Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
Kita tidak bisa memungkiri bahwa pengetahuan tentang ilmu anggaran, perbendaharaan, dan akuntansi saat ini sudah tidak lagi menjadi monopoli para eksekutif atau manajer keuangan suatu perusahaan. Akan tetapi, sudah menjadi pedoman bagi kepala rumah tangga untuk keuangan rumah tangganya, terlebih dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang saat ini sudah bergulir di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia. Oleh karena dampak dari globalisasi dan perdagangan bebas mau tidak mau akan berpengaruh kepada kondisi keuangan suatu perusahaan dan bahkan juga berpengaruh kepada kondisi keuangan rumah tangga, khususnya yang berpenghasilan kecil.
Oleh karena itu, bagi seorang kepala rumah tangga apa pun status dan profesinya apakah sosok seorang bapak atau seorang ibu yang mempunyai tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, mempunyai kewajiban untuk mengelola keuangan rumah tangga keluarganya terutama yang sumber penghasilannya kecil. Selain dituntut piawai dalam mengelola keuangan juga harus memahami ilmu tentang anggaran, perbendaharaan, dan akuntansi meskipun dalam skala yang sederhana.
Dalam blog ini admin akan menguraikannya berdasarkan pengalaman baik dalam mengelola keuangan perusahaan maupun dalam mengelola keuangan rumah tangga. Admin mencoba membuat suatu rumusan tentang tip dan kiat dalam mengelola keuangan rumah tangga keluarga dari seorang kepala rumah tangga yang berpenghasilan kecil namun berkat strategi yang dilakukan dalam kehidupan, orang dapat menjadi orang yang kaya dan sukses. Ukuran kesuksesan seseorang memang bukan semata-mata ditentukan oleh faktor uang yang banyak.
Akan tetapi, dalam pergaulan sehari-hari, kinerja ekonomi dan kesejahteraan seseorang sangat ditentukan oleh faktor kepemilikan uang. Kita dapat memenuhi semua kebutuhan hidup kita dengan menggunakan uang kita sendiri.
Sebagai seorang kepala rumah tangga yang berpenghasilan kecil, apa pun profesi dan statusnya, agar dalam mengelola keuangan rumah tangganya juga harus memperhatikan dan mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam mengelola keuangan, seperti halnya dengan seorang manajer keuangan dari sebuah organisasi bisnis.
Oleh karena itu, sebagai seorang kepala rumah tangga yang tugas dan fungsinya tak jauh berbeda dengan seorang Manajer Keuangan sebuah perusahaan. Dalam mengelola keuangannya harus memahami ilmu tentang anggaran, perbendaharaan, dan akuntansi, meskipun dalam skala yang sederhana.
Prinsip-prinsip dasar manajemen keuangan yang perlu dipahami dan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun anggaran keuangan rumah tangga adalah:
- Anggaran
- Perbendaharaan
- Akuntansi
Anggaran (budgeting) dalam pengertian yang luas adalah perencanaan pembelanjaan bagi manajemen untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam aspek POAC (Planning, Organisizing, Actuating, dan Controlling) sedang dalam pengertian yang sederhana adalah perencanaan keuangan yang kegiatannya adalah mencatat setiap penerimaan, pengeluaran, dan sisa uang pada akhir periode misalnya harian, mingguan atau bulanan. Anggaran dalam pengertian sederhana juga berarti menyusun arus kas masuk (Cash In Flow) dan arus kas keluar (Cash Out Flow) yang dalam istilah populer disebut sebagai Anggaran kas (Budget Kas).
Dalam menyusun anggaran rumah tangga keluarga untuk keperluan pengelolaan keuangan keluarga yang sumber dananya terbatas, dapat menggunakan format anggaran kas dengan pos-pos penerimaan dan pos-pos pengeluaran yang disesuaikan dengan kepentingan masing-masing kepala rumah tangga. Adapun pos-pos penerimaan dan pos-pos pengeluaran yang umum digunakan untuk menyusun anggaran kas bagi seorang kepala rumah tangga yang berpengasilan kecil adalah sebagai berikut:
Pos-pos penerimaan:
- Bunga tabungan
- Bunga deposito
- Bunga obligasi
- Bunga saham
- Profit bisnis sampingan
- Profit sharing franchise
- Profit toko online
- Harta yang disewakan
- Hak Cipta
- Lain-lain
Pos-pos pengeluaran:
- Zakat
- Zakat profesi
- Kebutuhan bulanan rumah tangga
- Telepon, listrik, & air
- Kontrak rumah
- Angsuran KPR
- Bunga KPR
- Angsuran pinjaman
- Bunga pinjaman
- Transportasi
- Komunikasi
- Asuransi kesehatan
- Asuransi anak sekolah
- Asuransi pensiun
- Asuransi jiwa
- Asuransi kehilangan
- Asuransi kerugian
- SPP anak
- Kursus anak
- Buku anak
- Mainan anak
- Koran dan majalah
- Rekreasi
- Cadangan
- Lain-lain
Pos-pos saldo kas akhir:
- Tabungan/deposito (30% dari penghasilan)
- Obligasi, saham, reksadana, bisnis sampingan (95% dari saldo kas)
- Cadangan (5% dari saldo kas)
Perbendaharaan dalam pengertian yang sederhana adalah kegiatan menyimpan, mengeluarkan dan investasi sisa uang kas untuk mendapatkan keuntungan. Peran seorang kepala rumah tangga dalam mengelola keuangan rumah tangga, tidak jauh berbeda dengan peranan seorang Manajer Keuangan dari sebuah perusahaan/organisasi bisnis, yaitu: mengatur dan mengelola uang dengan efisien, berdaya guna, dan berhasil guna agar menghasilkan keuntungan yang optimal.
Dengan sumber penerimaan uang kas yang jumlahnya terbatas, agar kemampuan keuangan yang dimiliki semakin meningkat dari waktu ke waktu, seorang kepala rumah tangga selain harus piawai dalam mengatur keuangan rumah tangganya, juga harus berpedoman kepada kaidah umum yang berlaku dalam perbendaharaan, yaitu; pengeluaran uang kas harus produktif, tidak konsumtif, dan efisien.
Akuntansi dalam pengertian yang sederhana adalah setiap kegiatan catat-mencatat semua transaksi penerimaan uang, pengeluaran uang, dan pencatatan sisa uang dalam periode tertentu. Sebagai misal catatan harian, mingguan, dan bulanan ke dalam format anggaran kas yang merupakan cara sistematis dan formal bagi seorang kepala rumah tangga dalam mengatur dan mengelola keuangan rumah tangga keluarganya.
Seperti halnya dengan peranan seorang manajer keuangan dalam sebuah perusahaan/organisasi bisnis, seorang administrator dari sebuah rumah tangga keluarga, juga harus secara rutin mencatat setiap penerimaan uang kas Cash In Flow), pengeluaran uang kas (Cash Out Flow) dan sisa uang kas (Cash Residu) yang terjadi setiap hari.
Di dalam rumah tangga keluarganya. Dengan pencatatan yang rutin yang dilakukan setiap terjadi penerimaan, pengeluaran, dan sisa uang dalam rumah tangganya, maka seorang kepala rumah tangga setiap hari, setiap minggu, dan bahkan setiap bulan dapat mengetahui dengan cepat dan akurat sisa uang kas yang ada di rumah tangganya, sehingga sisa kas yang terkumpul di samping dapat diinvestasikan.
Kita dapat memilih beberapa investasi antara lain, deposito, obligasi, saham, reksadana, properti, asuransi, surat berharga, dan emas dan lain-lain. Tentu saja tiap investasi bakal menghasilkan profit, kita dapat berbisnis atau membeli barang produktif untuk bisnis sampingan yang menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, kita akan mendapatkan sumber tambahan penerimaan kas di samping sumber penghasilan utama yaitu penghasilan/gaji bulanan.
Kalau seorang kepala rumah tangga dalam mengelola keuangan rumah tangganya memperhatikan kaidah-kaidah manajemen keuangan sederhana yang penulis uraikan di atas, maka kondisi keuangan rumah tangga yang dikelolanya akan stabil. Bahkan kemampuan keuangannya akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi keuangan rumah tangga semacam inilah yang saat ini dan kapan pun menjadi idaman setiap kepala rumah rumah tangga agar nantinya dapat menjadi orang yang kaya, sukses, dan bermanfaat bagi keluarga dan sesama.