Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir

Penanggulangan Bahaya Banjir,  Penyebab Banjir

lngatkah kamu pada musibah banjir yang melanda Jakarta pada Februari 2007? Ibu kota Jakarta memang lerlelak di dalam rendah. Namun, bencana banjir tersebut seharusnya dapat dicegah. Menurutmu, apa yang menyebabkan kota Jakarta dapat terendam banjir? Bagaimana seharusnya pemerintah dan masyarakat Jakarta menangani masalah ini? Pada pelajaran ini akan dibahas lebih jauh mengenai bahaya banjir dan penanggulangannya.

Penyebab Terjadinya Banjir

Pada umumnya, banjir disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Hingga saat ini, banjir merupakan salah satu bahaya yang mesti diwaspadai, khususnya oleh penduduk Jakarta pada setiap musim penghujan. Hampir semua wilayah di Jakarla terkena banjir. Bahkan, daerah yang sebelumnya jarang atau tidak pernah kebanjiran pun ikut terkena limpahan air yang berlebih tersebut. Dalam catatan sejarah Jakarta telah beberapa kali mengalami bencana banjir, yaitu pada tahun 1621, 1654, 1918, 1979, 1996, 2002, don 2007.  Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya banjir di daerah Jakarta. 

Penataan Pembangunan Kota Yang Mengabaikan Keseimbangan Alam

Dalam perkembangannya, pembangunan Kota Jakarta tidak pernah berhenti Jakarta telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan perkembangan kota-kota lain di lndonesia., Namun demikian,  perkembangan pembangunan di Kota Jakarta saat ini banyak mengalami penyimpangan) .Bangunan didirikan tanpa memandang aspek lingkungan di sekelilingnya (Banyak taman atau daerah resapan air yang diubah menjadi gedung pencakar langit don perumahan-­perumahan elite., Akibatnya, pada saat musim air. 'Akhirnya kota Jakarta menjadi rawan banjir. Kawasan gedung perkantoran di Kotaharus memperhatikan aspek lingkungan. Misalnya, penyediaan selokan yang memadai don bendungan untuk mengalirkan air yang berlebih, terutama di daerah rawan banjir. 

Rendahnya Dataran Jakara

Secara geografis, daratan Jakarta lebih rendah dari permukaan air laut. Apabila air laut pasang, daerah ini akan mudah terendam banjir; Selain itu, Jakarta merupakan daerah aliran 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta; Ketiga betas sungai tersebut menyebar secara merata di seluruh daerah di Jakarta. Sungai-sungai tersebut adalah Sungai Ciliwung, Kali Mampang, Kalibaru, Kali Krukut, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Kali Sunter, Kali Angke, Kali Cipinang, Kali Cideng, Kali Cakung, Kali Buaran, dan Kali Sekretaris.

Rendahnya Dataran Jakara

Daerah Jakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi. Pepohonan di wilayah Jakarta yang berguna untuk menyerap air hujan semakin berkurang, karena pesatnya pembangunan kota. Tingginya curah hujan yang tidak disertai dengan penyerapan yang maksimal oleh pepohonan dapat menyebabkan air tergenang, bahkan banjir. 

Menumpuknya Sampah
Sampah merupakan masalah utama penyebab banjir di Jakarta. Tahukah kamu jumlah sampah yang dihasilkan warga Jakarta setiap harinya? Berdasarkan penelitian, sampah yang dihasilkan warga Jakarta adalah sekitar 6.000 ton per hari. Pemerintah Jakarta seringkali dibuat bingung oleh permasalahan sampah ini. Salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya tempat yang layak untuk menampung sampah warga Jakarta. Akibatnya sampah menumpuk di mana-mana.
Ketidak pedulian masyarakat akan sampah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir di Jakarta, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.
Penyebab Banjir adalah Menumpuknya Sampah

Umumnya mereka selalu menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, Hal ini dapat menghambat aliran sungai yang menuju ke laut. Penumpukan sampah di aliran sungai juga mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai. Akibatnya air sungai dapat meluap saat hujan turun.

Daerah Rawan Banjir

Banjir di Jakarta disebabkan oleh banyak hat. Beberapa penyebab tersebut telah dibahas pada materi sebelumnya. Dengan penyebab dan kondisi yang demikian, ada beberapa wilayah Jakarta yang dikategorikan sangat rawan mengalami banjir.    ’

Daerah yang masuk kategori rawan banjir di Jakarta adalah :
  • Daerah di sekitar bantaran kali
  • Daerah pinggir pantai
  • Daerah pemukiman padat dengan saluran air yang buruk
Warga yang bertempat tinggal di daerah yang disebutkan di atas harus lebih waspada terhadap ancaman banjir di musim hujan. Warga harus lebih disiplin untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Jika tidak, bencana banjir tentu tak dapat dihindari.

Beberapa wilayah Jakarta yang masuk dalam kategori daerah rawan banjir adalah sebagai berikut.

1.    Cempaka Putih
2.    Muara Angke
3.    Cengkareng
4.    Kalibata
5.    Kampung Melayu
6.    Cipinang Muara

Akibat Bahaya Banjir

Setiap bencana pasti menimbulkon akibat. Berikut ini adalah beberapa akibat yang ditimbulkan oleh bencana banjir.

Kematian
Bahaya banjir dapat mengakibatkan kematian, terutama jika terjadi banjir besar. Oleh karena itu, warga yang tempat tinggalnya sering terkena banjir perlu diberi pelatihan untuk menghadapi bahaya banjir.

Kerusakan Terhadap Sarana dan Prasarana Umum

Banjir mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana umum. Arus air bah yang deras dapat merusak bangunan-bangunan yang ada.

Kerugian Materi

Banjir menyebabkan rumah tergenang air, bahkan rusak dan roboh. Peristiwa ini menyebabkan pendudak harus mengungsi karena tidak memiliki tempat tinggal lagi. Banyak kerugian materi lainnya. Misalnya rusaknya barang-barang maupun surat-surat berharga, seperti ijazah, sertifikat, dan tabungan.

Berjangkitnya Penyakit Menular

Berbagai penyakit muncul karena air yang tergenang, seperti muntaber, kolera, dan disentri. Penyakit ini sangat mudah menular pada warga yang mengungsi. Salah satu wabah penyakit yang muncul pascabanjir adalah demam berdarah. Wabah ini seakan terulang setiap tahun. Warga dan pengelola kota akan sulit memutus rantai perkembangbiakan sumber penyakit ini, jika tidak bekerja sama menjaga lingkungan. Apabila dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal, kematian akibat wabah penyakit pascabanjir jauh lebih tinggi. Berbagai wabah penyakit akibat kelalaian atau ketidakmampuan menjaga kebersihan lingkungan ini, menjadi ancaman bagi semua strata sosial yang memilih tinggal di Jakarta.

Jika dibandingkan dengan kota-kota lain di kawasan Asia Timur, Jakarta sulit meraih peringkat terbaik dalam hal kualitas lingkungan. Diiihat dari fenomena pertumbuhan kota, Jakarta sudah semakin padat dan sesak. Kualitas lingkungannya semakin sulit terjaga.

Buruknya kualitas lingkungan menjadikan kota ini sebagai sarang berbagai penyakit lingkungan dan sosiai. Penyakit demam berdarah, diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), serta meningkatnya angka bunuh diri adalah cerminan buruknya kualitas lingkungan. Kondisi ini semakin diperparah dengan rendahnya rasa kepedulian warga terhadap pemeliharaan lingkungan akibat sempkin padatnya permukiman dan buruknya sistem prasarana dan sarana kota serta layanan sosiai.

Penyakit yang sering merenggut nyawa manusia pada saat musim hujan atau pascabanjir adalah demam berdarah.

Pencegahan penyakit demam berdarah sulit dilakukan, karena terkait dengan karakteristik sosiai warga dan kondisi lingkungannya. Beberapa halyang dilakukan pemerintah Provinsi DKI untukmenanggulangi penyakit ini adalah memberikan biaya pengobatan gratis untuk warga miskin, penyemprotan, penyuluhan, dan pembagian serbuk abate.

Arus Transportasi dan Kegiatan Perekonomian Terhambat

Banjir tidak hanya menggenangi tempat tinggal warga, tetapi juga menghambat kegiatan perekonomian warga. Dalam kondisi, banjir, alattransportasi sulit didapat. Para supir angkutan biasanya tidak mau melewati jalur yang terkena banjir. Warga yang ingin pergi ke tempat tujuannya menjadi terhambat.

Banyak akibat lain ditimbulkan jika musibah banjir melanda penduduk. Oleh karena itu, pengetahuan terhadap penyebab banjir dan penanggulangannya sangatpenting untuk diketahui oleh seluruh warga termasuk para siswa yang akan menjadi penerus bangsa selanjutnya. Dengan demikian, siswa dapat mengetahui peyebab banjir dan berusaha mencari jalan keluar terbaik agarkehidupan masyarakat Jakarta menjadi lebih baik danterhindar dari musibah banjir di masa  yang akan datang.

Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Banjir 

Kamu telah mempelajari berbagai penyebab terjadinya banjir. Tujuannya adalah agar musibah ini dapat dicegah dan ditanggulangi. Berikut ini cara pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir.


Cara Pencegahan Bahaya Banjir
Peran pemerintah dalam mencegah adanya bahaya banjir, antara lain
  • Membina dan memberikan penyuluhan serta pelatihan kepada warga agartidak mengotori sungai,
  • melaksanakan Program Kali Bersih (Prokasih),
  • membangun kantong air atau waduk penampung air,
  • menertibkan bangunan yang berada di bantaran dan tepi sungai,
  • selalu mengimbau masyarakat untuk bekerja bakti secara berkala,
  • membentuk petugas khusus untuk mengawasi dan menjaga kebersihan sungai,
  • memelihara pintu air agar tetap berfungsi dengan baik,
  • melakukan reboisasi dan penghijauan kembali.
Partisipasi masyarakat dalam mencegah bahaya banjir, antara lain
  1. tidak membuang sampah ke saluran air dan sungai,
  2. menaati peraturan pemerintah daerah tentang penataan pemukiman, misalnya luas tanah dan luas bangunan harus sesuai perbandingannya,
  3. bekerja bakti secara berkala untuk membersihkan saluran air dan sungai,
  4. tidak mendirikan bangunan di sekitar daerah aliran sungai.
Bentuk peran pemerintah dalam menanggulangi bahaya banjir adalah sebagai berikut.

  1. Menyiagakan Posko penanggulangan banjir di wilayah yang rawan banjir.
  2. Membuat sodetan agar air cepat mengalir ke sungai.
  3. Membuat tempat penampungan darurat.
  4. Menyediakan dapur umum untuk pengungsi banjir.
Partisipasi masyarakat dalam menanggulangi banjir adalah sebagai berikut.

  1. Membantu pemerintah menyampaikan informasi kepada warga akan datangnya banjir.
  2. Membantu membuat sodetan dan tanggul darurat.
DAFTAR ISI
  1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
  2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
  3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
  4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
  5. Kata - Kata Motivasi Belajar
  6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
  7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
  8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
  9. Alat Pencernaan Pada Manusia
  10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
  11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
  12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
  13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
  14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
  15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
  16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
  17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
  18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
  19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
  21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
  22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
  23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
  25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
  26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
  27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
  28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
  29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
  30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
  31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
  32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
  33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
  34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
  35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
  37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
  39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
  40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
  41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
  42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
  43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
  44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
  45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
  46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
  49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
  51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
  53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
  56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
  57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
  58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
  59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
  60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
  61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
  62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
  63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
  64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
  65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
  66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
  67. Gaya Remaja Yang Sehat
  68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
  69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
  70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
  71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
  72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
  73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
  74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
  75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
  76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
  77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
  78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
  79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
  80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
  81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
  82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
  83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
  84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
  85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
  86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
  87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
  88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
  89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
  90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
  91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  92. Museum Wayang Di Jakarta
  93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
  94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  95. Museum Nasional dan Museum Daerah
  96. Arti dan Kegunaan Museum
  97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
  99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
  101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
  107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
  108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
  109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  110. Sistem Ekskresi Manusia
  111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
  115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
  116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
  117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
  118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
  119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
  120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
  121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
  123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
  124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
  125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
  126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
  127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
  128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
  129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
  131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
  132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
  133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
  134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
  135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
  136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
  137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
  138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
  139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
  140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
  141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
  142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
  144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
  145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
  146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
  147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
  148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
  150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
  151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
  152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
  153. Humor Betawi
  154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
  155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
  156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
  157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
  158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
  159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
  160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
  161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
  162. Motivasi Penyemangat Belajar
  163. Memahami Pengertian Seni Rupa
  164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
  165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
  166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
  167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
  168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
  169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
  170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik