Indikator Keberhasilan Produksi Massal | Proses Produksi

Indikator dalam Keberhasilan Produksi Massal

Dalam menentukan tingkat keberhasilan suatu produksi massal dibutuhkan indikator. Di mana indikator, tersebut akan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu produk. Indikator keberhasilan produksi massal merupakan bagian dari proses kegiatan yang sedang berlangsung dalam manajemen perusahaan yang dioperasikan dengan sistem informasi. 

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam melaksanakan strategi perencanaan yang sudah disusun, maka pihak manajemen perlu melakukan pengukuran atas produktivitas, efisiensi, dan efektivitas dari pelaksanaan kegiatan operasi produksi massal. Berikut pengukuran tingkat keberhasilan dalam produksi massal. 
Indikator dalam Keberhasilan Produksi Massal

1. Produktivitas

Produktivitas dalam menghasilkan produk merupakan hal yang sangat penting. Dikarenakan produktivitas yang tinggi akan meningkatkan keberhasilan suatu produksi. Adapun hal-hal yang terkait dalam aspek produktivitas, sebagai berikut. 

a. Perhitungan produktivitas dalam perusahaan

Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara barang dan jasa yang dihasilkan (output) dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan (input). Produktivitas dapat diukur dari tingkat efisiensi produksi masukan, seperti modal dan tenaga kerja. Produksi masukan ini akan digunakan untuk menghasilkan produk keluaran.

Produktivitas merupakan dasar dari persaingan dan pertumbuhan ekonomi, di mana data statistik dari produktivitas digunakan untuk membandingkan antara kesuksesan perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Produktivitas merupakan dasar atau elemen yang sangat penting untuk membuat model kapasitas produksi suatu perusahaan. Selain itu, produktivitas juga dapat digunakan untuk meramalkan pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan.

b. Dimensi keberhasilan produktivitas

Berikut akan dijelaskan mengenai enam faktor utama yang menentukan dimensi keberhasilan produktivitas. Adapun keenam dimensi tersebut, yaitu dimensi sikap kerja, dimensi tingkat ketrampilan dan kompetensi, dimensi hubungan tenaga kerja dan kepemimpinan, dimensi manajemen produktivitas, dimensi efisiensi tenaga kerja, serta dimensi kewirausahaan. 

1) Dimensi sikap kerja dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator­indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja.

2) Dimensi tingkat keterampilan dan kompetensi dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator keterampilan pencapaian tugas, keterampilan dan kompetensi dalam melaksanakan program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program.

3) Dimensi hubungan antara tenaga kerja dan kepemimpinan dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator hubungan kerja dengan pimpinan; hubungan kerja dengan antar bagian, dan hubungan kerja dengan rekan satu kerja.

4) Dimensi manajemen produktivitas dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator koordinasi pekerjaan: komunikasi antar bagian, dan tanggung jawab pekerjaan.

5) Dimensi efisiensi tenaga kerja dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja.

6) Dimensi kewirausahaan dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator kemampuan melihat potensi wilayah, kemampuan melihat potensi diri dan perusahaan, dan kemampuan melihat potensi organisasi.

2. Kapasitas produksi

Kapasitas produksi (capacity production) adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas produksi berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah produk yang akan dihasilkan. Apabila kapasitas produksi tinggi, maka biaya tetap yang dikeluarkan jaga besar. Namun jika pemanfaatannya sedikit, maka biaya produksi akan mahal, sehingga untuk menentukan-Kapasitas produksi harus dilakukan perencanaan dan penelitian terlebih dahulu. 

Kapasitas produksi terdiri dari berbagai jenis. Kemudian untuk menentukan kapasitas produksi maka permintaan harus dikelola dan disesuaikan terlebih dahulu. Berikut penjelasan mengenai jenis kapasitas produksi, mengelola permintaan, dan menyesuaikan pada permintaan musiman. 

a. Jenis-jenis kapasitas 

Berikut jenis-jenis kapasitas produksi.

1) Kapasitas desain adalah kapasitas yang dapat diperoleh dari desain produk yang dialokasikan kepada sumber daya yang cocok. Kapasitas ini menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal di mana tidak ada produk yang rusak atau cacat.

2) Kapasitas efektif adalah kapasitas yang dapat diperoleh dari perhitungan efektivitas desain dan sumber daya yang diperoleh. Kapasitas ini menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. 

3) Kapasitas pemanfaatan adalah kapasitas yang sebisa mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif. Kapasitas ini menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi.

b. Mengelola permintaan

Sebelum melakukan aktivitas produksi, sebuah perusahaan terlebih dahulu akan membuat suatu peramalan-peramalan untuk fasilitas yang akan dibangun. Kemungkinan dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang sudah tersedia. Adanya ketidakcocokan ini dapat terjadi karena permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas yang melebihi permintaan. Berikut akan dijelaskan mengenai kasus-kasus dan penyelesaian di dalam pengelolaan permintaan.

1) Jika permintaan berlebihan dari kapasitas

Dalam kondisi ini, perusahaan dapat membatasi permintaan yang berlebih dengan menaikkan harga dari pelayanan, kemudian dapat dibuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan mengurangi dengan keuntungan yang marginal. Dikarenakan fasilitas yang tidak mencukupi tersebut dan dapat mengurangi keuntungan yang mungkin dapat tercapai, maka solusi jangka panjang yang akan dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas jasa pelayanannya. 

2) Jika kapasitas melebihi permintaan

Dalam kondisi ini, perusahaan pasti menginginkan untuk meningkatkan jumlah permintaan pelanggan atau nasabah, hal tersebut membuat pelayanan jasa seperti lembaga keuangan pegadaian akan mempertahankan kantor-kantornya, baik pusat maupun cabang. Hal ini dikarenakan ketika petusahaan terus tumbuh, maka permintaan untuk independensi yang lebih tinggi dan perusahaan audit yang berkualitas untuk mengurangi biaya-biaya operasional/produksi serta memberikan layanan perbankan yang dibutuhkan.

3) Penyesuaian pada permintaan musiman

Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan, contohnya untuk produk barang berupa surat kabar harian. Di mana permintaan akan meningkat ketika isi dari surat harian tersebut dapat menarik konsumen untuk terus membaca berita dan kemudian menjadi pelanggan. Tidak hanya itu, pemasangan iklan yang ada pada surat kabar harian dapat menguntungkan berbagai perusahaan yang memasang. Sedangkan untuk produk jasa pelayanan lembaga keuangan mikro yaitu pegadaian, pada saat meningkatnya kebutuhan jasa perbankan untuk layanan-layanan jasa keuangan yang dilakukan oleh lembaga keuangan pegadaian.

Proses Produksi 


Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, dan metode yang ada untuk menghasilkan suatu produk yang berupa barang dan jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Dengan adanya proses produksi, maka produk yang dibutuhkan konsumen akan tersedia. Berikut penjelasan tentang proses produksi. 

1. Pengertian proses produksi


Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian, yang terjadi secara alami atau didesain menggunakan waktu, ruang, keahlian atau suatu sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil. Proses juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang,jelas dan dapat ditempuh berulang kali untuk mencapai hasil yang diinginkan. Suatu proses dapat dikenali dengan perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat objek di bawah pengaruhnya. Produksi adalah kegiatan yang di kerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau untuk menciptakan suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan, baik barang ataupun jasa. 

Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode, ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. 

Dari definisi tersebut dapat diperoleh kesimpulan, bahwa proses produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana sehingga bermanfaat bagi kebutuhan manusia. 

2. Jenis-jenis proses produksi yang ditinjau dari arus produksi


Jenis proses produksi yang ditinjau dari arus produksi dapat dibedakan menjadi proses produksi dalam hal barang dan jasa. 

Berikut proses produksi barang dan jasa. 

a. Proses produksi dalam hal barang

Proses produksi ini dapat dilihat dari berbagai segi. Penentuan tipe produksi berdasarkan pada tiga faktor, yaitu volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan, dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. 

Sedangkan, menurut Yamit (2002) macam­-macam tipe produksi yang dilihat dari berbagai industri dapat dibedakan, sebagai berikut.

1. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process)

Proses produksi yang terputus-putus adalah proses produksi yang kegiatan produksinya dilakukan menggunakan alat multi guna. Dengan alat tersebut, kegiatan produksi dapat dilakukan secara fleksibel. Proses produksi terputus-putus ini dapat dijumpai di dalam usaha berbasis percetakan dan mebel.

Dalam usaha penyedia jasa yang berbasis percetakan dan mebel tersebut pihak produsen melakukan proses produksi sesuai dengan permintaan pesanan dari klien, sehingga akan tercipta proses produksi yang berbeda-beda. Berikut ciri-ciri atau sifat dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten process manufacturing).

a) Biasanya menghasilkan produk dalam jumlah kecil dengan berbagai variasi yang sangat besar sesuai dengan pesanan.

b) Sistem atau cara penyusunan - peralatan berdasarkan, fungsi dalam proses produksi tersebut.

2. Proses produksi yang kontinu (continous process)

Proses produksi yang kontinu adalah proses produksi yang kegiatan produksinya menggunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan memerhatikan urutan-urutan kegiatan dalam menghasilkan produk-produk atau jasa, serta arus bahan prosesnya bersifat permanen. Pada proses ini umumnya digunakan sistem yang terotomatisasi.

Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis, kesalahan pada proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus-menerus dengan kondisi yang stabil atau tidak berubah.

a. Sifat dari proses produksi kontinu

Berikut ciri-ciri atau sifat dari proses produksi kontinu.

(1) Memproduksi dalam jumlah besar dan memiliki variasi produk yang sangat kecil serta sudah distandardisasi.

(2) Peralatan yang digunakan dalam proses produksinya  adalah dengan menggunakan product layout atau departmentation by product.

(3) Mesin yang di gunakan bersifat khusus.

(4) Dikarenakan menggunakan mesin yang bersifat khusus, maka hanya operator tertentu saja yang dapat menggunakannya.

(5) Proses produksi yang sedang berlangsung akan terhenti apabila salah satu mesin mengalarrii kerusakan atau terhenti.

b) Proses produksi yang berulang-ulang (repetitive process)

Proses produksi yang berulang-ulang (repetitive process) merupakan proses produksi yang menggabungkan antara proses produksi terputus-putus dan kontinu. Tetapi, proses ini menggunakan bagian dan bahan komponen dari berbagai jenis, di antara proses yang kontinu.

c) Proses produksi campuran

Proses produksi campuran merupakan p,roses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process, continous process, serta repetitive process yang menggunakan berbagai komponen bahan, teknik skedul produksi, dan mengutamakan kecepatan pelayanan.

b. Proses produksi dalam hal jasa

Proses produksi tidak hanya dilakukan dalam hal barang saja, melainkan juga berlaku pada jasa. Proses produksi jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses produksi langsung dan proses produksi tidak langsung. Berikut penjelasan mengenai kedua proses produksi dalam hal jasa:

1) Proses produksi langsung

Proses produksi langsung, yaitu proses produksi yang meliputi produksi primer yang berasal dari produksi alam langsung, misalkan perikanan, pertambangan, dan sebagainya. Sedangkan produksi sekunder, yaitu proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang yang sudah ada, misalnya semen untuk membangun fondasi rumah, jembatan, dan sebagainya.

2) Proses produksi tidak langsung

Proses produksi tidak langsung, yaitu proses produksi yang hanya memberikan hasil dan keahlian atau produk dalam bentuk jasa, misalnya kesehatan oleh dokter, pelayanan masyarakat, perbaikan mesin kendaraan; dan sebagainya.
DAFTAR ISI
  1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
  2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
  3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
  4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
  5. Kata - Kata Motivasi Belajar
  6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
  7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
  8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
  9. Alat Pencernaan Pada Manusia
  10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
  11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
  12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
  13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
  14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
  15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
  16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
  17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
  18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
  19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
  21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
  22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
  23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
  25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
  26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
  27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
  28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
  29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
  30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
  31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
  32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
  33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
  34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
  35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
  37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
  39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
  40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
  41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
  42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
  43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
  44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
  45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
  46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
  49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
  51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
  53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
  56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
  57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
  58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
  59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
  60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
  61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
  62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
  63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
  64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
  65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
  66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
  67. Gaya Remaja Yang Sehat
  68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
  69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
  70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
  71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
  72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
  73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
  74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
  75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
  76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
  77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
  78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
  79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
  80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
  81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
  82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
  83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
  84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
  85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
  86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
  87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
  88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
  89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
  90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
  91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  92. Museum Wayang Di Jakarta
  93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
  94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  95. Museum Nasional dan Museum Daerah
  96. Arti dan Kegunaan Museum
  97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
  99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
  101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
  107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
  108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
  109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  110. Sistem Ekskresi Manusia
  111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
  115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
  116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
  117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
  118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
  119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
  120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
  121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
  123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
  124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
  125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
  126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
  127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
  128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
  129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
  131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
  132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
  133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
  134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
  135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
  136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
  137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
  138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
  139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
  140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
  141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
  142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
  144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
  145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
  146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
  147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
  148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
  150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
  151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
  152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
  153. Humor Betawi
  154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
  155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
  156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
  157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
  158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
  159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
  160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
  161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
  162. Motivasi Penyemangat Belajar
  163. Memahami Pengertian Seni Rupa
  164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
  165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
  166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
  167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
  168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
  169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
  170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik