Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
Kelainan dan penyakit pada ginjal
- Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kadar gula (glukosa) yang tinggi dalam darah. Kadar glukosa dalam darah menyebabkan penderita banyak mengeluarkan urin dan penderita selalu kehausan. Penyebab diabetes, yaitu ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah.
- Diabetes insipidus ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebihan. Penyebab diabetes insipidus karena kekurangan ADH yang mengakibatkan peningkatan pengeluaran urin, dehidrasi, rasa haus yang berlebihan, tekanan darah rendah.
- Batu ginjal penyakit karena adanya batu (endapan garam kalsium) di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau di dalam kantung kemih. Batu ginjal disebabkan oleh kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, dehidrasi, konsumsi obat-obatan yang mengandung asam urat.
- Nefritis yaitu kerusakan pada nefron (glomerulus) karena infeksi bakteri, akibatnya ginjal tidak dapat bekerja sesuai fungsinya, dapat pula menyebabkan uremia (urea masuk ke dalam darah). Uremia menyebabkan penyerapan air terganggu sehingga terjadi penimbunan air di kaki yang disebut udema atau gagal ginjal.
- Cuci darah (diálisis) pada penderita gagal ginjal.
- Cangkok ginjal (transplantasi ginjal).
Kelainan dan penyakit pada hati
Misalnya hepatitis. Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Ada tujuh tipe hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G.
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi Hepatitis A Virus (HAV). Hepatitis A dapat menular melalui makanan, air, dan peralatan yang terkontaminasi HAV. Hepatitis B disebabkan oleh infeksi Hepatitis B Virus (HBV). Hepatitis B dapat menular melalui darah, jarum suntik yang terkontaminasi HBV, berganti sikat gigi dengan penderita hepatitis B. Pencegahan hepatitis A dengan pemberian vaksin ISG, hepatitis B dengan vaksin HBIG.
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi Hepatitis A Virus (HAV). Hepatitis A dapat menular melalui makanan, air, dan peralatan yang terkontaminasi HAV. Hepatitis B disebabkan oleh infeksi Hepatitis B Virus (HBV). Hepatitis B dapat menular melalui darah, jarum suntik yang terkontaminasi HBV, berganti sikat gigi dengan penderita hepatitis B. Pencegahan hepatitis A dengan pemberian vaksin ISG, hepatitis B dengan vaksin HBIG.
Contoh soal:
Kekurangan ADH dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran urin, dehidrasi, rasa haus yang berlebihan, dan tekanan darah rendah. Penyakit tersebut adalah ...
a. Diabetes melitus
a. Diabetes melitus
b. Batu ginjal
c. Diabetes insipidus
d. Nefritis
Jawab: (c)
Diabetes insipidus disebabkan karena kekurangan ADH yang mengakibatkan peningkatan pengeluaran urin, dehidrasi, rasa haus yang berlebihan, tekanan darah rendah. Diabetes melitus disebabkan ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah. Batu ginjal disebabkan oleh kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, dehidrasi, konsumsi obat-obatan yang mengandung asam urat. Nefritis yaitu kerusakan pada nefron (glomerulus) karena infeksi bakteri, akibatnya ginjal tidak dapat bekerja sesuai fungsinya.
Diabetes insipidus disebabkan karena kekurangan ADH yang mengakibatkan peningkatan pengeluaran urin, dehidrasi, rasa haus yang berlebihan, tekanan darah rendah. Diabetes melitus disebabkan ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah. Batu ginjal disebabkan oleh kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, dehidrasi, konsumsi obat-obatan yang mengandung asam urat. Nefritis yaitu kerusakan pada nefron (glomerulus) karena infeksi bakteri, akibatnya ginjal tidak dapat bekerja sesuai fungsinya.
Ekskresi pada Hewan
- Ekskresi pada serangga. Alat ekskresi serangga adalah buluh malpighi yang terletak dekat usus bagian belakang. Zat sisa metabolisme dalam bentuk cairan yang diambil dari darah. Zat sisa berupa nitrogen diubah menjadi asam urat dan dikeluarkan dalam bentuk pasta putih.
- Ekskresi pada ikan. Alat ekskresi ikan berupa ginjal (penghasil urin yang mengandung nitrogen dalam bentuk amonia) dan insang (mengeluarkan karbon dioksida sisa pernapasan).
- Ekskresi pada amphibi. Alat ekskresi amphibi berupa ginjal (penghasil urin yang dikeluarkan melalui kantung kemih ke kloaka, kloaka merupakan saluran urin, saluran kelamin, dan saluran pencernaan) dan paru-paru (mengeluarkan sisa pemapasan berupa karbon dioksida).
- Ekskresi pada reptil. Alat ekskresi reptil berupa ginjal (penghasil urin yang dikeluarkan melaluli kloaka) dan paru-paru (mengeluarkan karbon dioksida)
- Ekskresi pada burung (aves). Alat ekskresi burung berupa ginjal (mengeluarkan nitrogen dalam bentuk asam urat dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk pasta putih) dan paru-paru (mengeluarkan karbon dioksida sisa pernapasan)
- Ekskresi pada mamalia. Umumnya sama dengan ekskresi pada manusia, yaitu terdiri dari alat ekskresi ginjal, paru-paru, kulit, dan hati.
Contoh soal:
Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan alat ekskresi (ginjal) burung berupa ...
a. Urin yang mengandung nitrogen dalam bentuk amonia
b. Urin yang dikeluarkan berbentuk cairan
c. Nitrogen dalam bentuk asam urat
d. Gas karbon dioksida
a. Urin yang mengandung nitrogen dalam bentuk amonia
b. Urin yang dikeluarkan berbentuk cairan
c. Nitrogen dalam bentuk asam urat
d. Gas karbon dioksida
Jawab: (c)
Alat ekskresi burung berupa ginjal (mengeluarkan nitrogen dalam bentuk asam urat dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk pasta putih, sama seperti zat sisa yang dikeluarkan serangga melalui buluh malpighi) dan paru-paru (mengeluarkan karbon dioksida sisa pemapasan).