Definisi Supervisi
Supervisi dalam bahasa dapat berarti pengawasan, maka dari itu yang dimaksud dengan supervisi efektif disini adalah proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu object baik manusia, alat ataupun lingkungan secara efektif dan dapat menghasilkan produktifitas yang optimal. Objektif dari dilakukannya surpervisi atasan adalah bawahan dapat secara sadar dan tanpa disuruh dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Untuk mendapatkan hasil tersebut atasan harus memberikan contoh, arahan , dan komitmen yang sesuai dengan apa yang diharapkan (hasil / cara)
Atasan / pimpinan yang berkualitas adalah atasan yang mempunyai :
- Percaya Diri
- Kemampuan teknis yang memadai
- Komitmen terhadap produktivitas
Untuk mendapatkan hasil tersebut atasan harus memberikan contoh, arahan , dan komitmen yang sesuai dengan apa yang diharapkan (hasil / cara)
Atasan / pimpinan yang berkualitas adalah atasan yang mempunyai :
- Percaya Diri
- Kemampuan teknis yang memadai
- Komitmen terhadap produktivitas
Hirarki kontrol terhadap pencapaian target : produksi, produktivitas dan UA.
Hal-hal yang diperlukan
Untuk mengimplementasikan supervise yang efektif terhadap operator ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh seorang atasan supaya apa yang diberikan lebih terarah dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan
Adapun hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Target Supervisi Operasional
Dalam melakukan supervise terhadap sub ordinat maka sebagai seorang group leader drilling harus mempunyai target atau tujuan yang harus dicapai.
Sesuai dengan kesepakan yang telah dibuat Group Leader drilling harus mencapai target sebagai berikut :
Sesuai dengan kesepakan yang telah dibuat Group Leader drilling harus mencapai target sebagai berikut :
Kondisi Area Drilling
- Lokasi Rata bebas spoil dan genangan air
- Lokasi sesuai standar (bundwall, ada pita penanda, ada pintu masuk, dipasang papan informasi)
Efective Drill Blast
- Reduce PF
- Increase life time bit
- TDC (total base cost)
- Coverage area 92 %)
- Drill Preparation Index (nilai 5)
Reduce Cost Operational
- Engine mati saat istirahat, sholat, fatique
- Meningkatkan Penggunaan Bit
- Efektif perpindahan lubang
Optimalisasi UA
- Start-stop operasi sesuai plan engineering meliputi : change shift, istirahat & sholat
- Persiapan area kerja baru & control perpindahan lokasi.
2. Supervisi kondisi yang berbahaya
a. Respon
- Dapat melakukan Quick Action saat menemukan kondisi-kondisi berbahaya:
- Tidak diam saat menyadari adanya kondisi berbahaya
- Melakukan respon langsung dalam waktu kurang dari 5 menit thdp kondisi potensial bahaya
- Memastikan prosedur yang dilakukan sesuai dengan PSMS/ PPMS
b. Action
- GL melakukan “Check Fatique” secara langsung 1x setiap shift
- GL memberi instruksi kepada Operator di waktu2 fatique Operator untuk melakukan “Stretching Sehat Ceria” saat menunggu loading
- GL memberikan refresh materi PPMS dan review insiden 1x sebulan (Sasaran: Operator dan GL sadar tindakan yang salah dalam operasional dan antisipasi penanganannya)
c. Parameter
- Reduce property damage dengan: Zero insiden
- Antisipasi insiden karena Fatique
Komunikasi yang efektif
a. Kualitas
- Kualitas penyampaian informasi tidak hanya sebatas formalitas
- Tidak memberikan gagasan yang terlalu banyak (prioritas)
- Berikan arahan yang jelas sesuai urutan kalimat yang mudah dimengerti
- Simple dalam pilihan kata, jelas, mudah dimengerti dan terukur (lisan maupun tulisan)
b. Kuantitas
- Yakinkan dengan mengulang dan memberi tekanan bagian yang penting
- Ingatkan dan kontrol bagian penting dalam kurun waktu beberapa saat kemudian. Minimal 2 jam sekali.
- Menginformasikan kepada operator update informasi dari Mine Plan atau Atasan, contoh: meeting view point