Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
Keunikan Gagasan dan Teknik Karya Seni Rupa Daerah Setempat
Dalam membuat sebuah karya seni, seorang seniman memerlukan gagasan atau ide. Ide tersebut bisa berasal dari mana, kapan dan di mana saja. Ada ide yang berasal dari proses perenungan, ada pula ide yang muncul begitu saja. Selain itu, ada ide yang benar-benar baru, ada pula ide yang terinspirasi dari hasil karya orang lain.
Keunikan Karya Seni |
Karya
seni seorang seniman juga turut dipengaruhi oleh tempat di mana seniman
itu tinggal. Hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil karya seni seorang
seniman itu bisa berupa kebiasaan, adat istiadat, dan karakteristik
lingkungan daerah. Hal-hal tersebut akan membentuk pola pikir dan
akhirnya menghasilkan hasil karya seni yang spesifik. Perwujudan karya
seni yang dihasilkan pun akan berbeda antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain. Hal tersebut akan menambah keragaman, variasi bentuk,
serta memperkaya khazanah seni Nusantara.
Seperti
telah dijelaskan sebelumnya, seni rupa terapan adalah seni rupa yang
dibuat dengan mengutamakan fungsi benda yang dibuat tersebut, tanpa
melepas nilai estetisnya. Karya seni rupa terapan suatu daerah dapat
kamu lihat dalam beragam bentuk, seperti seni bangunan, pakaian adat,
wayang, batik, dan alat-alat rumah tangga. Karya seni yang dihasilkan
tersebut juga memiliki keunikan tema, bentuk, dan juga makna.
1. Keunikan Tema
Tema
atau topik yang digunakan untuk membuat suatu karya seni banyak
dipengaruhi oleh letak geografis, adat istiadat, dan kekayaan alam
daerah di mana benda tersebut dibuat. Daerah yang satu dengan daerah
yang lain tentu akan berbeda cara mengungkapkan karya seninya.
Masing-masing memiiki keunikan dan ciri khas tersendiri. Pada umumnya,
tema-tema yang terkandung dalam sebuah karya seni rupa adalah kerajaan,
peperangan, kasih saying, flora dan fauna, keindahan alam, agama atau
religi, kehidupan masyarakat, khayalan, dan dongeng.
2. Keunikan Bentuk
Bentuk
adalah unsur penting dalam seni rupa dengan unsur garis, bidang, warna,
dan nada sebagai pembentuknya. Perkembangan seni rupa boleh dikatakan
sebagai perkembangan bentuk-bentuk. Bentuk merupakan unsur seni rupa
yang dapat dilihat secara visual karena tersusun atas unsur fisik.
Secara garis besar, bentuk karya seni rupa digolongkan ke dalam tiga
jenis, yaitu bentuk figuratif, abstraktif, dan abstrak.
a. Bentuk Figuratif
Bentuk
figuratif adalah bentuk yang berasal dari alam (nature). Lahirnya
bentuk figuratif tergantung pada pemikiran seseorang tentang bentuk
tersebut. Setiap kebudayaan bangsa memiliki konsep yang berbeda dengan
gambar bentuk alam. Contoh bentuk figuratif dapat terlihat pada gambar
manusia, hewan, tumbuhan, dan benda.
b. Bentuk Abstraktif
Bentuk
abstraktif adalah bentuk figuratif yang diubah sedemikian rupa sehingga
beberapa bagian dari bentuk asalnya menghilang dan bentuknya berubah
menjadi bentuk yang sudah digayakan.
Contoh bentuk abstraktif dapat dilihat pada batik, topeng wayang kulit/golek, dan dekorasi.
c. Bentuk Abstrak
Bentuk
abstrak adalah bentuk yang menyimpang dari wujud benda-benda atau
makhluk yang ada di alam (nonfiguratif). Karya abstrak adalah karya yang
telah mengalami proses eksplorasi bentuk lebih lanjut dari bentuk yang
biasa kita lihat sehingga idenya lebih tinggi. Biasanya bentuk abstrak
lebih menonjolkan esensi dari bentuk sebenarnya dengan pengolahan imaji
dan daya khayal senimannya.
3. Keunikan Makna
Makna
yang terkandung dalam sebuah karya seni merupakan representasi seorang
seniman dalam melihat hal yang akan ditawarkan kepada dunia luar, yaitu
penikmat, publik, atau masyarakat umum. Seorang kolektor atau penikmat
dalam sebuah pameran tentunya akan bertanya tentang makna yang
terkandung dalam karya-karya yang dipamerkan. Hal itu merupakan bagian
dari komunikasi antara penikmat dan karya seni sehingga akan muncul
pemahaman dalam diri penikmat seni tersebut.
Untuk
melihat keunikan-keunikan tersebut, kamu dapat melihatnya dalam karya
seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman di Tana Toraja, Sulawesi
Selatan. Salah satu bentuk karya seni terapan adalah seni bangunan.
Masyarakat Tana Toraja memiliki rumah adat yang disebut Tongkonan. Rumah
itu tampak begitu megah. Struktur bangunannya dihiasi dengan banyak
ornamen sulur-suluran khas Toraja dengan warna yang cerah. Hiasan
tersebut tampak saling melengkapi antara bentuk yang satu dengan bentuk
yang lainnya. Tahukah kamu mengapa hiasan bidang tersebut memenuhi semua
struktur bangunan rumah? Ternyata, masyarakat Tana Toraja takut akan
bidang kosong dan bidang itu harus ditutupi (horror vacui). Berdasarkan
hal tersebut, tema yang tampak dari bangunan tersebut adalah tema
religi.
Bentuk
Tongkonan sangat unik. Rumah ini merupakan rumah panggung yang terbuat
dari kayu. Atapnya berbentuk perahu, yang melambangkan asal-usul orang
Toraja yang tiba naik perahu dari Cina. Di bagian depan rumah, di bawah
atap yang menjulang tinggi, dipasang tanduk-tanduk kerbau. Jumlah tanduk
kerbau ini melambangkan jumlah upacara penguburan yang pernah dilakukan
oleh keluarga pemilik tongkonan. Di sisi kiri rumah (menghadap ke arah
barat) dipasang rahang kerbau yang pernah di sembelih, sedangkan di sisi
kanan (menghadap ke arah timur) dipasang rahang babi.
Di
depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut 'alang'.
Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem yang licin
sehingga tikus tidak dapat naik ke dalam lumbung. Pada semua tongkonan
dan lumbung terdapat ukiran. Semua ukiran tersebut merupakan simbol
makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna hubungan
manusia Toraja dengan pencipta-Nya, dengan sesama manusia (lolo tau),
ternak (lolo patuon), dan tanaman (lolo tananan).
Dalam
pandangan orang Toraja, tongkonan dianggap sebagai 'ibu', sedangkan
alang dianggap sebagai 'bapak'. Tongkonan berfungsi untuk rumah tinggal,
kegiatan sosial, upacara adat, serta membina kekerabatan. Bagian dalam
rumah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian utara, tengah,dan
selatan. Ruangan di bagian utara disebut 'tangalok', berfungsi sebagai
ruang tamu, tempat anak-anak tidur, juga tempat meletakkan sesaji.
Ruangan bagian tengah disebut 'Sali', berfungsi sebagai ruang makan,
pertemuan keluarga, tempat meletakkan orang mati, juga dapur. Adapun
ruangan sebelah selatan disebut 'sumbung', merupakan ruangan untuk
kepala keluarga.
Selanjutnya kamu akan mengenal Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Selanjutnya kamu akan mengenal Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat