Tipe Komunikasi
Seperti halnya definisi komunikasi, klasifikasi tipe atau bentuk komunikasi di kalangan para pakar juga berbeda satu sama lainnya. Klasifikasi itu didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang studinya.
Tidak begitu mudah menyalahkan suatu klasifikasi tidak benar, karena masing-masing pihak memiliki sumber yang cukup beralasan. Misalnya kelompok saijana komunikasi Amerika yang menulis buku Human Communication (1980) membagi komunikasi atas lima macam tipe, yakni Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication), Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication), dan Komunikasi Publik (Public Communication).
Joseph A. DeVito seorang profesor komunikasi di City University of New York dalam bukunya Communicology (1982) membagi komunikasi atas empat macam, yakni Komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Kelompok Kecil, Komunikasi Publik, dan Komunikasi Massa.
R. Wayne Pace dengan teman-temannya dari Brigham Young University dalam bukunya Techniques for Effective Communication (1979) membagi komunikasi atas tiga tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, serta komunikasi khalayak.
Beberapa sarjana komunikasi aliran Eropa hanya membagi komunikasi atas dua macam. Yakni komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa. Di Indonesia ada kalangan yang membagi komunikasi atas dua macam, yakni komunikasi massa dan komunikasi sosial.
Memerhatikan pandangan para pakar di atas, tipe komunikasi yang akan dibicarakan dalam buku ini dibagi atas empat macam tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
Beberapa sarjana komunikasi aliran Eropa hanya membagi komunikasi atas dua macam. Yakni komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa. Di Indonesia ada kalangan yang membagi komunikasi atas dua macam, yakni komunikasi massa dan komunikasi sosial.
Memerhatikan pandangan para pakar di atas, tipe komunikasi yang akan dibicarakan dalam buku ini dibagi atas empat macam tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Sepintas lalu memang agak lucu kedengarannya, kalau ada orang yang berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Terjadinya proses komunikasi di sini karena adanya sese-orang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diama-tinya atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang.
Objek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah mendapat rangsangan dari pancaindra yang dimilikinya. Hasil keija dari proses pikiran tadi setelah dievaluasi pada gilirannya akan memberi pengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang dihadapkan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang dihadapkan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri.
Beberapa kalangan menilai bahwa proses pemberian art terhadap sesuatu yang terjadi dalam diri individu, belum dapa dinilai sebagai proses komunikasi, melainkan suatu aktivitas internal monolog (Asante, 1979).
Studi tentang komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication) kurang begitu banyak mendapat perhatian, kecuali dari kalangan yang berminat dalam bidang psikologi behavioristik. Oleh karena itu, literatur yang membicarakan tentang komunikasi intrapersonal bisa dikatakan sangat langka ditemukan.
Studi tentang komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication) kurang begitu banyak mendapat perhatian, kecuali dari kalangan yang berminat dalam bidang psikologi behavioristik. Oleh karena itu, literatur yang membicarakan tentang komunikasi intrapersonal bisa dikatakan sangat langka ditemukan.