Sistem Ekskresi Manusia Pelajaran IPA Kelas IX
Seperti sebuah
kereta api yang harus membuang gas supaya kereta api dapat berjalan dengan baik,
begitu juga dengan tubuh manusia. Seperti di ketahui, di dalam tubuh manusia
terjadi berbagai aktivitas metabolisme. Aktivitas metabolisme menghasilkan
zat-zat sisa yang dapat meracuni tubuh bila tidak segera dikeluarkan. Zat sisa
tersebut berupa urin, karbon dioksida, air, dan uap air. Zat-zat sisa
dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ pengeluaran. Apa saja organ-organ
pengeluaran pada manusia? Bagaimana jika terjadi kerusakan pada organ-organ
tersebut? Ikuti uraian berikut :
Organ-organ
penyusun Sistem Eksresi.
Proses
metabolisme tubuh meliputi proses menghasilkan energi dan zat yang berguna bagi
tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan
oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan
tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut eksresi.
Organ-organ yang berperan dalam proses eksresi meliputi kulit, ginjal,
paru-paru dan hati.
Kulit
Kulit adalah
organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan
sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga
lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan jangat (dermis), dan
jaringan bawah kulit (sebkutan).
Kulit Ari (Epodermis)
Kulit ari
tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan
granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum
korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan
mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas
dan digantikan oleh jaringan dibawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindung
sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan
granula terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel
bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi
bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan
warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna
pigmen kulit bermacam-macam sehinga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang,
atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang
tersebut dikenal dengan orang albino.
Stratum
germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum)
mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian
lapisan granula karena di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel
yang terus menerus membelah (stratum basah).
Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat
terletak dibawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh
darah, kelenjar keringat (Glandula sudorifera), kelenjer minyak (glandula
sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf
indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula), peraba tekanan
(korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan
(korpuskula meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjer
minyak menghasilkan minyak yang disebut sebum yang berguna untuk meminyaki
rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh
kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus
tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut
atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar
keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke
bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah
dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah inilah, kelenjar keringat
menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan
jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui pori-pori kulit.
Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas,
makanan, atau minuman.
Jaringan Bawah Kulit (Subkutan).
Pada
jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak
berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh
agar tetap hangat.
Di samping
berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh,
mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran
air agar tidak berlebihan.
Paru-Paru
Selain
sebagai alat pernafasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat pengeluaran. Zat
yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
yang dihasilkan dari proses pernafasan. Jadi tugas paru-paru adalah
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
Ginjal
Ginjal
berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang
lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan
berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada
ginjal bagian kanan.
Ginjal
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin
mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal
(korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).
Pada kulit
ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks
mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan
malpighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi
tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian
pembuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh
kapsul Bowman.
Tubulus
ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus
yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan
tubulus distal.
Bagian
lengkung lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas
(descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian,
urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong
kemih.