Gaya Remaja Yang Sehat

Bimbingan Konseling "Gaya Remaja Sehat"

http://www.gobejar.com/2016/04/bimbingan-konseling-gaya-remaja-sehat.html

Orang yang bersusah payah di masa tua adalah orang yang bersenang-senang di masa muda."

Kesehatan bagi Remaja

Kalau bicara soal Sam, temanku, berarti sama saja bicara soal basket.

Karena Sam identik dengan basket. Begitu sukanya Sam pada olahraga ini hingga segala sesuatu yang berhubungan dengan basket pasti Sam punya; mulai dari aksesoris yang berkaitan dengan basket seperti kaos, gantungan kunci, poster, casing handphone, hingga buku-buku tentang basket. Bahkan Sam tahu banyak tentang atlet-atlet basket, baik dari dalam maupun luar negeri. Prestasi Sam dalam olahraga ini juga bisa dikatakan gemilang. Setiap ada pertandingan basket di sekolah atau di klub, pasti Sam diikutsertakan. Tapi sayang, kini Sam harus berbaring di rumah sakit karena penyakit lever yang dideritanya. Dia harus istirahat total.

Ada apa dengan Sam? Bukankah ia rajin berolahraga? Mengapa ia bisa jatuh sakit? Bukankah olahraga sangat baik untuk kita sebagai remaja yang sedang tumbuh?

Masa remaja adalah masa peralihan, masa menuju kedewasaan. Masa ini sangat penting, karena bila dapat dilewati dengan baik maka kita dapat menjadi manusia dewasa yang bertanggungjawab. Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) ciri-ciri orang dewasa yang sehat adalah rasional, mandiri, bertanggung jawab, mampu bersosialisasi dan bermasyarakat, serta mempunyai filter (penyaring) terhadap hal-hal yang buruk.

Ada beberapa hal yang dapat membantu kita melewati masa remaja dengan baik, antara lain sebagai berikut.
  1. Belajarlah berbagi rasa dengan keluarga, orangtua, atau orang yang dituakan di rumah. Walaupun terkadang kita menganggap mereka kuno atau keras namun ingatlah bahwa bagaimanapun sifat mereka, mereka adalah orang yang paling memahami kita dan mereka lebih berpengalaman daripada kita karena mereka telah melalui masa remaja.
  2. Carilah sahabat sejati. Sahabat sejati tidak akan menjerumuskan kita ke hal-hal yang negatif. Kalau ia justru menjerumuskan kita ke hal-hal yang negatif, berarti ia bukan sahabat sejati. Kita telah salah memilihnya.
  3. Tingkatkanlah rasa percaya diri dan katakanlah TIDAK pada hal-hal yang buruk.
  4. Bergaullah dalam kelompok atau bentuklah kelompok dengan aktivitas positif. Misalnya bergabung dengan organisasi Karang Taruna di lingkungan rumah atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.Jauhilah kelompok dengan tujuan negatif.
  5. Jauhilah kelompok dengan tujuan negatif. Nilai-nilai dan aturan yang ada dalam suatu kelompok akan mempengaruhi nilai-nilai, perilaku, dan kebiasaan anggotanya. Contoh, kelompok yang kebanyakan anggotanya merokok akan mempengaruhi orang yang bergabung di dalamnya untuk ikut merokok. Oleh karena itu, menjauh dari kelompok yang negatif berarti turut menjaga diri kita dari perilaku yang negatif.
  6. Jagalah kesehatan fisik dan jiwa sedini mungkin dan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, a. Melakukan olahraga secara teratur. Misalnya, lari pagi atau berenang minimal 30 menit setiap pekannya. b. Memperhatikan pola makan yang sehat, mengonsumsi makanan yang higienis (bersih) dan cukup gizi. c. Perilaku hidup yang teratur. Misalnya makan tiga kali sehari, mandi dua kali sehari, olahraga dua kali seminggu, dan istirahat delapan jam sehari. d. Mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Ibadah dan komunikasi kita dengan Tuhan dapat menyehatkan jiwa kita, sehingga hati menjadi tenang dan otak dapat berpikir secara sehat dan bijak.

Nah, pada kasus Sam, kita dapat melihat akar permasalahannya. Sam memang suka berolahraga, tapi ia melakukannya secara tidak teratur dan berlebihan. Hari-harinya dihabiskan di lapangan basket. Hal ini tidak diimbangi dengan pola makan yang benar dan teratur sehingga tubuhnya kelelahan. Jadi, sekalipun olahraga baik untuk tubuh namun kita harus melakukannya dengan benar dan teratur, bukan terus menerus tanpa henti dan tidak memperhitungkan kebutuhan tubuh untuk istirahat.

Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting bagi kita. Kita tidak dapat melakukan berbagai aktivitas dengan baik apabila kondisi kesehatan kita tidak baik. Bagaimana kita bisa melewati masa remaja dengan baik apabila tubuh kita tidak sehat?

Banyak faktor yang berhubungan dengan kesehatan buruk dan kematian pada masa dewasa yang dimulai pada masa remaja. Beberapa perilaku remaja yang memerlukan perhatian khusus karena memiliki potensi buruk di masa dewasa antara lain diet yang tidak tepat, merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, serta konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.

Saat ini, tingkat kematian di kalangan remaja cukup tinggi khususnya pada remaja pria. Pada umumnya, penyebab kematian pada remaja adalah gizi buruk, penggunaan narkoba, kecelakaan akibat tidak tertib dalam berlalulintas, bunuh diri, dan pembunuhan (tawuran).

Beberapa usaha yang dapat diberikan dalam rangka menuju kehidupan remaja yang lebih sehat adalah layanan pencegahan, konsultasi fisik dan psikologis, peningkatan kesehatan, dan pemenuhan.

Kesehatan dan Penyakit


Pada masa remaja, tubuh kita akan mencapai tingkat kesehatan, kekuatan, dan energi yang paling maksimal dan tidak akan kita peroleh lagi setelah kita dewasa. Namun, bukan berarti bahwa pada masa remaja kita akan kebal dari penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Pandangan yang keliru terhadap kesehatan di masa remaja biasanya menyebabkan banyak remaja memiliki kebiasaan yang buruk bagi kesehatannya.



Hal yang perlu kita ingat adalah bahwa mencegah penyakit adalah lebih mudah dan murah daripada mengobatinya. Salah satu cara untuk mencegah masuknya penyakit adalah dengan pola hidup sehat. Pola hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.



Dengan mengikuti pola hidup sehat, penyakit degeneratif (penyakit tidak menular) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, dan stres dapat dihindari.



Beberapa pola hidup sehat yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

  1. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gizi yang cukup, seperti makanan empat sehat dan minum susu.
  2. Melakukan aktivitas fisik secara teratur. Misalnya lari pagi selama 30 menit setiap pekan.
  3. Mencegah stres. Misalnya dengan senantiasa berpikir positif dan tenang dalam menghadapi berbagai masalah.
  4. Menghindari NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya).
  5. Tidak merokok dan menghindari asap rokok.
  6. Tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah.

Menurut John W. Santrock, ada dua faktor yang berhubungan dengan kesehatan pada masa remaja, yaitu faktor kognitif/pemahaman dan faktor lingkungan sosial-budaya. Jika seseorang memiliki pemahaman yang baik mengenai kesehatan dan memiliki lingkungan sosial-budaya yang mendukung terciptanya perilaku sehat, maka ia akan cenderung memiliki kesehatan yang baik. Lebih jelasnya, penjelasan kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut.



Faktor kognitif.


Beberapa pemahaman yang dapat mempengaruhi perilaku sehat remaja adalah sebagai berikut.















  • Konsep mengenai perilaku sehat. Pada saat memasuki masa akhir remaja (awal dewasa), biasanya seseorang baru menyadari bahwa perilakunya adalah hal yang penting bagi kesehatannya sendiri. Contoh, menjaga diri untuk tidak melakukan seks bebas berarti menjauhkan diri dari kemungkinan terkena penyakit seksual menular seperti HIV / AIDS dan sifilis. Pada umumnya, remaja belum menyadari adanya penyebab penyakit yang beragam dan terkadang menganggap suatu penyakit adalah penyakit orang tua (usia lanjut). Kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan misalnya dengan menyikat gigi sebelum tidur atau mandi minimal dua kali setiap harinya merupakan salah satu contoh perilaku sehat yang perlu ditumbuhkan dan dijadikan kebiasaan oleh remaja.
  • Kepedulian terhadap kesehatan. Remaja sering acuh tak acuh menghadapi kenyataan dirinya rentan terhadap bahaya. Contoh, remaja dengan mudah merokok hanya karena ingin dianggap "gaul" atau ingin dianggap menjadi bagian suatu kelompok tanpa berpikir panjang tentang bahaya akibat merokok. Sekalipun kita menyadari perilaku yang berpotensi membahayakan kesehatan seperti penggunaan obat terlarang dan seks bebas namun kita menyepelekan akibat negatif perilaku tersebut. Kita sering lupa bahwa obat-obatan terlarang dapat melemahkan fisik dan kerja otak kita, menurunkan aktivitas dan prestasi kita, bahkan menimbulkan kematian. Kita sering berpikir bahwa usia seseorang sudah ditentukan oleh Tuhan, tetapi kita sering lupa bahwa kesehatan kita dipengaruhi oleh pola hidup kita seperti makan, istirahat, atau olahraga.
  • Pengetahuan mengenai kesehatan. Remaja pada umumnya tidak memiliki informasi yang cukup mengenai berbagai hal tentang kesehatan dan cenderung memiliki pandangan yang salah mengenai kesehatan. Misalnya, remaja tidak mengetahui secara detil tentang bahaya pengunaan obat-obatan terlarang bagi kesehatan fisik dan mental sehingga mereka cenderung tidak takut untuk menggunakannya.
  • Pengambilan keputusan. Pada umumnya remaja sudah dapat mengambil keputusan yang lebih baik daripada dibandingkan ketika masih anak-anak. Perkembangan tahap berpikir remaja yang teratur dan kemampuan berpikir sebab akibat dapat digunakan untuk membuat sebuah keputusan yang lebih bijak dan tepat dalam menghadapi sebuah permasalahan. Contoh, remaja yang sudah mampu berpikir sebab akibat, memutuskan untuk tidak merokok karena tahu bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan kecanduan. Meskipun demikian, karena kurangnya pengalaman, keputusan yang diambil remaja terkadang lebih buruk daripada orang dewasa, padahal keputusan yang diambil orang dewasa pun masih jauh dari sempurna.


  • Faktor sosial-budaya

    Faktor sosial-budaya ikut mempengaruhi kesehatan melalui peran dalam menentukan norma-norma budaya yang berlaku mengenai kesehatan, hubungan sosial yang memberikan dukungan emosional, dan dukungan bagi perilaku sehat. Adapun beberapa faktor sosial-budaya tersebut sebagai berikut.

    Keluarga

    Keluarga adalah tempat yang pertama dan utama dalam memberikan pendidikan dan dukungan bagi kesehatan remaja. Kebiasaan hidup sehat pada remaja dapat terbentuk apabila keluarga mendukung terciptanya perilaku dan kebiasaan untuk hidup sehat. Orangtua dan saudara yang lebih tua adalah kunci penting bagi terbentuknya pola hidup sehat anak dan remaja. Contoh, keluarga yang tidak merokok secara tidak langsung telah mendidik dan memberikan contoh kepada anak untuk hidup sehat dengan tidak merokok.

    Teman Sebaya

    Teman sebaya juga memainkan peranan penting dalam membentuk perilaku sehat pada remaja. Remaja yang berperilaku tidak sehat biasanya memiliki teman-teman dengan perilaku yang juga tidak sehat, begitu juga sebaliknya. Remaja yang kurang mampu menahan diri dari tantangan akhirnya seringkali melakukan perilaku negatif karena desakan teman-temannya. Contoh, kebanyakan remaja merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang karena tidak berani menolak tawaran teman atau karena merasa tidak nyaman jika berbeda dengan teman sebayanya.

    Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan

    Pada dasarnya remaja lebih banyak mengalami gangguan kesehatan yang serius daripada dewasa akibat pola hidup yang kurang sehat. Contoh gangguan kesehatan tersebut berupa penyakit maag karena pola makan yang tidak teratur atau diet dan penyakit darah rendah karena kurang berolahraga dan kurang mengonsumsi sayuran. Namun pada umumnya, remaja jarang menggunakan layanan medis/kesehatan yang tersedia seperti dokter atau konselor.

    Masih sedikitnya jumlah remaja yang menggunakan layanan medis tersebut bisa jadi karena kurangnya jumlah lembaga pelayanan kesehatan yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan terutama bagi remaja pada masa awal, remaja di daerah pedesaan, dan remaja yang hidup dalam kemiskinan. Berbagai faktor seperti ketiadaan biaya, buruknya pelayanan, dan keterbatasan layanan kesehatan dianggap sebagai hambatan. Hanya sedikit lembaga kesehatan yang telah menerima pelatihan khusus untuk menghadapi para remaja.


    Remaja dan Stres

    Setiap manusia dalam rentang usia berapapun bisa mengalami stres, begitu pula dengan remaja. Misalnya, remaja yang sering dijauhi oleh teman sebayanya cenderung mengalami stres. Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak. Gejolak ini timbul baik dari dalam diri remaja itu sendiri maupun dari luar dirinya. Gejolak inilah yang dapat menyebabkan remaja merasa tertekan dan stres.


    Walaupun tidak ada yang benar-benar tahu apakah remaja generasi sekarang mengalami lebih banyak stres daripada remaja dari generasi sebelumnya, namun menurut John W. Santrock, penyebab munculnya stres pada saat ini lebih tinggi daripada beberapa waktu sebelumnya. Faktor seperti cepatnya perubahan mode pakaian, pola pikir yang lebih menekankan pada materi/uang, serta kurangnya pemahaman terhadap agama dalam kehidupan merupakan penyebab meningkatnya stres dewasa ini.

    Lalu, apakah stres itu?

    Menurut John W. Santrock dalam bukunya Perkembangan Remaja, stres adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (icoping). Contoh, berkeringat dan sakit perut ketika akan menghadapi ujian atau gemetar dan gugup ketika akan berbicara di depan kelas. Santrock juga mengungkapkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres dalam kehidupan remaja. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

    Faktor konflik

    Stres muncul karena suatu konflik yang disebabkan oleh rangsangan. Konflik ini menjadi semakin berat dan berkepanjangan sehingga remaja tidak lagi bisa menghadapinya. Misalnya, stres yang muncul karena kesedihan akibat putus cinta sehingga mengganggu prestasi belajar (nilai menjadi buruk). Ada tiga tipe konflik yang berkaitan dengan tingkatan stres, yaitu sebagai berikut.
    • Mendekat-mendekat (approach-approach). Konflik ini terjadi ketika individu harus memilih antara dua rangsangan (stimulus) atau keadaan yang sama-sama menarik. Konflik ini merupakan konflik yang tingkat stresnya paling rendah, karena kedua rangsangan sama-sama memberikan hasil yang positif. Misalnya, karena mendapat nilai rapor bagus, orangtua memberikan pilihan hadiah kepada kita: apakah ingin dibelikan baju dan sepatu baru atau pergi jalan-jalan ke luar kota.
    • Menghindar-menghindar (avoidance-avoidance). Konflik ini terjadi ketika individu harus memilih antara dua rangsangan yang sama-sama tidak menarik. Contohnya, mengikuti ajakan teman untuk membolos atau dianggap tidak setia kawan jika tidak mengikutinya.
    • Remaja sebenarnya ingin menghindari keduanya, namun mereka harus memilih salah satunya. Konflik-konflik seperti ini lebih berpeluang menyebabkan stres daripada keleluasaan untuk memilih dua situasi yang menyenangkan seperti pada konflik mendekat-mendekat. Pada banyak kasus, remaja memilih untuk menunda mengambil keputusan dalam konflik menghindar-menghindar hingga saat-saat akhir.
    • Mendekat-menghindar (approach-avoidance). Konflik ini terjadi apabila hanya ada satu rangsangan atau keadaan yang memiliki karakteristik positif dan juga negatif. Contoh, memilih menonton film atau belajar untuk menghadapi ujian. Menurut Miller dalam buku Psikologi Perkembangan, dunia remaja penuh dengan konflik jenis ini. Konflik ini benar-benar dapat menyebabkan stres. Dalam situasi seperti ini, remaja sering merasa bimbang dalam mengambil keputusan. Ketika waktu untuk mengambil keputusan semakin mendesak, kecenderungan untuk menghindar biasanya semakin dominan. Misalnya, karena bimbang dan malam semakin larut, remaja akhirnya tidak belajar dan memilih tidur karena mengantuk.
    Faktor kepribadian.

    Kepribadian remaja sangat berhubungan dengan tingkat stres dan kesehatan remaja. Para peneliti memusatkan perhatian pada apa yang disebut dengan pola tingkah laku atau kepribadian tipe

    A. Orang dengan kepribadian tipe A, memiliki ciri-ciri antara lain rasa kompetitif (bersaing) yang berlebihan, ambisius (berkemauan keras), berjuang untuk mencapai sesuatu yang tidak terbatas dalam waktu yang sempit, tidak sabar, selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, agresif (bersikap kasar), waspada yang berlebihan, gaya bicara yang keras dan cepat, mudah marah, tegang, berjalan cepat, tidak bisa menerima kegagalan, dan sering memunculkan sikap bermusuhan.

    Orang dengan kepribadian tipe A mempunyai risiko lebih besar terserang berbagai macam penyakit, gejala gangguan jantung, ketegangan otot, dan gangguan tidur.

    Weidner dkk, dalam buku Perkembangan Remaja menemukan bahwa anak-anak dan remaja dengan kepribadian tipe A biasanya memiliki orangtua yang juga memiliki kepribadian tipe A. Hubungan ini paling kuat ditemukan pada ayah dan anak laki-lakinya.

    Faktor kognitif.

    Tingkat stres juga ditentukan oleh faktor kognitif, yaitu bagaimana cara kita menilai dan memandang suatu kejadian. Penilaian dan pandangan tersebut menggambarkan interpretasi atau pemahaman individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidupnya. Misalnya, apakah suatu kejadian dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau menantang. Faktor kognitif juga meliputi keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya. Misalnya, seseorang memandang dirinya memiliki kemampuan (sikap dan emosi) yang baik untuk menghadapi suatu kejadian.

    Faktor sosial-budaya.

    Stres dapat muncul akibat pengaruh negatif dari perubahan lingkungan atau budaya. Contoh, orang yang pindah rumah atau pindah sekolah biasanya mengalami perbedaan budaya (cultural lag) yang mengakibatkan kebingungan dalam berperilaku.

    Perubahan lingkungan atau budaya terjadi karena adanya interaksi antara dua kelompok budaya yang berbeda secara terus menerus. Misalnya, pengucilan (isolasi) yang dialami anggota kelompok etnis minoritas dapat menimbulkan stres pada mereka.

    Kemiskinan juga dapat menyebabkan stres yang berat bagi remaja dan keluarganya. Kondisi kehidupan yang kronis seperti pemukiman yang tidak memadai, lingkungan yang rawan tindakan kriminalitas, tanggung jawab yang berat dalam mencari nafkah, dan ketidakpastian keadaan ekonomi merupakan pemicu stres yang kuat bagi warga miskin.

    Faktor ketahanan.

    Faktor ketahanan mempengaruhi seseorang terkena stres atau tidak. Stres dapat muncul di tengah kondisi kemalangan dan ketidakberuntungan, sementara pada saat yang sama orang tidak memiliki ketahanan yang kuat. Ada tiga karakteristik yang dapat meningkatkan ketahanan seseorang di tengah kemalangan dan ketidakberuntungan, yaitu sebagai berikut.
    1. Keterampilan berpikir positif terhadap orang lain. Orang yang terbiasa berpikir positif cenderung memiliki ketahanan yang lebih kuat daripada orang yang selalu berpikir negatif.
    2. Adanya kehangatan, keterikatan, dan perhatian dalam keluarga. Orang yang memiliki keluarga yang memberikan perhatian dan kasih sayang cenderung memiliki ketahanan dalam menghadapi kesulitan. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan akan memotivasi dan meningkatkan rasa percaya diri seseorang untuk bisa melalui kesulitan dengan sukses.
    3. Adanya dukungan dari luar (eksternal). Dukungan dari luar bisa kita dapatkan dari teman sebaya, guru, organisasi remaja, atau dari masyarakat di lingkungan sekitar kita. Misalnya, lingkungan masyarakat yang jauh dari kekerasan secara tidak langsung akan membentuk cara berpikir kita untuk tidak menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan.


    Bagaimana cara menghadapi stres? John W. Santrock mengemukakan kiat-kiat dalam menghadapi stres. Beberapa strategi penanganan stres menurut Santrock adalah sebagai berikut.

    Fokus pada penyelesaian masalah dan bukan emosi.
    1. Pada kebanyakan kasus, strategi coping (penanganan stres) yang berfokus pada penyelesaian masalah lebih baik daripada strategi coping yang berfokus pada emosi dan penggunaan mekanisme pertahanan, terutama untuk menangani stres dalam jangka panjang. Contoh, kita adalah orang yang tidak merokok. Suatu saat kita diajak teman untuk merokok. Kebimbangan akibat ajakan teman tersebut dapat memicu stres pada diri kita. Kita tidak ingin merokok karena merokok dapat mengganggu kesehatan, akan tetapi kita khawatir penolakan ajakan teman untuk merokok akan mengganggu hubungan baik dengannya. Jika kita memilih untuk menolak merokok karena alasan kesehatan berarti kita telah fokus pada penyelesaian masalah. Sebaliknya jika kita ikut merokok karena alasan tidak ingin mengecewakan teman, maka saat itu kita tidak sedang menyelesaikan masalah, sebaliknya justru menambah baru. Remaja seringkali harus berhadapan dengan lebih dari satu pemicu stres (stressor) pada waktu yang bersamaan. Menghilangkan salah satu stressor akan sangat menguntungkan bagi remaja. Misalnya, tidak pacaran untuk menghindari kemungkinan permusuhan akibat putus cinta, atau tidak menyontek untuk menghindari masalah yang lebih besar jika ketahuan menyontek.
    2. Berpikir positif. Remaja seharusnya berpikir positif dan menghindari pemikiran negatif. Khayalan mengenai diri sendiri yang positif dapat memperbaiki kehidupan remaja, namun perlu dijaga agar khayalan tersebut tidak menjadi berlebihan atau tidak realistis. Strategi downward looking (melihat ke bawah) dapat juga membantu remaja menghadapi stres dengan efektif. Misalnya dengan berpikir bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan karena itu wajar apabila kita sesekali melakukan kesalahan.
    3. Menguatkan dukungan dari luar diri. Keterikatan yang erat dan positif dengan orang lain, terutama dengan keluarga dan teman, secara konsisten dapat dijadikan sebagai pertahanan terhadap stres yang baik dalam kehidupan remaja.
    4. Menggunakan berbagai strategi penanganan stres. Remaja dapat menggunakan lebih dari satu strategi penanganan stres apabila stres tidak dapat ditangani oleh satu strategi tertentu.
    DAFTAR ISI
    1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
    2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
    3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
    4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
    5. Kata - Kata Motivasi Belajar
    6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
    7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
    8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
    9. Alat Pencernaan Pada Manusia
    10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
    11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
    12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
    13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
    14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
    15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
    16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
    17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
    18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
    19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
    20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
    21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
    22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
    23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
    24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
    25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
    26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
    27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
    28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
    29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
    30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
    31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
    32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
    33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
    34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
    35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
    36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
    37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
    38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
    39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
    40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
    41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
    42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
    43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
    44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
    45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
    46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
    47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
    48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
    49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
    50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
    51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
    52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
    53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
    54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
    55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
    56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
    57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
    58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
    59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
    60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
    61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
    62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
    63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
    64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
    65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
    66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
    67. Gaya Remaja Yang Sehat
    68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
    69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
    70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
    71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
    72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
    73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
    74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
    75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
    76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
    77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
    78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
    79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
    80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
    81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
    82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
    83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
    84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
    85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
    86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
    87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
    88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
    89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
    90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
    91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
    92. Museum Wayang Di Jakarta
    93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
    94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
    95. Museum Nasional dan Museum Daerah
    96. Arti dan Kegunaan Museum
    97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
    98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
    99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
    100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
    101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
    102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
    103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
    104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
    105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
    106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
    107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
    108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
    109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
    110. Sistem Ekskresi Manusia
    111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
    112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
    113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
    114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
    115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
    116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
    117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
    118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
    119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
    120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
    121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
    122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
    123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
    124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
    125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
    126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
    127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
    128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
    129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
    130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
    131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
    132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
    133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
    134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
    135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
    136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
    137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
    138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
    139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
    140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
    141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
    142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
    143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
    144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
    145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
    146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
    147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
    148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
    149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
    150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
    151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
    152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
    153. Humor Betawi
    154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
    155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
    156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
    157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
    158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
    159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
    160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
    161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
    162. Motivasi Penyemangat Belajar
    163. Memahami Pengertian Seni Rupa
    164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
    165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
    166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
    167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
    168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
    169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
    170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik