Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan

Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan


Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Tempat hidup alamiah suatu jenis organisme disebut habitat.. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi suatu habitat adalah perubahan suhu udara, kelembapan, intensitas cahaya matahari, air, tanah, dan makanan. Perubahan habitat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisme yang menghuninya. Batas bawah persyaratan hidup organisme dalam habitatnya disebut titik minimum dan batas atas disebut titik maksimum. Antara kedua titik tersebut terdapat titik optimum (organisme dapat hidup dan berkembang dengan baik). Jadi ada rentang toleransi. Adaptasi adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungannya untuk tetap hidup dan berkembang biak. Adaptasi yang dilakukan organisme, yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.

1. Adaptasi morfologi. Kesesuaian bentuk tubuh/ struktur alat-alat tubuh tertentu suatu organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini mudah terlihat, baik pada hewan maupun tumbuhan.

Adaptasi morfologi pada hewan


a. Bentuk paruh dan kaki burung. Bentuk paruh burung berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Kaki (cakar) burung beraneka ragam sesuai dengan tempat hidup dan cara hidupnya. Burung elang sebagai pemangsa memiliki paruh kuat dan tajam untuk merobek mangsanya dan memiliki kaki dengan cakar kuat dan tajam untuk mencengkeram mangsanya. Burung yang mencari makan di perairan umumnya memiliki paruh pipih dan selaput di antara jari kakinya, misalnya itik. Burung pemakan ikan memiliki ujung rahang atas melengkunguntuk menangkap ikan dan rahang bawah terdapat kantung untuk menaruh ikan. Burung pelatuk pemakan serangga di lubang-lubang pohon memiliki paruh bentuk pahat yang berguna untuk mematuk pohon-pohon yang telah lapuk untuk mendapatkan makanan. Burung kasuari yang tidak dapat terbang memiliki kaki yang kuat untuk berlari dan berjalan.

b. Tipe mulut serangga. Mulut serangga terdiri dari bibir atas (labrum), bibir bawah (labium), rahang bawah (mandíbula), rahang atas (maksila), dan hipofaring. Bagian-bagian mulut serangga berkembang sesuai dengan jenis makanannya. Belalang dengan tipe mulut menggigit dan mengunyah daun (mandibula keras dan tebal), tipe mulut nyamuk menusuk dan mengisap (mandibula, maksila, dan hipofaring bentuk seperti jarum untuk menusuk kulit), kupu-kupu tipe mulutnya mengisap (maksila bentuk galea, seperti belalai panjang untuk mengisap madu).

c. Bentuk gigi hewan. Hewan pemakan daging (karnivora) memiliki gigi taring besar dan runcing untuk menangkap dan mengoyak mangsanya, misalnya harimau, kucing, dan singa. Hewan memamah biak memiliki gigi geraham depan (premolar) dan gigi geraham belakang (molar) yang lebar dan datar untuk mengunyah/menggilas makanannya, misalnya sapi dan kerbau.

d. Bentuk tubuh hewan laut. Bentuk ikan yang ramping (torpedo, streamline) dan permukaan tubuh berlendir merupakan adaptasi hewan yang hidup di air yang mempermudahnya untuk bergerak dengan cepat.

Adaptasi morfologi pada tumbuhan


a. Tumbuhan xerofit, hidup di daerah kering, misalnya kaktus di gurun. Tumbuhan xerofit memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan berlapiskan zat semacam lilin, daun relatif sempit dan sedikit atau berubah bentuk menjadi selaput atau duri. Daun kaktus mempunyai kutikula yang tebal, sedikit stomata yang letaknya tersembunyi yang berfungsi mengurangi penguapan air. Sistem perakarannya lebat dan panjang sehingga tersebar luas dalam tanah untuk mendapatkan air yang cukup.
b. Tumbuhan hidrofit, hidup di air, memiliki rongga-rongga udara di antara sel-sel tubuhnya sehingga dapat mengapung di permukaan air. Contoh: kangkung, eceng gondok (Eichomia crassipes), paku air (Azolla pinnata), dan teratai. Tumbuhan hidrofit umumnya mempunyai kutikula yang tipis dan mudah ditembus air, sehingga dapat mengambil air dan zat-zat hara melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pertukaran gas dapat melalui permukaan tubuhnya sehingga stomata tidak banyak terdapat pada daunnya.

c. Tumbuhan higrofit, hidup di lingkungan basah, memiliki daun lebar untuk mempercepat penguapan air, misalnya keladi.

d. Bentuk bunga juga sebagai adaptasi morfologi. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu serangga memiliki perhiasan bunga berwarna menarik. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin, umumnya tidak memiliki perhiasan bunga atau perhiasan bunganya kecil.

Adaptasi fisiologi

Kesesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh organisme terhadap keadaan lingkungan.

Contohnya, yaitu:
  • Jumlah sel darah merah. Orang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah sel darah merah lebih banyak. Hal ini disebabkan kadar oksigen di pegunungan lebih sedikit dibandingkan di dataran rendah, sehingga dibutuhkan sel darah merah lebih banyak untuk mengikat oksigen lebih banyak.
  • Enzim selulase pada Teredo navalis (sebangsa udang, bentuk seperti cacing dan hidup di air laut) dan hewan memamah biak. Dalam saluran pencernaan Teredo navalis terdapat kelenjar penghasil enzim selulase yang dapat mencerna kayu yang dimakannya. Pada hewan herbivor memamah biak di saluran pencernaannya terdapat mikroorganisme penghasil selulase yang berperan dalam mencerna selulosa pada selsel tumbuhan yang dimakannya.
  • Pengeluaran urin pada ikan. Ikan air laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan ikan air tawar, karena tekanan osmosis sel-sel tubuh ikan air laut lebih rendah dari tekanan osmosis air laut sehingga ikan air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urin. Pada ikan air tawar, tekanan osmosis sel-sel tubuh ikan air tawar lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawar sehingga ikan air tawar sedikit minum dan banyak mengeluarkan urin.
  • Kecepatan metabolisme hewan berdarah panas akan meningkat ketika berada di daerah dingin.
  • Zat kimia pada tumbuhan (zat alelopati). Zat kimia tertentu yang dikeluarkan tumbuhan dan menghambat pertumbuhan tumbuhan di sekitarnya atau zat kimia yang dihasilkan dapat mematikan hewan pemangsanya atau bau khas yang menarik serangga mendekatinya.

Adaptasi tingkah laku

Perubahan tingkah laku suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Misal:
  • Tingkah laku rayap bersimbiosis dengan Flagellata.. Dalam usus rayap terdapat sejenis flagellata yang menghasilkan selulase dan membantu dalam mencerna kayu. Rayap mengalami pergantian kulit pada usus bagian belakangnya, sehingga flagellata yang membantu mencerna kayu akan ikut keluar. Adaptasi tingkah laku rayap, yaitu memakan kembali kulit yang terkelupas, sehingga flagellata akan masuk ke dalam tubuh rayap kembali. Rayap yang baru menetas sering menjilati dubur rayap dewasa.
  • Munculnya lumba-lumba atau paus ke permukaan air untuk menghirup udara. Lumba-lumba dan paus bernapas dengan paru-paru sehingga pada waktu tertentu lumba-lumba atau paus perlu muncul ke permukaan air untuk menghirup udara.
  • Mimikri: peristiwa perubahan warna kulit tubuh pada bunglon sesuai dengan tempat ia berada untuk menghindari dari musuhnya.
  • Pengeluaran cairan tinta pada cumi-cumi dan gurita saat keadaan bahaya sehingga lingkungan sekitar menjadi gelap dan pemangsa tidak mengetahui keberadaan cumi-cumi atau gurita.
  • Autotomi: pemutusan ekor pada cecak atau kadal ketika dalam bahaya untuk mengalihkan perhatian pemangsang, sehingga pemangsanya menangkap ekor tersebut.
  • Penggulungan tubuh pada hewan kaki seribu (keluwing) ketika ada bahaya untuk melindungi tubuhnya yang lunak.

Contoh soal:
1. Ikan hiu mempunyai bentuk tubuh streamline seperti torpedo agar mudah bergerak dengan cepat. Hal ini merupakan contoh adaptasi...

a. Morfologi c. Anatomi
b. Fisiologi         d. Tingkah laku

Jawab: (a)

Ikan hiu tubuhnya berbentuk streamline agar dapat bergerak cepat merupakan contoh adaptasi morfologi karena ada penyesuaian bentuk tubuh terhadap lingkungan air.

B. Seleksi Alam

Kelangsungan hidup suatu jenis organisme antara lain dipengaruhi oleh tersedianya makanan, tempat hidup, air, oksigen, dan cahaya. Untuk memperoleh unsur-unsur yang diperlukan suatu organisme dalam lingkungannya seringkali terjadi persaingan (kompetisi). Persaingan dapat terjadi antara individu sejenis maupun individu dari spesies yang berbeda. Organisme yang memiliki sifat sesuai dengan lingkungannya dan menang dalam persaingan akan terus hidup dan bereproduksi bertambah banyak. Sebaliknya organisme yang memiliki sifat kurang sesuai dengan lingkungannya akan semakin berkurang. Seleksi alam adalah alam menyeleksi atau memilih individu-individu mana yang memiliki sifat-sifat sesuai dan melenyapkan individu-individu dengan sifat-sifat yang tidak sesuai dari suatu populasi organisme. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan dapat hidup, sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan punah.

1. Terbentuknya spesies baru. Organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang baru dapat mengarah pada terbentuknya spesies baru. Adaptasi yang terus menerus dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada organisme, sebagai salah satu penyebab terjadinya evolusi. Evolusi adalah proses perubahan kumulatif sifat-sifat populasi, yang terjadi dari generasi ke generasi dengan sangat lambat dan dalam waktu yang lama. Bukti evolusi diamati oleh Charles Darwin pada burung finch. Paruh burung finch bentuk dan ukurannya berbeda-beda sesuai jenis makanannya.
  • Burung finch paruh tebal dan kuat pemakan biji-bijian di tanah (nenek moyang burung finch)
  • Burung finch paruh lurus dan panjang pemakan atau pengisap madu bunga kaktus.
  • Burung finch paruh tebal dan kuat pemakan buah dan biji-bijian.
  • Burung finch paruh tebal, lurus runcing, dan lidah pendek hidup di pohon pemakan serangga dalam lubang pohon. Burung finch ini dikenal sebagai finch pelatuk.
  • Burung finch paruh runcing dan ramping hidup di pohon pemakan serangga (finch penyanyi).
  • Burung finch bentuk paru seperti pemakan serangga hidup di pohon memakan serangga.

Cara perkembangbiakan organisme

Perkembangbiakan pada hewan ada dua macam, yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif), pada tumbuhan secara generatif dan vegetatif.

  • Perkembangbiakan generatif (secara kawin/seksual), terjadinya individu baru yang didahului oleh penyatuan dua sel kelamin (gamet), yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Dua sel bersatu (pembuahan/fertilisasi) membentuk zigot, lalu berkembang menjadi individu baru. Pada protista perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkembangbiakan generatif pada organisme yang belum jelas jenis kelaminnya, misalnya pada Spirogym.
  • Perkembangbiakan vegetatif (tak kawin/aseksual), terjadinya individu baru tanpa adanya penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan vegetatif biasanya terjadi pada monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan avertebrata. Perkembangan vegetatif dengan berbagai cara, yaitu membelah diri, membentuk tunas, dan spora. Membelah diri, misalnya pada protista (Amoeba dan kepunahan terhadap suatu organisme, termasuk perbuatan manusia, seperti penebangan, perburuan dan penangkapan yang terus menerus.

Contoh soal:

1. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah ...

a. Organisme yang mampu menyesuaikan sifat-sifatnya dengan lingkungan akan bertahan hidup.
b. Adaptasi yang terus menerus dapat menyebabkan perubahan-perubahan pada organisme
c. Badak bercula satu mempunyai tingkat reproduksi yang tinggi
d. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepunahan organisme, yaitu ketidakmampuan beradaptasi

Jawab: (c)

Pernyataan a, b, dan d benar. Badak bercula satu mempunyai tingkat reproduksi yang rendah, karenanya keberadaannya menjadi hewan yang langka. Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah, jumlah keturunan yang dihasilkan sedikit dan waktu yang diperlukan relatif lama, misalnya golongan mamalia (badak, harimau, gajah, orang utan, dan banteng).
Perkembangbiakan Organisme

Berkembang biak adalah kemampuan organisme menghasilkan keturunan. Tujuan organisme berkembang biak adalah untuk memperbanyak diri dan mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya dalam ekosistem, sehingga tidak punah.

Tingkat reproduksi. Kemampuan suatu organisme dalam menghasilkan keturunan. Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi mampu menghasilkan banyak keturunan dalam waktu relatif singkat, misalnya serangga. Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah, jumlah keturunan yang dihasilkan sedikit dan waktu yang diperlukan relatif lama, misalnya golongan mamalia (badak, harimau, gajah, orang utan, dan banteng) dan beberapa jenis burung.

Cara perkembangbiakan organisme

Perkembangbiakan pada hewan ada dua macam, yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif), pada tumbuhan secara generatif dan vegetatif.
  • Perkembangbiakan generatif (secara kawin/seksual), terjadinya individu baru yang didahului oleh penyatuan dua sel kelamin (gamet), yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Dua sel bersatu (pembuahan/fertilisasi) membentuk zigot, lalu berkembang menjadi individu baru. Pada protista perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkembangbiakan generatif pada organisme yang belum jelas jenis kelaminnya, misalnya pada Spirogym.
  • Perkembangbiakan vegetatif (tak kawin/aseksual), terjadinya individu baru tanpa adanya penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan vegetatif biasanya terjadi pada monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan avertebrata. Perkembangan vegetatif dengan berbagai cara, yaitu membelah diri, membentuk tunas, dan spora. Membelah diri, misalnya pada protista (Amoeba dan 
  • Paramaeciunt), ganggang biru, bakteri, dan khamir. Membentuk tunas, misalnya pada tanaman pisang, bambu, Saccharomyces, dan Hydra. Membentuk spora, misalnya pada jamur, tumbuhan lumut, dan tumbuhan paku
  • Perkembangbiakan vegetatif dan generatif. Tumbuhan biji dapat berkembang biak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan bagian dari tubuhnya, misalnya cangkok, setek, beberapa dapat berkembang biak dari akar atau daunnya. Pada Hydra, perkembangbiakan generatif dilakukan dengan membentuk sperma yang dihasilkan oleh testis dan ovum yang dihasilkan oleh ovarium, dan secara vegetatif dengan membentuk tunas (kuncup).

    Contoh soal:
        1.  Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah ...
          a. Perkembangbiakan generatif diawali dengan fertilisasi sel kelamin jantan dan betina
          b. Keturunan perkembangbiakan vegetatif mempunyai sifat-sifat campuran dari kedua induknya
          c. Perkembangbiakan generatif tumbuhan biji melalui biji dan vegetatifnya dapat dengan cara setek
          d. Organisme dengan tingkat reproduksi rendah rentan dengan kepunahan.

          Jawab: (b)

          Perkembangbiakan generatif menghasilkan keturunan yang mempunyai sifat-sifat perpaduan dari induk jantan dan betinanya, sedangkan keturunan pada perkembangbiakan vegetatif hanya menurunkan sifat-sifat dari satu induknya saja.
          DAFTAR ISI
          1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
          2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
          3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
          4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
          5. Kata - Kata Motivasi Belajar
          6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
          7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
          8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
          9. Alat Pencernaan Pada Manusia
          10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
          11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
          12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
          13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
          14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
          15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
          16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
          17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
          18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
          19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
          20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
          21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
          22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
          23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
          24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
          25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
          26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
          27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
          28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
          29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
          30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
          31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
          32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
          33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
          34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
          35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
          36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
          37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
          38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
          39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
          40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
          41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
          42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
          43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
          44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
          45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
          46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
          47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
          48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
          49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
          50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
          51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
          52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
          53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
          54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
          55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
          56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
          57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
          58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
          59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
          60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
          61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
          62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
          63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
          64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
          65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
          66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
          67. Gaya Remaja Yang Sehat
          68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
          69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
          70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
          71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
          72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
          73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
          74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
          75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
          76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
          77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
          78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
          79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
          80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
          81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
          82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
          83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
          84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
          85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
          86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
          87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
          88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
          89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
          90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
          91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
          92. Museum Wayang Di Jakarta
          93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
          94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
          95. Museum Nasional dan Museum Daerah
          96. Arti dan Kegunaan Museum
          97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
          98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
          99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
          100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
          101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
          102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
          103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
          104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
          105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
          106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
          107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
          108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
          109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
          110. Sistem Ekskresi Manusia
          111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
          112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
          113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
          114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
          115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
          116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
          117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
          118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
          119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
          120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
          121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
          122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
          123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
          124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
          125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
          126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
          127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
          128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
          129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
          130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
          131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
          132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
          133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
          134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
          135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
          136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
          137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
          138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
          139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
          140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
          141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
          142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
          143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
          144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
          145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
          146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
          147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
          148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
          149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
          150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
          151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
          152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
          153. Humor Betawi
          154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
          155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
          156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
          157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
          158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
          159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
          160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
          161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
          162. Motivasi Penyemangat Belajar
          163. Memahami Pengertian Seni Rupa
          164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
          165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
          166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
          167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
          168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
          169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
          170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik