Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari

Gresik: Telur Bebek dan Leher

Ada amsal tentang kenangan awal. Kenangan pada jajaran rumah yang berubin tebal dan bertembok tinggi. Serta patung kilin yang bersiaga di tempat ibadah. Patung kilin yang menyimpan wujud mustika di delapan- belas bagian tubuhnya. Juga tentang telur-telur bebek yang tergeletak di sepanjang got kering sebelah trotoar.Telur-telur bebek yang dipunguti oleh tangan si kanak. Tangan yang kini telah dewasa. Yang diam-diam juga ingin memetik matahari sebelum lingsir. Atau mewarnai kulit delima agar tetap merona. Semerona ibu yang telah menjadi bidadari. Bidadari yang setiap bersedih, berziarah ke makam Tuan Maulana. Dengan air mata berlinang. Juga dengan kerudung yang berjuntai menawan.


Dan ada amsal tentang kenangan berikutnya. Kenangan pada aroma yang memberat. Seberat napas yang membau sengak. Yang mengingatkan bau asap yang mengepul dari sekian cerobong. Sekian cerobong, yang jika gerhana tiba, bergerak dan berjalan tegap. Seperti seregu serdadu yang baris-berbaris. Berderap. Berderap. Berderap. Dan sesekali memeragakan kerancakan jalan di tempat. Kerancakan yang membuat permukaan pantai jadi bergoyang. Sampai tiga ikan buntal yang berenang, pun seketika membuntalkan perutnya. Sebab menganggap, ada musuh yang akan menyergap. Musuh yang mungkin terang. Mungkin gelap. Atau malah mungkin samar. Tapi amat dekat. Sedekat urat di leher.

(Gresik, 2016)

Reruntuhan Kedaton

Setelah menyesap kopi. Setelah membaca pesan pendek
yang masuk: ”Di mana Kamu?” Setelah mengetahui, jika
pohon-pohon delima di bukit sudah jarang tumbuh. Dan
setelah merasa, jika kursi yang terduduki mulai hangat.
Maka, terlihatlah daun-daun pring kering yang melayang
ringan. Jatuh ke reruntuhan kedaton. Menangkup di tanah.
Lalu setelah kembali menyesap kopi. Setelah melambai pada
yang tiba-tiba lewat. Setelah melihat jam yang menunjuk
pukul satu siang. Dan setelah menggeliat sebentar. Maka,
teringatlah pada sepasang naga (yang kabarnya) melata
pelan ke gerbang reruntuhan kedaton. Terus menggaib
di tempat. Menggaib dengan mulut menganga. Seakan
ingin mencaplok yang datang dengan niat buruk.
Apalagi ingin berlagak tanya: ”Kenapa undak-undakan
ke reruntuhan kedaton tak bisa dihitung dengan pasti?”
Setelah tak ada lagi yang ditunggu. Setelah segalanya mesti
beranjak. Dan setelah membaca pesan pendek yang kembali
masuk: ”Di mana Kamu? Balas.” Maka, setiap yang menegak
di sekitar reruntuhan kedaton merunduk. Merunduk pada
seratus kuda yang tiba-tiba melintas di langit. Seratus kuda
yang gagah. Yang dulu turut berjaga di jalan-jalan pintas
ke bukit. Sebelum penyerangan itu terjadi. Sebelum pada
akhirnya semua gugur. Dan dimakamkan dengan nisan-nisan
yang bertulis huruf samar. Huruf yang mirip lebah. Lebah
lembut yang diam-diam menyelinap ke kuping yang ada. Terus
ke jantung. Membikin sarang madu di kedalamannya. Dan
sesekali, akan keluar mencari nektar untuk diserap. ”Hmm,
sarang madu di kedalaman jantung, adakah yang mafhum?”

(Gresik, 2016)

Yang Dibungkus

Ketika meraba kue itu, aku teringat hatimu. Hati yang
pulen. Yang legit. Dan yang dibungkus daun ope
kering persegi. Seperti bungkusan jimat yang dipaku
di atas jendela. Jimat penangkal jin demam dan pilek.

Jin demam dan pilek yang berwujud seperti kartu-kartu
domino. Dengan bulatan lima-enam, satu-tiga, empat-dua,
atau malah balak kosong. Kartu-kartu domino yang
dimainkan di gardu. Dengan gandulan di daun telinga bagi
yang kalah. Dan ketika mengudari bungkus kue itu, aku
juga teringat hatimu. Hati yang berwarna putih tulang.
Putih ngedop. Putih yang sedikit menggoda. Juga sedikit
membuat si pacar cemburu. Pada kabar yang tak jelas.
Tentang si orang lain yang lebih terlihat menawan.
Dan yang lebih terlihat pintar berpuisi dan bercakap.
Padahal, mana ada janji yang menikung, jika jalan
terpilih sudah dibentang. Jalan lurus yang menuju ke arah
yang diangan. Lalu ketika menyuguhkan kue itu,
aku (sekali lagi) juga teringat hatimu. Hati yang sesekali
kau suapkan ke mulutku. Sambil tersenyum renyah. Dan
berbisik: ”Makanlah hatiku, biar menyatu ke hatimu.
Dan di antara kita, hanya ada satu hati yang tepercaya.”
Waktu itu, memang tak ada siapa-siapa. Hanya kita
berdua. Sepasang kekasih yang dimabuk asmara.
Sepasang kekasih yang ingin milik-memiliki. Juga ingin
lebur-meleburi. Meski pada ujung-ujungnya, selalu
kau katakan: ”Aku pulang dulu, besok kita bertemu
lagi.” Dan aku, pun kembali kehilangan. Kehilangan
yang tak bisa dijelaskan dengan saksama.

(Gresik, 2016)

Gunung Wurung

Sore ini istriku makan. Dengan menu sayur bayam kalengan
yang ditambah lauk ikan tiruan. Lauk ikan tiruan yang kini
tinggal tulang-tulangnya: ”Tulang-tulang ikan tiruan.” Lalu,
istriku melihat kucing berbulu kawat. Kucing gemuk yang
mengeong-ngeong. Terus melemparkan tulang-tulang ikan
tiruan ke arah kucing. Kucing menerkamnya. Tapi tiba-tiba
tulang-tulang ikan tiruan berkelit. Dan berlompatan. Istriku
kaget. Sebab tulang-tulang ikan tiruan yang berlompatan
dikejar kucing. Seperti mengejar kupu-kupu transparan.
Kupu-kupu yang cerdik dan suka menggoda. Kata istriku:
”Lucu, lucu sekali mereka.” Aku mesem. Lalu hujan datang.
Istriku bergegas mengentasi jemuran di lantai atas dan
membawanya turun. Kali ini hujannya berwarna kuning.
Tidak biru seperti kemarin. Atau merah seperti kemarinnya
lagi. Hei, itu suara anak-anak tetangga yang berhujan-hujanan.
Tubuh dan pakaian mereka kuning. Juga kaca-kaca, tanda-tanda
jalan, dan trotoar yang terbentang pun kuning. Semuanya
kuning. Kuning yang terang. Di dapur (setelah melipati jemuran),
istriku memanaskan air: ”Kopi segera siap.” Aku mengangguk.
Tapi diam-diam menatap potret di dekat lemari pendingin.
Potret anakku yang sudah lama pergi dari rumah. Mencari
hidupnya sendiri. Hidup yang mengembara ke bumi yang lain.
Tapi tetap terasa begitu dekat. Bahkan saking dekatnya, aku
bisa merasakan rambatan dengus napas rindunya. Lalu, ketika
kopi terhidang (kopi hijau debu meteor), aku dan istriku duduk
di depan televisi. Saat itu, televisi memutar film ganjil. Tentang
tikus yang mampu mengubah wujudnya sesuka hati. Yang pada
akhir cerita, tikus pun merana. Sebab lupa pada wujud aslinya.
”Aku lupa pada wujud asliku, aku lupa pada wujud asliku!”
teriak tikus. Istriku terharu. Terus menghapus air matanya
yang merembes. Sedang, aku, segera masuk ke kamar mandi.
Di cermin, aku melihat wajahku yang melogam. Tapi mata
kananku kedap-kedip. Sebab, sudah saatnya baterai diganti.
Padahal, hari orbit masih menunjuk angka 33. Dan poliklinik
ulang-alik baru 666 jam lagi berkunjung. Diam-diam sebutir
pil bercahaya aku telan. Dan aku teringat pada legenda purba
yang kemarin aku unduh. Legenda tentang gunung yang
terbang. Lalu jatuh. Terus bangkit. Jadi gunung baru. Gunung
yang lebih gagah. Tapi gagal untuk terbang lagi. Gunung yang
jika ditelisik lebih dekat, selalu saja berdebar dan bergumam.

(Gresik, 2016)

Demi Obituari

: Harsono Sapuan

Di potret hitam-putih, pelukis duduk di batu. Di sebelah patahan batang kayu dan semak ilalang. Hanya sekuntum kembang yang tampak menyala di genggamannya. Sekuntum kembang yang terbasahi embun. Sekuntum kembang yang kata seseorang: ”Tanda ketika pelukis bersahabat dengan titik, lengkung, dan wewarna. Terus menuntunnya ke tempat-tempat yang ada di balik kabut.” Lalu, siapa yang akan ditemui pelukis?

Kata seseorang yang lain: ”Di sana, pelukis akan menemui apa yang kerap disebut sebagai ketidaktenteraman.” Yang membuat pelukis telentang di bawah gerimis yang merendah. Seperti telentangnya seekor ikan nekat yang megap-megap. Meski, siapa pun paham, kapan segalanya mesti bertahan, dan kapan pula mesti sebaliknya. Sebab, hukum sebab-akibat bagi daging dan darah, selalu leluasa mencari kemungkinannya sendiri.

Lalu, lewat tatapan mata pelukis dipotret, terlihatlah bintik kecil yang runcing. Yang saking runcingnya, akan terbayanglah hasrat yang tak bersyarat. Hasrat yang menjawili pikiran tak galib yang kerap menggeliat. Pikiran, yang ketika ada tujuh bintang rontok di relung subuh, pun menggumam: ”Kenapa para penghuni yang ada di ketinggian, gemar melemparkan sisa ledakan kembang apinya ke bawah?”

Jika kita membalik potret, akan terbacalah tulisan tipis: ”Di sini, mungkin tempat memulai. Mungkin juga tempat mengakhiri. Apa yang bergerak tak mungkin berbalik. Terus memanjang dan makin memanjang.”

(Gresik, 2016)

Mardi Luhung

Lahir di Gresik, Jawa Timur, 5 Maret 1965. Buku puisinya yang terbaru adalah Jarum, Musim dan Baskom (2015) dan Teras Mardi (2015). Ia tinggal dan bekerja sebagai guru di kota kelahirannya. 

Sumber : Koran Kompas
DAFTAR ISI
  1. Pribahasa Menunjukan Sifat Yang Diturunkan Kepada Anak
  2. Pribahasa dalam Mengungkapkan Sesuatu Yang Memiliki Makna
  3. Pribahasa Dalam Bahasa Minang
  4. Kegiatan Wirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda.
  5. Kata - Kata Motivasi Belajar
  6. Mengetahui Cara Produksi Budidaya Tanaman Pangan
  7. Buat Kamu Yang Cari Artikel Tentang Pramuka
  8. Berwirausaha Kerajinan Budaya Nonbenda
  9. Alat Pencernaan Pada Manusia
  10. Macam-macam Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
  11. Pengertian Wirausaha Menurut Pakarnya
  12. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan lnspirasi Budaya Nonbenda
  13. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
  14. Majas atau gaya bahasa terdiri dari beberapa macam
  15. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
  16. Cabang Olahraga Atletik Lari Meraton
  17. Teknik Gerakan Lempar Cakram
  18. Olahraga Beladiri Pencak Silat
  19. Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  20. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Semenjak Sekolah
  21. Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya
  22. Cara Pemasaran dan Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan
  23. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  24. Mengembangkan dan Mendalami Ilmu Tentang Tuhan
  25. Pengertian Iman Kepada Rasul, Tugas-Tugas Rasul, Nama-nama Rasul 
  26. Pengertian dan Ciri-ciri Sifat Munafik
  27. Pengertian, Ciri-ciri Dan Bahaya Sifat Takabur
  28. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Manusia
  29. Pentingnya Mengetahui Binatang Yang Halal Dimakan dan Binatang Yang Haram Dimakan
  30. Puisi Reruntuhan Kedaton, Yang Dibungkus, Gunung Wurung, Demi Obituari 
  31. Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
  32. Mengetahui Pengertian Dialog Interaktif
  33. Percakapan Berpamitan Dalam Bahasa Inggris
  34. Tugas Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
  35. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  36. Memperkenalkan Diri Dalam bahasa Inggris
  37. Contoh Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  38. Kata Sambutan Perwakilan Mempelai Putri
  39. Kata Sambutan Dari Perwakilan Calon Mempelai Pria
  40. Mencari Peluang Bisnis Sampingan Saat Sekolah
  41. Pengertian ekspor Ekspor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor
  42. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
  43. Alat-Alat Ekskresi Yang Ada Pada Manusia
  44. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara seperti Bahasa Daerah, Alunan dan Melodi
  45. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
  46. Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  47. Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  48. Wirausaha Kerajinan Bahan Lunak
  49. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  50. Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati 
  51. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  52. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Pangan
  53. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  54. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
  55. Bentuk-Bentuk Hubungan (Interaksi) Sosial
  56. Pengertian serta Contoh Adab Makan dan Minum
  57. Macam-macam Gaya dan Teknik Renang Mulai dari Gaya Punggung, Gaya Dada Serta Gaya Bebas
  58. Bagaimana Cara Untuk Presentasi Proposal Usaha Kerajinan Hias
  59. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pakai dari Limbah
  60. Peluang Usaha Menyulap Ban Bekas Menjadi Produk Bemilai Ekonomis
  61. Pengelolaan Sumber Daya Produksi Usaha Kerajinan Pakai dari Limbah
  62. Kerajinan Tas dari Limbah Kemasan Kopi
  63. Isi Propoposal Yang Formal dan Penyebab Kegagalan Dalam Sebuah Proposal
  64. Jenis Gerakan Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Senam Aerobik
  65. Sistem Hormon dan Kelenjer Endoktrin pada Tubuh Manusia
  66. Pengertian Kebugaran Jasmani dan Joging
  67. Gaya Remaja Yang Sehat
  68. Membuat Magnet dengan Induksi Magnetik
  69. Pengertian dan Aspek-aspek Dalam Pencak Silat
  70. Pengertian, Teknik Dasar dan Gaya Dalam Lempar Lembing
  71. Pengertian, Peralatan dan Lapangan Permainan Bulu Tangkis 
  72. Teknik Melempar Bola, Teknik Menangkap Bola, Teknik Membawa Bola dalam Permainan Bola Tangan
  73. Pengertian, Peralatan serta Lapangan Permainan Bola Tangan
  74. Wirausaha Kerajinan Tangan Dari Bahan Sabun
  75. Pembagian Seni terdiri dari Seni Audio, Seni Visual, Seni Audiovisual 
  76. Seni Bukan Sembarangan Seni, Melainkan Punya Fungsi dan Tujuan
  77. Seni Rupa Terdiri Dari Seni Murni, Seni Pakai, Seni Grafis, Seni Keramik, Desain Produk, Desain Arsitektur
  78. Setiap Daerah Memiliki Keunikan Seni Karya Tersendiri seperti Keunikan Tema, Keunikan Bentuk, Bentuk Figuratif, Bentuk Abstraktif, Bentuk Abstrak, Keunikan Makna
  79. Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid, Kerucut, Bulat, Tak Beraturan
  80. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas
  81. Peralatan, Media Menggambar, Bidang Gambar, Pensil, Paster, Cat Air, Cat Poster, Pewarna Alam, Pewarna Kue, Palet, Kuas
  82. Seni Membatik dan Batik Rafa'iyah
  83. Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok
  84. Penyebab Terjadinya Kebakaran seperti Korsleting Listrik, Api Rokok, Kompor, Membakar Sampah, Obat Nyamuk Bakar, Bahan Peledak, Kecelakaan Kendaraan, Sambaran Petir dan Akibat Yang Ditimbulkan Kebakaran
  85. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Banjir
  86. Pengetahuan Mitos dan Genetika, Pembauran Genetika
  87. Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat
  88. Tujuh Macam Jenis Kecerdasan
  89. Sistem indera Pada Manusia dan Hewan
  90. Sistem Koordinasi Dalam Tubuh Manusia Meliputi Sistem Saraf, Indera, Hormon
  91. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  92. Museum Wayang Di Jakarta
  93. Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta
  94. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  95. Museum Nasional dan Museum Daerah
  96. Arti dan Kegunaan Museum
  97. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  98. Memilih Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
  99. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  100. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan 
  101. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  102. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  103. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  104. Text Pidato Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  105. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  106. Susunan Acara Perpisahan Sekolah 
  107. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi 
  108. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Barang Ekspor
  109. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  110. Sistem Ekskresi Manusia
  111. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  112. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  113. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  114. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami dan Buatan
  115. Pengantar Komunikasi "Kebutuhan Promosi untuk Berkomunikasi"
  116. Perkembangan Komunikasi Jarak Jauh Melalui Satelit
  117. Ilmu Komunikasi Yang Perlu Dipelajari, Komunikasi sebagai Seni, Ilmu, dan Lapangan Kerja
  118. Ruang Lingkup Komunikasi, Pengertian Komunikasi
  119. Unsur-unsur Komunikasi Meliputi Sumber, Pesan, Media, Penerima, Pengaruh, Tanggapan Balik dan Lingkungan
  120. Tipe Komunikasi, Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
  121. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  122. Komunikasi Publik (Public Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication)
  123. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi, Kultur Jaringan (Tissue Culture), Hidroponik, dan Aeroponik
  124. Listrik Statis, Gaya Listrik, Muatan, Listrik, Elektroskop, Muatan Positif, Muatan Negatif
  125. Gaya Elektrostatis, Medan Listrik, Elektroskop 
  126. Gejala dan Penerapan Listrik Statis, Petir (halilintar), Ledakan atau kebakaran tangki minyak, Generator Van de Graaff, Penggumpal asap, Pengecatan mobil, Mesin fotokopi, Printer inkjet
  127. Listrik Dinamis, Muatan dan Arus Listrik, Kuat Arus Listrik
  128. Pengertian Teks Sastra dan Teks Nonsastra, Level Bahasa nonsastra, Menentukan Makna Kata/Kalimat pada Teks
  129. Pengertian, Fungsi, Model, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  130. Definisi Permainan dan Olahraga Bola Besar, Sepak Bola, Hakikat Sepak Bola, Teknik Menendang Bola
  131. Safety Operation, Kepemimpinan Dalam K3LH, IBPR dan Job Safety Analysis
  132. Definisi Job Safety Analysis (JSA), Waktu Review JSA, Critical Activity pada aktivitas OB Management
  133. Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,  Informasi Umum
  134. Definisi Supervisi, Target Supervisi Operasional
  135. Geologi Dasar, Pembentukan Batubara dan Kualitas Batubara
  136. Jenis Batuan, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, Batuan Malihan
  137. Pembacaan Peta, Fungsi Peta, Tujuan Pembuatan Peta, Macam-Macam Peta
  138. Dasar-Dasar Pemboran, Metode Pemboran
  139. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
  140. Bagaimana Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Proses Evolusi Bumi
  141. Mengenal Manusia Purba, Sangiran, Trinil, Jenis Meganthropus, Jenis Pithecanthropus, Jenis Homo, Manusia Wajak, Manusia Liang Bua, Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus
  142. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  143. Puisi Tentang Keindahan Alam, Nyanyian Seorang Petani
  144. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
  145. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
  146. CONTOH CERPEN SELAMA PKL  DI PT. BINTANG TOEDJOE
  147. Perkembangan Awal Akuntansi,  Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi  Syariah
  148. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  149. Perguruan Tinggi mana yang Mendapatkan Gaji Tertinggi?
  150. Sejarah Masyarakat Betawi, Asal Nama Betawi, Orang Betawi, Mande-Mande, Wilayah Budaya Masyarakat Betawi,  Sejarah Kota Jakarta Sejak Berdirinya Pelabuhan Kelapa 
  151. Kerajaan-Kerajaan Bawahan di Jakarta dan Sekitarnya
  152. Peradaban Masyarakat Betawi dan Kedatangan Bangsa-Bangsa Lain Di Jakarta
  153. Humor Betawi
  154. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat Jakarta
  155. Sejarah Pemberontakan Tanah Tinggi Tangerang 1924
  156. Sejarah Pemberontakan Petani dan Ratu Adil
  157. Pendekar Bangsa M. Husni Thamrin, Putera Betawi
  158. Tanggapan Media Tentang Muhammad Husni Thamrin
  159. Husni, Bung Karno, Tan Malaka dan Si Entong
  160. Cara Berpidato Yang Baik Dan Menggetarkan Audiens, Contoh Pidato Bahasa Indonesia
  161. Naskah Pidato Tauhid Dalam Islam
  162. Motivasi Penyemangat Belajar
  163. Memahami Pengertian Seni Rupa
  164. MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PANGAN FERMENTASI COKELAT
  165. Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari, Nasehat, Peringatan, Tata Krama
  166. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi Jenis-Jenis Teks Editorial
  167. Cara Mengamankan, Memelihara, Merawat Alat Tulis Kantor, Mesin, Komputer, Laptop, Printer, Scanner, Mesin Fotokopi, Meja Kantor
  168. Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran , Fungsi Atensi, Afektif, Kognitif, Kompensatoris, Tujuan Informasi, Audio Visual
  169. Pengertian Gambar Kerja | Fungsi Gambar Kerja | Tujuan Gambar Kerja
  170. Surat Pribadi, Surat Resmi, Surat Niaga, Surat Niaga Internal, Surat Niaga Eksternal, Surat Dinas, Surat Sosial, Surat Lamaran Pekerjaan, Surat Elektronik