masyarakat, yaitu membuat sawah tidak kering. Tentu saja jika air terlalu melimpah dapat menyebabkan banjir sehingga petani gagal panen.
Tetapi banjir tidak datang tiap saat. Pada musim yang normal orang-orang Betawi bekerja di sawah sebagai petani. Karena banyak areal sawah yang berlokasi tidak jauh dari pesisir, banyak orang Betawi yang mengerjakan dua profesi, yaitu sebagai petani dan sebagai nelayan.

Perdagangan kayu dan bambu di Kali Angke pada awal abad XX
Perdagangan kayu dan bambu di Kali Angke pada awal abad XX

Jakarta merupakan pemasok kayu terbesar sampai dengan tahun 1920. Pada tahun 1910 saja di daerah Kebayoran terdapat 110.000 batang jati bayur. Nama-nama tempat di Jakarta menunjukkan bahwa di tempat itu pernah menjadi kawasan hutan jati, atau tempat penggergajian kayu jati.
Ragam hias terbuat dari kayu jati. Hasil karya pengrajin Betawi pada awal abad XX
Ragam hias terbuat dari kayu jati. Hasil karya pengrajin Betawi pada awal abad XX

Termpat-tern pat yang menunjukkan pernah menjadi kawasan hutan jati adalah Kebayoran, Ciganjur, Jati Padang, Jati Petamburan. Ganjur adalah nama lain dari jati bayur. Sedangkan Jati padang adalah jati wadang. Jati wadang adalah pohon jati yang lingkaran tengah pokok kayunya paling sedikit 40 cm. Lawannya adalah Jati asih yang lingkaran pokok kayunya kurang dari pada itu.

Tempat-tempat penggergajian dan perdagangan jati disebut pejaten. Orang-orang Betawi banyak bekerja di bidang perkayuan, termasuk sebagai pengrajin kayu. Sekarang masih terdapat tempat-tempat pengrajin kayu di mana orang Betawi banyak bekerja, seperti di Klender, Jakarta Timur, dan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Pemandangan di muka Stasion Kereta Api Gambir, Jakarta Pusat. Tampak sado-sado menanti penumpang.


Jasa angkutan darat yang terutama adalah sado. Sado disebut juga delman. Kendaraan ini menggunakan tenaga kuda. Kuda juga digunakan untuk menarik gerobak. Gerobak adalah alat angkutan barang.

Banyak orang Betawi yang menjadi kusir sado. Kusir sado pada umumnya memiliki alat angkut dan kuda sendiri. Mereka tidak bekerja kepada orang lain. Sekarang sado sudah tidak banyak terlihat, kecuali di daerah Kebon Jeruk, Jakarta-Barat.

Alat angkutan umum sekarang adalah kendaraan bermotor mulai dari bajaj, mikrolet, bus mini, sampai kepada busway. Tetapi di daerah kota tua dan Tanjung Priok masih dapat di jumpai ojek sepeda.
DAFTAR ISI
  1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
  2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
  3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
  4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
  5. Kata - Kata Motivasi Belajar
  6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
  7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
  8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
  9. Alat Pencernaan Pada Manusia
  10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
  11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
  12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
  13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
  14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
  15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
  16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
  17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
  18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
  19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
  21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
  22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
  23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
  25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
  26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
  27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
  28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
  29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
  30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
  31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
  32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
  33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
  34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
  35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
  37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
  39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
  40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
  41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
  42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
  43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
  44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
  45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
  46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
  49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
  51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
  53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
  56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
  57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
  58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
  59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
  60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
  61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
  62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
  63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
  64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
  65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
  66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
  67. Gaya Remaja Yang Sehat
  68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
  69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
  70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
  71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
  72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
  73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
  74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
  75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
  76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
  77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
  78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
  79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
  80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
  81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
  82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
  83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
  84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
  85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
  86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
  87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
  88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
  89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
  90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
  91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  92. Museum Wayang Di Jakarta
  93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
  94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  95. Museum Nasional dan Museum Daerah
  96. Arti dan Kegunaan Museum
  97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
  99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
  101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
  107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
  108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
  109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  110. Sistem Ekskresi Manusia
  111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
  115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
  116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
  117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
  118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
  119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
  120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
  121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
  123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
  124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
  125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
  126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
  127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
  128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
  129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
  131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
  132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
  133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
  134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
  135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
  136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
  137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
  138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
  139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
  140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
  141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
  142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
  144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
  145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
  146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
  147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
  148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
  150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
  151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
  152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
  153. Humor Betawi
  154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
  155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
  156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
  157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
  158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
  159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
  160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
  161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
  162. Motivasi Penyemangat Belajar
  163. Memahami Pengertian Seni Rupa
  164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
  165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
  166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
  167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
  168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
  169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
  170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik