Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa juga disebut sebagai komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking, dan komunikasi khalayak (audience communication). Apa pun itu namanya, komunikasi publik merupakan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di hadapan khalayak yang lebih ramai.
Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi interpersonal (pribadi), karena berlangsung secara tatap muka, tetapi ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing.
Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara berkelanjutan tanpa terpotong oleh pertanyaan. Dapat juga diidentifikasi siapa yang berbicara (sumber) serta siapa pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan baliknya juga terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah khalayak relatif besar. Sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasi satu per satu pendengarnya.
Ciri lain yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi melalui rencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya.
Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila dilihat pesannya yang terbuka. Tetapi, terdapat beberapa kasus tertentu di mana pesan yang disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu, misalnya pengarahan, sentiaji, diskusi panel, seminar, dan rapat anggota. Oleh karena itu, komunikasi publik bisa juga disebut komunikasi kelompok bila dilihat dari segi tempat dan situasi.
Sebelum radio digunakan sebagai sumber informasi, komunikasi publik banyak sekali digunakan untuk penyampaian informasi di lapangan terbuka. Namun, sekarang komunikasi publik kembali banyak dilakukan terutama menjelang pemilu dengan pengerahan massa sebanyak-banyaknya. Komunikasi publik seperti ini makin banyak menarik perhatian dan minat pengunjung jika disertai dengan pertunjukan artis dan ceramah kiai kondang yang khusus didatangkan untuk menggalang massa.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
Terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian komunikasi massa. Ada yang menilai dari segmen khalayaknya, dari segi medianya, dan ada pula dari sifat pesannya.
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi sebelum-nya, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekeijaan, maupun dari segi kebutuhan.
Ciri lain yang dimiliki komunikasi massa, ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi, dan sebagainya. Oleh karena itu, proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana (dipersiapkan lebih awal), terken-dali oleh redaktur dan lebih rumit, dengan kata lain melembaga.
Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar, misalnya melalui program interaktif.
Selain itu, sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak, dan luas. la mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.