Permainan
bola tangan merupakan jenis olahraga yang menyerupai sepak bola.
Beberapa aturan yang ada dalam permainan ini hampir mengikuti sepak
bola. Beragam istilah sepak bola, seperti offside dan gol, terdapat pula
dalam permainan bola tangan. Berikut ini akan dijelaskan tentang
permainan bola tangan.
Pengertian Permainan Bola Tangan
Bola tangan adalah jenis olahraga beregu yang dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Permainan bola tangan dimainkan oleh 7 orang untuk setiap regunya. Dalam permainannya, bola dimainkan dengan cara melemparkan atau menggelindingkan bola dengan tangan. Setiap regu dalam permainan tersebut berusaha memasukkan bola ke gawang lawan. Di samping itu, pemain harus pula mempertahankan gawangnya sendiri dari ancaman lawan.
Peralatan dan Lapangan Bola Tangan
1. Lapangan Bola Tangan
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20 m, dengan garis pemisah di tengah lapangan. Sedangkan gawangnya ditempatkan di tengah kedua sisi pendek (lebar lapangan). Gawang berukuran 3 m x 2 m. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang, dinamakan daerah gawang. Sedangkan untuk tempat penalti dilakukan dengan jarak 7 meter dari gawang.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20 m, dengan garis pemisah di tengah lapangan. Sedangkan gawangnya ditempatkan di tengah kedua sisi pendek (lebar lapangan). Gawang berukuran 3 m x 2 m. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang, dinamakan daerah gawang. Sedangkan untuk tempat penalti dilakukan dengan jarak 7 meter dari gawang.
2. Bola
Ukuran bola yang digunakan dalam permainan bola tangan lebih kecil daripada ukuran bola sepak. Pemain putra dan putri menggunakan ukuran bola yang berbeda. Berat bola untuk pemain putra 425-475 g dengan keliling 58-60 cm, sedangkan untuk putri 325-400 g dengan keliling 54-56 cm.
Ukuran bola yang digunakan dalam permainan bola tangan lebih kecil daripada ukuran bola sepak. Pemain putra dan putri menggunakan ukuran bola yang berbeda. Berat bola untuk pemain putra 425-475 g dengan keliling 58-60 cm, sedangkan untuk putri 325-400 g dengan keliling 54-56 cm.
Peraturan Permainan Bola Tangan
Olahraga
bola tangan merupakan perpaduan antara olahraga bola basket dan sepak
bola. Peraturan yang terdapat dalam permainan ini hampir menyerupai
peraturan sepak bola. Berikut ini akan dijelaskan mengenai peraturan
pertandingan bola tangan.
1. Cara Memainkan Bola Tangan
Permainan bola tangan dimainkan dengan menggunakan tangan, kepala, paha, dan lutut. Pemain boleh membawa bola maksimal 3 lang-kah, dan menahan bola di tangan maksimal 3 detik. Setiap pemain dapat saling melempar dan menangkap bola dari sisi mana pun.
2. Waktu Permainan
Waktu permainan bola tangan adalah sebagai berikut.
1. Cara Memainkan Bola Tangan
Permainan bola tangan dimainkan dengan menggunakan tangan, kepala, paha, dan lutut. Pemain boleh membawa bola maksimal 3 lang-kah, dan menahan bola di tangan maksimal 3 detik. Setiap pemain dapat saling melempar dan menangkap bola dari sisi mana pun.
2. Waktu Permainan
Waktu permainan bola tangan adalah sebagai berikut.
- Waktu permainannya untuk putra adalah 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
- Waktu permainannya untuk putri adalah 2 x 20 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
- Apabila permainan berakhir dengan angka seri maka babak permainan akan diperpanjang.
- Untuk putra lamanya waktu pertandingan babak tambahan adalah 2x10 menit tanpa istirahat, sedangkan untuk putri waktu babak tambahannya 2x5 menit tanpa istirahat.
3. Pemain
Cabang olahraga bola tangan adalah jenis olahraga beregu. Ada dua regu yang bertanding dan masing-masing regu terdiri atas 6 pemain dengan 1 penjaga gawang. Setiap pemain yang akan bertanding hams memakai seragam tim yang ada nomornya di bagian punggung dan dada, selain harus memakai sepatu.
Hal-hal yang boleh dilakukan oleh pemain bola tangan, di antaranya sebagai berikut.
Cabang olahraga bola tangan adalah jenis olahraga beregu. Ada dua regu yang bertanding dan masing-masing regu terdiri atas 6 pemain dengan 1 penjaga gawang. Setiap pemain yang akan bertanding hams memakai seragam tim yang ada nomornya di bagian punggung dan dada, selain harus memakai sepatu.
Hal-hal yang boleh dilakukan oleh pemain bola tangan, di antaranya sebagai berikut.
- Menggunakan tangan, kepala, paha, lutut untuk menangkap, meng-hentikan, melempar, dan menyentuh bola.
- Mengambil bola dengan satu tangan terbuka dari tangan lawan.
- Merintangi pemain lawan dengan tubuh dan lengan jika ingin merebut bola.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pemain bola tangan, di antaranya sebagai berikut.
- Merebut bola dengan memukul bola yang sedang dipegang oleh lawan.
- Merintangi jalan pemain lawan dengan menggunakan lengan atau kaki.
- Mendesak atau mendorong lawan ke dalam daerah gawang.
- Sengaja melemparkan bola ke badan lawan yang dapat membahayakan lawan.
- Menyentuh bola lebih dari satu kali sebelum bola itu menyentuh pemain lain atau gawang.
- Menyentuh bola dengan tungkai bawah atau kaki.
- Menjatuhkan diri pada bola yang sedang berhenti atau bergulir di lapangan.
- Melemparkan bola ke garis tepi atau ke luar garis gawang.
Hal-hal yang berlaku bagi penjaga gawang bola tangan adalah sebagai berikut.
- Penjaga gawang boleh melempar dengan berbagai cara, kecuali menggunakan kaki. Akan tetapi, jika dalam keadaan mempertahankan gawang maka ia boleh memakai kakinya.
- Penjaga gawang tidak boleh menahan bola lebih dari 3 detik.
- Penjaga gawang boleh berjalan sambil membawa bola di daerah gawang.
- Penjaga gawang tidak boleh meninggalkan daerah gawang dengan bola.
- Penjaga gawang tidak boleh mengambil bola yang berada di luar daerah gawang jika ia berada di daerah gawang.
Daerah Gawang
Daerah gawang dalam permainan bola tangan merupakan wilayah yang harus dijauhi oleh setiap pemain lawan. Bola yang berada di daerah gawang merupakan hak penjaga gawang. Semua pemain lapangan tidak diperbolehkan mengambil bola yang berada di dalam gawang, walaupun setelah lemparan terjadi.
Daerah gawang dalam permainan bola tangan merupakan wilayah yang harus dijauhi oleh setiap pemain lawan. Bola yang berada di daerah gawang merupakan hak penjaga gawang. Semua pemain lapangan tidak diperbolehkan mengambil bola yang berada di dalam gawang, walaupun setelah lemparan terjadi.
Beberapa
hukuman yang akan diberikan wasit jika seorang pemain lapangan memasuki
daerah gawang lawannya, antara lain sebagai berikut.
- Jika pemain regu penyerang memasuki daerah gawang maka akan diberi hukuman lemparan bebas dari garis daerah gawang.
- Jika pemain regu yang bertahan memasuki daerah gawang maka akan diberi hukuman lemparan 7 meter.
Seperti permainan sepak bola, olahraga bola tangan juga terdapat bermacam-macam lemparan hukuman. Berikut ini macam-macam lemparan hukuman dalam permainan bola tangan.
a. Lemparan ke Dalam
Lemparan ke dalam terjadi apabila bola melewati garis tepi, baik melalui tanah maupun udara. Lemparan ke dalam harus dilakukan di tempat bola keluar dengan menggunakan dua tangan. Caranya dengan mengayun dari belakang, lalu atas kepala. Di samping itu, kedua kaki pelempar harus berada di luar garis lapangan.
b. Lemparan Sudut
Lemparan sudut dilakukan dari titik pertemuan garis gawang dan garis samping lapangan. Lemparan sudut dapat terjadi jika:
- bola keluar lapangan melewati garis gawang setelah menyentuh regu bertahan;
- salah seorang regu bertahan memasuki daerah gawang;
- penjaga gawang menyentuh bola tidak sesuai aturan;
- penjaga gawang meninggalkan gawang sambil membawa bola;
- penjaga gawang membawa bola lebih dari tiga detik.
c. Lemparan dari Daerah Gawang
Lemparan dari daerah gawang terjadi jika terjadi gol atau bola masuk ke daerah gawang. Baik setelah lemparan ke dalam, lemparan pertama, maupun lemparan dari penjaga gawang lawan dari daerah gawang. Jenis lemparan dari daerah gawang hanya boleh dilakukan oleh penjaga gawang.
d. Lemparan Bebas
Lemparan bebas ter j adi apabila seorang pemain melakukan pelanggaran terhadap pemain regu lawan. Dengan demikian, lemparan bebas harus dilakukan oleh pemain dari regu yang dilanggar di tempat terjadinya pelanggaran. Ketika lemparan itu sedang dilakukan maka semua pemain penyerang dari pihak yang dilanggar harus berada di luar garis lemparan bebas.
e. Lemparan 7 Meter
Dalam lemparan 7 meter, bola yang akan dilempar harus diarahkan ke gawang. Pemain yang melakukan lemparan 7 meter, kakinya tidak boleh menyentuh garis lemparan sebelum bola terlepas dari tangannya. Oleh sebab itu, lemparan 7 meter tidak boleh dilakukan dengan melompat. Jika lemparan 7 meter terjadi maka tidak boleh ada pemain lain yang berada di antara garis lemparan gawang dan lemparan bebas, kecuali si pelempar. Lemparan 7 meter ini disebut juga dengan lemparan penalti.
Lemparan dari daerah gawang terjadi jika terjadi gol atau bola masuk ke daerah gawang. Baik setelah lemparan ke dalam, lemparan pertama, maupun lemparan dari penjaga gawang lawan dari daerah gawang. Jenis lemparan dari daerah gawang hanya boleh dilakukan oleh penjaga gawang.
d. Lemparan Bebas
Lemparan bebas ter j adi apabila seorang pemain melakukan pelanggaran terhadap pemain regu lawan. Dengan demikian, lemparan bebas harus dilakukan oleh pemain dari regu yang dilanggar di tempat terjadinya pelanggaran. Ketika lemparan itu sedang dilakukan maka semua pemain penyerang dari pihak yang dilanggar harus berada di luar garis lemparan bebas.
e. Lemparan 7 Meter
Dalam lemparan 7 meter, bola yang akan dilempar harus diarahkan ke gawang. Pemain yang melakukan lemparan 7 meter, kakinya tidak boleh menyentuh garis lemparan sebelum bola terlepas dari tangannya. Oleh sebab itu, lemparan 7 meter tidak boleh dilakukan dengan melompat. Jika lemparan 7 meter terjadi maka tidak boleh ada pemain lain yang berada di antara garis lemparan gawang dan lemparan bebas, kecuali si pelempar. Lemparan 7 meter ini disebut juga dengan lemparan penalti.
f. Lemparan Wasit
Lemparan wasit dilakukan oleh wasit yang memimpin pertandingan. Lemparan wasit terjadi jika pemain kedua regu membuat kesalahan yang sama. Lemparan wasit dilakukan dengan cara memantulkan bola ke tanah di tempat terjadinya pelanggaran. Jika pelanggaran terjadi di antara garis lemparan gawang dan garis lemparan bebas maka lemparan wasit dilakukan di garis lemparan bebas.
7. Terjadinya Gol
Gol terjadi jika bola seluruhnya melewati garis gawang saat permainan berlangsung. Setelah terjadi gol, permainan dimulai lagi dari tempat lemparan permulaan. Regu yang menang adalah yang menghasilkan gol terbanyak.
8. Offside
Offside terjadi jika di dalam daerah offside terdapat lebih dari tujuh pemain termasuk penjaga gawang, dan pada waktu itu bola berada dalam penguasaan regu bertahan.
Lemparan wasit dilakukan oleh wasit yang memimpin pertandingan. Lemparan wasit terjadi jika pemain kedua regu membuat kesalahan yang sama. Lemparan wasit dilakukan dengan cara memantulkan bola ke tanah di tempat terjadinya pelanggaran. Jika pelanggaran terjadi di antara garis lemparan gawang dan garis lemparan bebas maka lemparan wasit dilakukan di garis lemparan bebas.
7. Terjadinya Gol
Gol terjadi jika bola seluruhnya melewati garis gawang saat permainan berlangsung. Setelah terjadi gol, permainan dimulai lagi dari tempat lemparan permulaan. Regu yang menang adalah yang menghasilkan gol terbanyak.
8. Offside
Offside terjadi jika di dalam daerah offside terdapat lebih dari tujuh pemain termasuk penjaga gawang, dan pada waktu itu bola berada dalam penguasaan regu bertahan.