Teori Manajemen
1) Aliran Perilaku (Neo-Klasik)
Teori ini timbul sebagian karena para manajer terdapat berbagai kelemahan dengan pendekatan klasik. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan dirinya. Beberapa pelopor aliran neo-klasik antara lain: Elton Mayo dengan studi hubungan antar manusia, atau tingkah laku manusia dalam situasi kerja terkenal dengan Studi Hawthorne. berdasarkan studi ini ternyata kelompok kerja informal lingkungan sosial pekerja mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas. Pelopor lainnya adalah Douglas McGregor, ia menyatakan bahwa manajemen akan mendapatkan manfaat besar bila menaruh perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri karyawan.
Teori manajemen aliran perilaku memandang kemungkinan bahwa pekerja yang menerima perhatian khusus akan bekerja lebih baik hanya karena mereka menerima perhatian tersebut. Teori ini menganut prinsip bahwa :
(1) Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian per bagian.
(2) Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk pencapaian tujuan organisasi.
(3) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan, prosedur, dan prinsip).
2) Teori Modern
(1) Pendekatan Sistem ( System Approach)
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari komponen- komponen yang saling berkaitan. Chester I. Barnard menjelaskan bahwa tugas manajer adalah mengupayakan adanya suatu upaya kerjasama dalam organisasi dengan menyarankan pendekatan komprehensif dalam aktifitas managing.
Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, merupakan satu kasatuan utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan, dan menentukan. Oleh karena itu, harus disadari bahwa perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen- komponen lainnya. Dengan demikian berpikir dan bertindak sistem berarti tidak memandang komponen secara parsial, tetapi saling terpadu satu sama lain secara sinergi.
Sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dan bagian-bagiannya. Sistem yang sinergi adalah tiap- tiap unit atau bagian bekerja dengan serius dalam tatanannya dan menyadari secara penuh dan bertanggungjawab terhadap kemajuan sistem secara umum.
(2) Pendekatan Kontingensi atau pendekataan situasional
Istilah contingent berarti dapat terjadi, tetapi hal tersebut tidak pasti akan terjadi. Dalam bidang manajemen menurut keadaan hal etrsebut berarti kondisi-kondisi atau lingkungan di dalam manajemen terjadi. dalam kondisi-kondisi tertentu, sebuah rencana akan dijalankan, tetapi apabila terdapat kondisi-kondisi yang berbeda makan akan digunakan sebuah rencana yang berbeda.
Ide memperhatikan variabel-variabel lingkungan yang mempengaruhi manajemen dikenal sebagai situasional manajemen dan dalam sebuah paper thaun 1919, Mary Paarker Follat mengguankan istilah Law of the Situation (Hukum Keadaaan).
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen secara umum dan dalam kehidupan sehari hari memang memiliki peran vital dalam kehidupan maupun dalam bisnis. Manajemen tidak hanya mengajarkan 4 fungsi utama, melainkan juga bagaimana seseorang mengimplementasikan keempatnya secara tepat di dunia kerja, belajar, bahkan ketika mencari teman dan waktu bermain.
Manajemen menjadi indikator sukses dalam kehidupan pribadi dan perusahaan terbesar di Indonesia atau pun di dunia. Secara umum fungsi manajemen adalah untuk memberikan suatu sistem yang jelas bagaimana suatu tujuan dapat dicapai dengan pendekatan yang sistematis. Fungsi manajemen menurut para ahli dan dalam kehidupan sehari hari kita memang sangat besar terutama untuk menunjang bisnis dan efektivitas. Manajemen merupakan sebuah ilmu yang diterapkan di segala bidang kehidupan, tidak hanya untuk bisnis dan keuangan, manajemen juga sangat penting untuk mengelola waktu agar lebih efektif dan efisien.
Bagi yang sedang mempelajari ilmu bisnis dan ekonomi ada beberapa fungsi manajemen yang diungkapkan oleh ahli dalam bidang ekonomi dan manajemen. Namun dari beberapa teori yang dikembangkan tersebut memang ada beberapa yang lebih sering digunakan untuk teori ataupun prakteknya, setidaknya ada 4 fungsi manajemen
1) Perencanaan, Fungsi perencanaan merupakan fungsi bagaimana mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini bertujuan untuk mencari bagaimana jalan atau cara alternatif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan kinerja dan sumber daya yang ada seefisien dan sebaik mungkin. Sub kegiatan pada fungsi perencanaan
(1) Menetapkan sumber daya yang dibutuhkan
(2) Menentukan target bisnis
(3) Merancang strategi yang akan dilakukan
(4) Membuat key performance indicator atau indikator sukses setiap strategi dan kegiatan yang dilakukan
2) Pengarahan, fungsi manajemen yang kedua adalah fungsi pengarahan, dimana memberikan arahan agar seluruh tim dan sumber daya yang ada dapat bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, menjalankan seluruh perencanaan yang telah dibuat agar dapat dijalankan dengan baik. Sub kegiatan pada fungsi pengarahan
(1) Review rutin terhadap kegiatan yang dilakukan
(2) Memberikan motivasi dan bimbingan pada tim
(3) Memberikan penjelasan rutin mengenai tugas dan item yang harus dilakukan
3) Pengorganisasian, Fungsi untuk melakukan substract pekerjaan yang ada menjadi sub bagian yang kecil agar mudah dikerjakan oleh semua anggota tim.
Memberikan fungsi nyata the right man on the right place dan memastikan seluruh orang dalam tim tersebut telah mendapat porsi dan pekerjaan yang telah sesuai. Sub kegiatan pada fungsi pengorganisasian
(1) Membuat work breakdown structure atau struktur organisasi
(2) Seleksi sumber daya manusia, yang merupakan tugas HRD di perusahaan.
(3) Penetapan personil pada area kerja yang telah ditentukan
4) Pengawasan, Memastikan bahwa seluruh kegiatan yang telah direncanakan dan diarahkan telah dikerjakan dengan baik dan benar dan sesuai dengan perencanaan yang di buat. Sub kegiatan pada fungsi pengorganisasian
(1) Mengevaluasi kinerja yang telah dicapai
(2) Mengambil tindakan atas pencapaian yang telah di capai
(3) Mengambil solusi atas kekurangan dalam pencapaian target yang telah ditentukan.