GEOLOGI DASAR & PEMBENTUKAN BATUBARA
Geologi Dasar
Sebelum membahas tentang batubara, suatu hal dasar yang harus dipelajari adalah Geologi. Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dimana di dalamnya termasuk pembentukan, dan struktur bumi. Alasan yangpaling sederhana kenapa kita harus mempelajari geologi adalah karena batubara terdapat di dalam bumi.
Keterangan :
1. Inti bumi (paling dalam)
Terdiri dari inti dalam (kedalaman 5.140-6.371 km, padat, berat, dan sangat panas), inti luar (kedalaman 2.883-5.140 km, cair atau lelehan lebih ringan, dan sangat panas).
2. Mantel, terdiri dariMesosfer (kedalaman 350-2.883 km, padat, bertekanan tinggi, panas, dan keras), astenosfer (kedalaman 100-350 km, lemah, mudah terdeformasi oleh panas dan tekanan, serta plastis).
3. Litosfer (kerak bumi),Kedalaman 0-100 km, padat, dingin, kaku, rapuh, dan ringan, yang terdiri dari kerak benua (tebal), dan kerak samudera (tipis). Lapisan Litoser bumi terbagi menjadi lempeng-lempeng Tektonik. Lempeng Tektonik adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi yang di gerak kan oleh panas dari inti bumi.
Ada tiga jenis pergerakan lempeng tektonik yaitu :
a. Pergerakan divergen : yaitu lempeng bergerak menjauh
b. Pergerakan konvergen : adalah pergerakan dari dua lempeng yang berbeda berat jenis dimana yang berat jenisnya lebih besar akan menyusup masuk ke bawah dari lempeng yang berat jenisnya lebih kecil.
c. Pergerakan transform : adalah pergerakan lempeng secara lateral atau sejajarSecara umum batuan yang ada di bumi terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Batuan Beku : batuan yang terbentuk dari pembekuan magma
- Batuan Sedimen : batuan beku yang terlapuk kan dan ter transportasi ke tempat lain
- Batuan Metamorf : batuan telah berubah secara fisik dan komposisi kimiawi nya karena perubahan tekanan dan suhu.
Pembentukan dan Kualitas Batubara
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai pembentukan batubara. Batubara adalah termasuk batuan sedimen yang terbentuk dari tekanan dan suhu yang tinggi dimana komposisinya berasal dari sisa tumbuhan.
Secara umum, proses pembentukan batubara adalah sebagai berikut : Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh kedalam air atau rawa yang cukup dalam, maka pohon tersebut akan mengalami pembusukan baik secara biokimia maupun secara kimia dan Fisika. Pada kedalaman tertentu bakteri yang menguraikan sisa pohon tersebut tidak dapat bekerja lagi, sehingga perubahan yang terjadi selanjutnya hanya perubahan fisik dan kimia. Dalam hal ini pohon tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan lama kelamaan, sisa tumbuhan tersebut akan berubah menjadi suatu sediment organik yang kemudian disebut “ BATUBARA “
Klasifikasi Batubara
Batubara diklasifikan berdasarkan kandungan kalori dari batubara tersebut. Berikut ini adalah klasifikasi batubara secara umum:
Klasifikasi Batubara
Batubara diklasifikan berdasarkan kandungan kalori dari batubara tersebut. Berikut ini adalah klasifikasi batubara secara umum:
- CV (Caloric Value) : Adalah jumlah panas pembakaran element mampu bakar (karbon, hidrogen dan sulfur) dikurangi panas dekomposisi bahan karbonan dan ditambah atau dikurangi/ditambah panas reaksi eksotermis/endotermis.
- Hardgrove Grindability Index (HGI) : mengetahui mudah atau tidaknya batubara untuk digerus. HGI batubara berkisar antara 20 sampai 110, makin tinggi nilainya makin mudah batubara digerus. Data HGI digunakan untuk pemilihan mesin penggerus.
- Ash (Abu) : Abu merupakan produk samping proses pembakaran batubara
- Total Sulfur : Sulfur yang ditimbulkan oleh pembakaran batubara yang dapat menyebabkan korosi pada tungku.
- Moisture : Kandungan air yang terdapat didalam batubara. Ada 2 jenis moisture yaitu free moisture yang merupakan air ynag masuk ke dalam batubara akibat pross pengambilan ataupun penumpukan, dan inherent moisture yang merupakan bawaan dari batubara tersebut. dalam penentuan kualitas batubara, penangangan di ROM maupun Stokyard akan mempengaruhi kadar moisture yang juga berpengaruh langsung terhadap kualitas batubara.