Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud di sini ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979) bahwa "interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting."
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) dan Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication).
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.
Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena: Pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong di mana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pem-bicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit diidentifikasi. Dalam situasi seperti ini, semua anggota bisa berperan sebagai sumber dan juga sebagai penerima. Oleh karena itu, pengaruhnya bisa bermacam-macam, misalnya si A bisa terpengaruh dari si B, dan si C bisa memenga-ruhi si B. Proses komunikasi seperti ini biasanya banyak dite-mukan dalam kelompok studi dan kelompok diskusi.
Tidak ada batas yang menentukan secara tegas berapa besar jumlah anggota suatu kelompok kecil. Biasanya antara 2-3 orang, bahkan ada yang mengembangkan sampai 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang.
Sebenarnya untuk memberi batasan pengertian terhadap konsep komunikasi antarpribadi tidak begitu mudah. Hal ini disebabkan adanya pihak yang memberi definisi komunikasi antarpribadi sebagai proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Namun, dengan perkem-bangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) seperti telepon selular, e-mail (internet), orang mulai mempertanyakan apakat komunikasi yang menggunakan alat elektronik seperti itu, masil dapat dikategorikan sebagai proses komunikasi antarpribadi sekalipun berlangsung tanpa situasi tatap muka.
Menurut Everett M. Rogers, proses komunikasi yang menggunakan telepon kurang kena bila digolongkan sebagai komunikasi massa atau komunikasi antarpribadi.
"... machine-assisted interpersonal communication is the telephone, it does not fit into either category of mass media or interpersonal channels because it is neither face-to-face nor one-to-many." (Rogers, 1986)
Tetapi sarjana komunikasi Amerika lainnya Mc-Croskey memasukkan peralatan komunikasi yang menggunakan gelom-bang udara dan cahaya seperti halnya telepon dan telex sebagai saluran komunikasi antarpribadi.
"The channel is the means of Conveyance of the stimulate the source creates to the receiver. Channels include airwaves, lightwaves, and the like." (McCroskey, 1971)
Oleh sebab itu, timbul kelompok yang lebih senang memakai istilah komunikasi antarpribadi yang beralat (memakai media mekanik) dan komunikasi antarpribadi yang tidak beralat (berlangsung secara tatap muka).