Model Komunikasi Schramm: Konsep Siklus Interaksi dalam Ilmu Komunikasi Modern
Komunikasi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam setiap aspek—baik keluarga, pendidikan, bisnis, maupun hubungan sosial—komunikasi berperan penting dalam membangun pemahaman bersama. Seiring berkembangnya ilmu komunikasi pada abad ke-20, berbagai ilmuwan berusaha merumuskan model yang dapat menggambarkan bagaimana pesan ditransmisikan dan makna terbentuk dalam proses pertukaran informasi. Salah satu tokoh berpengaruh dalam hal ini adalah Wilbur Lang Schramm, yang disebut sebagai bapak ilmu komunikasi (father of communication study).
Model komunikasi Schramm menjadi titik penting dalam evolusi teori komunikasi, terutama karena ia menekankan bahwa komunikasi bukan hanya satu arah, tetapi bersifat sirkular (melingkar) dan dua arah (two-way communication). Model ini menawarkan pemahaman bahwa pengirim dan penerima bergantian berperan, membentuk suatu proses interaksi yang dinamis.
Narasi berikut akan membahas secara lengkap latar belakang lahirnya model Schramm, konsep utamanya, komponen dalam model, serta relevansinya dalam studi komunikasi kontemporer.
Siapa Wilbur Schramm?
Wilbur Schramm (1907–1987) adalah seorang ahli komunikasi Amerika Serikat yang berkontribusi besar dalam menjadikan komunikasi sebagai bidang studi ilmiah yang mandiri. Sebelumnya, komunikasi lebih sering dipahami dalam konteks psikologi, linguistik, atau sosiologi. Melalui karyanya, Schramm mendirikan pusat penelitian komunikasi di berbagai universitas dan menyusun buku teks yang menjadi rujukan utama dalam pendidikan komunikasi.
Schramm juga mengembangkan berbagai model komunikasi yang lebih kompleks dan relevan dengan kebutuhan media massa. Kontribusinya berpengaruh besar dalam perkembangan riset komunikasi, termasuk komunikasi persuasif, media, dan komunikasi internasional.
Latar Belakang Lahirnya Model Schramm
Pada masa Schramm mengembangkan teori-teorinya, model Shannon & Weaver sedang populer dalam menjelaskan proses transmisi pesan dalam sistem teknologi komunikasi. Namun, model tersebut memiliki batasan karena bersifat linear dan hanya menggambarkan komunikasi satu arah.
Schramm menilai bahwa komunikasi manusia tidak hanya soal transmisi pesan, tetapi proses bertukar makna yang memerlukan interpretasi. Oleh karena itu, ia menciptakan model baru yang lebih interaktif dan berorientasi pada makna.
Konsep Utama dalam Model Komunikasi Schramm
Ada beberapa konsep penting yang menjadi dasar pemikiran Schramm:
-
Komunikasi adalah proses berbagi maknaKomunikasi bukan sekadar mengirim informasi, tetapi menyamakan makna antara komunikator dan komunikan.
-
Pengirim dan penerima bersifat bergantianBegitu seseorang menerima dan memahami pesan, ia dapat menjadi pengirim untuk merespons pesan tersebut.
-
Siklus komunikasiKomunikasi tidak berhenti pada penerimaan pesan, melainkan terus berlanjut melalui respon atau umpan balik.
-
Bidang pengalaman (Field of experience)Untuk komunikasi berhasil, pengirim dan penerima harus memiliki kesamaan latar belakang pengalaman, pengetahuan, atau budaya.
Konsep-konsep ini menjadi dasar model sirkular Schramm, yang lebih dekat dengan realitas komunikasi manusia sehari-hari.
Komponen dalam Model Komunikasi Schramm
Schramm memperkenalkan struktur dasar yang terdiri dari:
-
Encoder (Penyandi)Pengirim mengolah ide menjadi simbol atau pesan.
-
Signal (Sinyal)Pesan dikirim melalui saluran komunikasi tertentu seperti bahasa lisan, teks, atau gerakan tubuh.
-
Decoder (Pengurai)Penerima menginterpretasikan sinyal tersebut menjadi makna.
Namun, proses ini tidak berhenti di situ. Penerima kemudian merespons dan menjadi encoder baru sehingga proses berulang. Ini menjadi ciri khas model Schramm sebagai komunikasi dua arah.
Representasi Visual Model Sirkular Schramm
Model ini dapat digambarkan dengan lingkaran yang menunjukkan siklus tanpa henti:
Selain itu, ada aspek penting:
Bidang Pengalaman (Field of Experience)
Komunikasi hanya dapat berhasil jika pengirim dan penerima memiliki titik tumpang tindih pengalaman. Misalnya:
-
Dua orang dengan latar belakang budaya sama lebih mudah saling memahami.
-
Guru menyesuaikan bahasa sesuai tingkat pemahaman murid.
Jika bidang pengalaman tidak memiliki kesamaan, misinterpretasi akan terjadi.
Pengembangan Model: Komunikasi Massa
Schramm juga mengembangkan model untuk memahami komunikasi media massa. Dalam model ini:
-
Media menjadi gatekeeper (penyaring informasi)
-
Terdapat banyak audiens dengan latar belakang berbeda
-
Feedback bersifat tidak langsung atau tertunda
Prosesnya:
Model ini menggambarkan kompleksitas komunikasi massa, terutama dalam konteks pers media dan penyiaran.
Kelebihan Model Komunikasi Schramm
Model ini diapresiasi karena banyak aspek unggul:
Model Schramm menjawab kekurangan model Shannon & Weaver yang lebih mekanistik dan satu arah.
Kritik dan Keterbatasan Model Schramm
Walaupun lebih modern, model ini tetap memiliki beberapa keterbatasan:
Namun, kritik ini tidak mengurangi peran model Schramm sebagai batu pijakan penting dalam riset komunikasi.
Penerapan Model Schramm dalam Kehidupan Nyata
Model ini sangat relevan dalam banyak situasi:
1. Interaksi Tatap Muka
-
Guru menjelaskan pelajaran → siswa bertanya
-
Komunikasi dua arah yang mengharuskan feedback cepat
2. Komunikasi dalam Bisnis
-
Negotiation meeting
-
Feedback sebagai indikasi pemahaman dan kesepakatan
3. Media Sosial
-
Pengguna dapat langsung memberi komentar, reaksi, dan membagikan konten
4. Layanan Publik
-
Pemerintah menyampaikan informasi
-
Masyarakat memberi respon melalui survei atau pelaporan
Semakin tinggi kualitas feedback dan kesamaan pengalaman, semakin maksimal pula pemahaman yang tercipta.
Contoh Situasi Bidang Pengalaman
Misalnya seorang dokter memberikan penjelasan medis kepada pasien:
-
Dokter menggunakan istilah teknis → pasien tidak mengerti (bidang pengalaman tidak beririsan)
-
Dokter menyederhanakan bahasa → pasien memahami (bidang pengalaman mendekati kesamaan)
Ini menunjukkan bahwa komunikasi bukan hanya tentang mengirim pesan, tetapi memastikan bahwa penerima mengerti makna pesan tersebut.
Hubungan Model Schramm dengan Perkembangan Ilmu Komunikasi
Model Schramm memicu lahirnya teori-teori baru dalam komunikasi:
Model ini juga mendorong pendekatan yang lebih humanistik dalam studi komunikasi, dengan fokus pada makna dan persepsi.
Relevansi Model Schramm di Era Digital
Komunikasi digital seperti media sosial, aplikasi pesan instan, dan platform kolaborasi online semakin memperkuat konsep interaksi dua arah.
Konsep Schramm bahkan digunakan dalam desain UI/UX untuk memastikan pesan dalam aplikasi dapat dipahami pengguna sesuai harapan.
Perbandingan dengan Model Shannon & Weaver
| Aspek | Shannon & Weaver | Schramm |
|---|---|---|
| Arah komunikasi | Satu arah | Dua arah |
| Fokus | Transmisi pesan | Pertukaran makna |
| Peran feedback | Tidak disebutkan mendetail | Sangat penting |
| Aspek konteks & pengalaman | Minim | Sangat diperhatikan |
| Lingkup awal | Teknologi | Komunikasi manusia dan media massa |
Schramm dapat dianggap sebagai penyempurna dan humanisasi dari model Shannon & Weaver.
Kesimpulan
Model Komunikasi Schramm merupakan salah satu tonggak penting dalam perkembangan ilmu komunikasi modern. Dengan menekankan komunikasi sebagai proses pertukaran makna yang melibatkan feedback dan bidang pengalaman bersama, model ini memberikan pemahaman lebih realistis tentang bagaimana individu berinteraksi.
Model ini:
-
Menggambarkan komunikasi sebagai proses dinamis dan sirkular
-
Menegaskan bahwa keberhasilan komunikasi bergantung pada interpretasi yang sama antara komunikator dan komunikan
-
Dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik interpersonal maupun media massa
-
Tetap relevan dalam era digital yang mengedepankan interaktivitas
Warisan Schramm masih sangat hidup dalam teori komunikasi modern. Tanpa model ini, kita mungkin tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana manusia membentuk makna dalam hubungan sosial, maupun bagaimana media massa dan teknologi digital mempengaruhi proses komunikasi global saat ini.