Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis

Permainan bulu tangkis dimainkan pertama kali di dalam taman milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucester Shire, Inggris pada tahun 1873. Kemudian, permainan itu lebih dikenal dengan nama Badminton. Bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama ketika regu bulu tangkis Indonesia berhasil merebut piala Thomas pada tahun 1958.

Pengertian Permainan Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga bola kecil yang dapat dimainkan di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor).Permainan bulu tangkis dimainkan dalam sebuah lapangan yang terbagi menjadi dua bagian, yang dibatasi oleh garis-garis dalam ukuran dan lebar tertentu. Di bagian tengah lapangan dibatasi oleh sebuah tiang net.

Dalam permainan bulu tangkis, pemain mengupayakan untuk memasukkan kok atau bola ke daerah lawan, tanpa kok atau bola (shuttlecock) bisa dikembalikan. Sehingga pemain tersebut menghasilkan angka.

Ada lima kategori dalam permainan bulu tangkis, yaitu sebagai berikut.
  1. Tunggal putra (men's single).
  2. Tunggal putri (woman's single).
  3. Ganda putra (men's double).
  4. Ganda putri (woman's double).
  5. Ganda campuran (mixed double).

Peralatan dan Lapangan Bulu Tangkis

Alat dan lapangan yang digunakan dalam permainan bulu tangkis adalah sebagai berikut.

1. Raket

Raket merupakan alat pemukul shuttlecock (bola bulu tangkis). Raket bulu tangkis memiliki jaring yang dibuat dari senar. Senar itu biasanya terbuat dari nilon atau tali plastik sintetis yang tidak mudah putus.

Ada beberapa jenis raket di antaranya sebagai berikut.
  1. Raket yang berat di bagian atas (kepala). Raket ini cocok untuk pemain yang bertipe penyerang.
  2. Raket yang berat di bagian pegangan. Raket ini cocok untuk bermain rally dan tipuan.
  3. Raket dengan berat yang seimbang antara bagian kepala dengan pegangan. Raket ini cocok untuk pemain yang serba bisa.
Raket


2.  Shuttlecock (Kok atau Bola)

Kok atau bola bulu tangkis terdiri atas bagian kepala dan bulu. Kok harus menggunakan gabus sebagai kepalanya dan dibungkus dengan kulit tipis yang dan kuat. Sedangkan bulu yang digunakan sebaiknya dari bulu angsa karena dapat mengurangi laju kok dan memberi keseimbangan yang baik. Jumlah bulu yang menancap antara 14-16 buah. Berat kok antara 4,47 - 5,50 g.

Shuttlecock (Kok atau Bola)

3. Lapangan (Court)

Lapangan bulu tangkis dapat dibuat di luar atau di dalam ruangan. Di tempat terbuka, diupayakan agar tidak mendapat pengaruh dari cuaca, seperti angin. Faktor cuaca yang sangat memengaruhi jalannya permainan. Biasanya suatu pertandingan dilakukan di dalam ruangan.

Lantai lapangan bulu tangkis dapat dibuat dari:
  1. tanah atau pasir (umumnya untuk lapangan di luar ruangan);
  2. semen atau tegel (hard court)-,
  3. kayu (wooden court);
  4. karpet sintetis (porta court).

Lapangan Bulutangkis (Court)

Ada dua jenis wilayah servis dalam permainan lapangan bulu tangkis, yaitu: 
  • wilayah servis untuk tunggal, ukurannya: 5,18 m x 13,40 m; 
  • wilayah servis untuk ganda, ukurannya: 6,10 m x 11,88 m. 
Sedangkan wilayah servis dibagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah servis kanan dan kiri. 
4. Net 
Net berada di tengah lapangan sebagai dua pembatas bidang permainan yang diikatkan pada tiang. Net dibuat dari kain berwarna gelap (hijau atau cokelat tua) dengan lebar 76 cm dan panjang 6,10 m. Tinggi tiang net adalah 1,55 m. Pemasangan tiang net harus tepat di atas garis samping untuk ganda. Namun, jika tidak memungkinkan, tiang bisa dipasang di luar lapangan. 

Peraturan Permainan Bulu Tangkis

1. Peraturan Servis 

Pada permulaan permainan bulu tangkis, seorang pemain harus melakukan servis pertama atau pukulan awal yang ditujukan kepada pemain lawan. 
Orang yang melakukan servis (server) dan penerima servis (receiver) harus berdiri di dalam wilayah servis (service court). Posisinya bersilangan, tidak boleh menginjak atau menyentuh garis batas servis. Seorang receiver tidak boleh bergerak sebelum servis dilakukan. Sedangkan dalam permainan ganda, posisi pasangan servis (partner) boleh berada di mana saja, tanpa mengganggu jalannya kok atau mengganggu penglihatan receiver terhadap kok. 
Ketika servis dilakukan, kedua kaki pemain tidak boleh bergeser, kecuali bagian tumitnya saja. Posisi kepala raket tidak boleh lebih tinggi dari pinggang, dan kok sedang dipegang.
Setelah servis dilakukan, bola yang menyentuh net dan masuk merupakan pukulan yang benar, tidak boleh diulang. Bola yang dipukul, tetapi tidak kena raket, maka hal itu bukanlah kesalahan (fault), dan servis boleh diulang.

Seorang server tidak boleh memukul servis sebelum lawannya siap. Lawan dianggap telah siap jika ia mencoba untuk mengembalikan servis.

Kok menjadi mati jika terpukul dua kali, gagal melewati net, mendarat di luar garis, raket melewati atas net atau menyentuh net, dan kaki melewati batas garis bidang.

2. Cara Menghitung Poin (Angka)

Permainan satu set (game) berakhir apabila sudah didapat 21 angka. Hal itu berlaku pada permainan tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Sedangkan pada tunggal putri berakhir jika sudah diperoleh 11 angka. Sesudah satu set selesai, kedua pemain berpindah tempat (change ends). Pihak yang memenangkan set sebelumnya, melakukan servis pertama pada set berikutnya.

Pemenang akan ditentukan jika salah satu pemain memenangkan dua set. Namun, jika masing-masing pihak pemain memenangkan satu set (one game all) maka diadakan set tambahan (rubber set) yang merupakan set penentu. Di dalam rubber set, ketentuan pindah tempat dilakukan apabila diperoleh:
a. angka 10 pada set yang berakhir 21 angka;
b. angka 6 pada set yang berakhir atas 11 angka. 

Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis

Teknik dasar dalam permainan bulu tangkis yang akan dibahas di sini adalah teknik langkah kaki (footwork) dan teknik pukulan.

1. Teknik Langkah Kaki (Footwork)

Pada hakikatnya, langkah kaki merupakan modal utama untuk menghasilkan pukulan yang tepat dan berkualitas. Langkah kaki yang ringan akan memudahkan seorang pemain bergerak ke tempat datangnya kok. Langkah kaki yang ringan dapat dihasilkan jika meng-gunakan ujung telapak kaki.
Di dalam permainan bulu tangkis, setiap pemain dituntut harus cepat bergerak. Sehingga jarang terjadi seluruh telapak kakinya menumpu hingga tumit. Oleh sebab itu, keterampilan serta kekuatan telapak kaki dari seorang pemain sangat diperlukan.
Pada umumnya, langkah kaki dalam permainan bulu tangkis dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Langkah berurutan, seperti Gambar 2.3 (a).
b. Langkah bergantian atau bersilangan, seperti Gambar 2.3 (b).
c. Langkah lebar dengan loncatan.

Teknik Langkah Kaki (Footwork)
2.  Teknik Pukulan

Teknik pukulan pada bulu tangkis meliputi cara memegang raket (grip), sikap dan posisi pemain, dan lcetepatan waktu dalam memukul kok.

a.  Cara Memegang Raket (Grip)

Memegang raket ada beberapa cara, di antaranya grip forehand, grip Inggris, grip backhand, dan grip flying pan. Grip forehand merupakan teknik memegang raket seperti cara bersalaman. Tangan membentuk huruf "V" pada gagang ralcet, dan posisi kepala raket menyamping. Perhatikan Gambar 2.4 (a)! Sedangkan jenis pegangan raket lainnya, dapat dilihat caranya seperti Gambar 2.4 (b) (c), dan (d)!

Cara Memegang Raket (Grip)

b. Sikap dan Posisi Pemain

Sikap dan posisi pemain terhadap kok sangat penting. Dengan demikian, setiap pemain harus bergerak cepat menuju ke tempat kok datang sehingga ia dapat memukul bola dengan sikap yang baik. Pada dasarnya semua jenis pukulan, seperti smes, lob (clear), maupun dropshot (pukulan potong)mempunyai kesamaan dalam sikap permulaan dalam memukul kok di atas kepala (overhead).
Sikap dan Posisi Pemain
c. Waktu yang Tepat

Dalam melakukan pukulan, diperlukan ketepatan waktu, seperti saat ayunan atau gerakan raket terhadap kok yang datang. Sebuah pukulan yang baik dan menghasillcan angka akan terjadi jika hal tersebut dilakukan pada waktu yang tepat. Namun, aspek ketepatan waktu dalam pemukulan kok tidaklah berlaku dalam pukulan servis pertama karena posisi kok dalam keadaan pasif.

d. Jenis-Jenis Pukulan

Jenis-jenis pukulan dalam olahraga bulu tangkis amat bervariasi. Adapun variasi pukulan dalam permainan bulu tangkis adalah sebagai berikut.

1) Netting

Netting adalah pukulan yang dilakukan delcat net atau diarahkan sedekat mungkin ke net, dan dipukul dengan tenaga yang lemah. Pukulan netting yang baik terjadi jika kok dipukul halus dan melintir tipis delcat net.

Ciri khas pukulan ini adalah kok jatuh bergulir sedekat mungkin dengan net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket, dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang memengaruhi keberhasilan pukulan. Adapun cara melakukan netting adalah sebagai berikut.
  • Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), dan pergelangan tangan berada dalam keadaan rileks.
  • Posisi kepala raket sejajar dengan net pada saat perkenaan raket dan kok. Hal ini haruslah diperhatikan selama proses pukulan berlangsung.
  • Posisi kaki harus tetap kokoh menapak lantai dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan lain yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
2) Pukulan potong (dropshot)

Pukulan potong (dropshot) adalah pukulan yang dilakukan seperti smes (smash). Perbedaannya, hanya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Dalam dropshot, kok dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang baik terjadi jika kok jatuh dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.

Ciri khas pukulan ini adalah kok senantiasa jatuh dekat net di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu, seorang pemain harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan. Falctor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan, dan proses perpindahan berat badan yang harmonis saat memukul merupakan falctor penentu keberhasilan pukulan ini.

Sikap awal memukul dropshot tidak berbeda dengan pukulan smash. Dalam pelaksanaan pukulan potong, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yaitu, sebagai berikut.
  • Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
  • Posisi badan menyamping (vertilcal) dengan arah net. Posisi kaki kanan di belakang kaki kiri. Pada saat melakukan pukulan, harus terjadi perpindahan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  • Posisi badan harus berada di belakang kok.
  • Pada saat perkenaan kok, tangan harus lurus menjangkau kok, sedangkan mendorongnya dengan sentuhan halus.
  • Untuk dropshot forehand, pukul bagian lengkungan kok sebelah kanan, sedangkan lengkung kiri untuk tujuan backhand.
  • Posisi alchir raket mengikuti arah kok. Biasalcan bergerak cepat mengambil posisi memukul yang tepat di belakang kok.
  • Perhatilcan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.
  • Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil.
  • Pukulan potong mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.
3) Overhead clear/lob

Pukulan lob terjadi jika kok yang dipukul dari atas kepala, biasanya dari belakang dan diarahkan ke atas pada bagian belakang lapangan. Cara melakukan overhead clear/lob adalah sebagai berikut.
  • Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
  • Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul kok, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  • Posisi badan harus diupayakan selalu berada di belakang kok.
  • Kok dipukul seperti gerakan melempar.
  • Pada saat perkenaan kok, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah kok, lalu dilepas, sedangkan raket berada di depan badan.
4)  Smes (smash)

Pukulan smash merupakan pukulan overhead (atas kepala) yang menukik dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Oleh karena itu, tujuan utama pukulan ini untuk mematikan pertahanan lawan. Pukulan smash adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulu tangkis. Ciri khas pukulan ini adalah laju kok menuju lantai lapangan sangat cepat, sehingga membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan kelenturan pergelangan tangan, serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis. Dalam praktik permainan, pukulan smash dapat dilakukan dalam sikap berdiri atau sambil loncat (king smash). Oleh karena itu, pukulan smes dapat berbentuk pukulan smes penuh, smes potong, smash backhand, dan smes melingkar atas kepala.

Adapun cara melakukan pukulan smes adalah sebagai berikut.
  1. Perhatikan pegangan raket.
  2. Sikap badan harus tetap lentur dan rileks. Kedua lutut dibengkokkan dan berkonsentrasi pada kok.
  3. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok setinggi mungkin. Gunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
  4. Akhiri rangkaian gerakan pukulan smes dengan gerakan lanjutan ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
DAFTAR ISI
  1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
  2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
  3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
  4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
  5. Kata - Kata Motivasi Belajar
  6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
  7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
  8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
  9. Alat Pencernaan Pada Manusia
  10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
  11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
  12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
  13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
  14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
  15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
  16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
  17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
  18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
  19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
  21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
  22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
  23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
  25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
  26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
  27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
  28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
  29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
  30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
  31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
  32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
  33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
  34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
  35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
  37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
  39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
  40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
  41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
  42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
  43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
  44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
  45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
  46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
  49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
  51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
  53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
  56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
  57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
  58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
  59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
  60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
  61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
  62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
  63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
  64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
  65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
  66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
  67. Gaya Remaja Yang Sehat
  68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
  69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
  70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
  71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
  72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
  73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
  74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
  75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
  76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
  77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
  78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
  79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
  80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
  81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
  82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
  83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
  84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
  85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
  86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
  87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
  88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
  89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
  90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
  91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  92. Museum Wayang Di Jakarta
  93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
  94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  95. Museum Nasional dan Museum Daerah
  96. Arti dan Kegunaan Museum
  97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
  99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
  101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
  107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
  108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
  109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  110. Sistem Ekskresi Manusia
  111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
  115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
  116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
  117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
  118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
  119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
  120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
  121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
  123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
  124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
  125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
  126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
  127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
  128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
  129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
  131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
  132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
  133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
  134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
  135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
  136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
  137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
  138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
  139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
  140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
  141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
  142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
  144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
  145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
  146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
  147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
  148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
  150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
  151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
  152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
  153. Humor Betawi
  154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
  155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
  156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
  157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
  158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
  159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
  160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
  161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
  162. Motivasi Penyemangat Belajar
  163. Memahami Pengertian Seni Rupa
  164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
  165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
  166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
  167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
  168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
  169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
  170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik